“Papi why kita around-around?! Jess udah ngantuk!” Vero melihat Jessen melalui kaca spion tengah mobilnya. Ia menggigit bibir bawahnya, tak tahu bagaimana cara untuk menjawab pertanyaan simpel sang putra. Di kursi belakang, kedua putranya tampak bosan. Wajar saja.. Sekarang sudah hampir tengah malam. Waktunya mereka berdua terlelap di atas ranjang ditemani oleh Siti. Bukannya tidur, anak-anaknya justru menemani dirinya berputar mengelilingi Kota Jakarta yang luas. “Kita pulang ke rumah Opa Unyut mau?!” tawar Vero. Setidaknya mungkin dirinya akan aman beberapa saat jika tinggal di rumah ayah dari ibunya. Disana ada Axel yang dapat menenangkan dirinya. Sepupunya pasti bisa mencarikan jalan keluar. Jujur Vero takut pulang ke rumah. Selain insiden hampir tertabraknya si kembar, ia juga takut akan murka sang istri karena tak berhasil membelikan apa yang wanita itu idamkan. Pengalamannya sebagai calon ayah pertama sangatlah buruk. Ia merasa sedikit gagal menjadi seorang suami sekarang.
Terakhir Diperbarui : 2024-04-27 Baca selengkapnya