Share

173 When Papi Die, Again?

“Dia kok bisa masih tidur ya?” tanya Stefany. Tangan ibu hamil itu terlipat di atas perut. Matanya sejak tadi tidak berhenti mengawasi suaminya yang tetap terlelap meski dipindahkan. “Dia nggak ada pergerakan waktu kalian bopong?”

“Sedikit,” jawab Mischa.

“nge-geliat gitu Mbak pas kita angkat.” Fendi menambahi.

Janu yang diberikan tatapan, akhirnya juga membuat kesaksian. “Sempet melek sebentar waktu dipindahinke dalem mobil, tapi Pak Vero kayaknya ngira dia mimpi, Bu.” Ini merupakan laporan terpanjang yang Stefany terima dan itu membuat Stefany merasa cukup.

“Saya nggak nyuruh kalian bawa dia kesini buat pindah tidur, ya! Ngidam saya bukan ini.” Kepala Stefany tertunduk. Pasalnya memang bukan ini yang dirinya mau. Ia menginginkan Vero bekerja seperti biasa, bukannya tidur di atas meja kerjanya dengan bibir terbuka lebar. “Tutupin congornya! Air terjun Niagara bisa-bisa pindah ke kantor ini!”

Mischa menyenggol Fendi, memberi kode agar Fendi segera melaksanakan perintah sang ibu ne
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status