Share

170 Interogasi Si Kembar

“Jangan keras-keras, mereka masih anak kecil.” Bisik Ray ke telinga Mellia. Saat ini mereka tengah berada di ruang kerja pribadi Ray. “Nanti malah nangis, Mom.” Peringat Ray, takut jika cucunya justru membuat keributan baru.

Mellia menutup matanya– hanya sebentar, sebelum kilat penuh amarah tertuju pada Ray. Hal seperti ini yang menjadi boomerang setiap ibu. Dikala mereka ingin meluruskan kelakuan nakal anak-anaknya, ada saja pengganggu dengan dalih ini-itu. Tidak tahukah hal seperti itu justru tidak baik dilakukan. “Diem Dad.” Balas Mellia serupa desisan. Kejadian seperti ini sudah sering Mellia temui ketika mengasuh Vero dulu. Ia tidak menyangka jika Ray akan mengucapkan kata-kata yang sama untuk menangani cucu mereka.

“Vero itu nggak sekuat kamu bodinya. Anaknya baru ngabisin duitnya beberapa ratus juta aja, dia anfal! Apalagi kalau anaknya senakal dia dulu.” Ini memang belum seberapa dengan kelakuan mengguncang akal sehat Vero semasa kecil. “Kamu keluar Dad.. Biar aku sebagai Om
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status