Share

164 Maaf, Saya Sibuk, Pak!

Fendi merapalkan mantra-mantra penenang jiwa. Jika di dalam ia disuguhi tingkah kurang manusiawi Vero sebagai atasannya, di luar ruangan pria itu keadaan tak kalah menguras seluruh kewarasan juga tersaji. Bedanya hal ini dilakukan oleh wanita yang posisinya berada di bawah Fendi ketika di kantor, namun sebenarnya merupakan atasannya kala jam kerja usai. Siapa lagi jika bukan Nyonya Muda Husodo.

‘Pengen nempeleng dua-duanya!’ Desah Fendi tak berani menyuarakan secara lisan. Suami dan istri tidak ada beda. Keduanya mungkin diciptakan untuk saling melengkapi. Mereka bak kura-kura dengan cangkangnya. Sifatnya berjalan lurus tanpa ada minus kecacatan yang membuat salah satunya unggul.

“Fendi kenapa?”

‘Suami Mbak bikin darah tinggi saya naik!’ Alih-alih berani mengeluarkan suara, aksi protes itu Fendi tetap simpan rapi di dalam hatinya. Ia menggelengkan kepalanya lalu berjalan mendekati meja kerja Stefany yang entah sejak kapan disulap menjadi area penjual buah dadakan lengkap beserta se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status