Share

156 Bukan Lain Memang…

Vero mendekap erat guling yang Stefany lemparkan. Dari atas balkon kamar putra mereka– wanita tercinta Vero itu menatap penuh prihatin suaminya. Setengah hatinya tak rela jika sang suami dihukum oleh adik ipar dan ibu mertuanya.

“Papiii!! Kamu baik-baik aja ya di sana! Kalau ada apa-apa telepon Mami!” Teriakan penuh cinta tersebut tak hanya membuat Mischa yang berada disamping Vero memutar bola matanya, tetapi juga para anak-anak Vero.

“Bubuy wait!” Mian menjauhkan telepon genggamnya dari telinga, “Mami!” Panggil anak itu, “Papi cuman di bawah. Nggak pergi kemana-mana, Mami!” Ujarnya sembari melongokan kepalanya untuk melihat Papinya.

Jessen yang tidak sedang bertelepon membenarkan ucapan kembarannya. “Papi with Om Mischa..” timpalnya. Bagi si kembar tak ada yang perlu ditakutkan. Papi mereka tidak sedang berkemah di dalam hutan belantara seperti tayangan-tayangan Netflix animal yang sering mereka tonton. Tak ada beruang atau hewan liar lainnya yang menghuni rumah mereka. “They are
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status