Share

169 Model Sampul Yasin

“Klakson!”

Ray memerintahkan Jamal– salah satu supirnya untuk kembali menekan bel mobil. Sudah lima menit mereka menunggu dan sekuriti tak kunjung membukakan pintu gerbang. Kemana perginya manusia-manusia yang harus berjaga di depan. Sepertinya mereka tidak ada di pos saat ini.

“Biar saya turun, Pak.” Daddy Vero itu hanya mengibaskan tangan, tanda ia setuju. Dirinya mengalihkan pandangan pada si sulung yang bersandar di tubuh istrinya. Diam-diam Ray mengucapkan syukur karena anak kesayangannya masih berpijak di bumi yang sama dengannya.

“Abang yakin nggak apa-apa pulang ke rumah?! Infusnya tadi aja belum habis, Bang.”

“Kita udah bahas ini tadi, Daddy!” Vero tidak menyukai rumah sakit– itu alasan pertamanya. Ke dua, ayah si kembar tersebut tidak ingin membuat Stefany-nya khawatir karena ia hilang mendadak. Ia tak juga sempat melarang Daddy dan Mommy-nya memberitahu Stefany. Bagaimanapun istri cantiknya sedang hamil muda. Sangat tidak baik jika wanita itu harus mendengar kabar buruk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status