"Wooo, Uwoo! Karmilooong... Wooo, Uwoooh, Karmilooong!"Ray Husodo— Daddy Vero, menutup telinganya saat suara sang putra mengalun indah bagai petir ditengah teriknya sinar matahari Jakarta."Karrr-mi-loooong, Wooooooo-Uwwoooo!""Mommy, itu si Kakak kenapa mulutnya kaya petasan banting?" tanya Ray yang baru saja bangun dari tidur lelapnya."Abaaaaaang Veroooo nyanyinya, Ya Allah! Mommy sakit kuping nih." teriak Mellia membuat adik perempuan Vero satu-satunya juga ikut menutup telinganya."Mommy, kuping adek sakit ini. Adek nanti nggak cantik lagi kalau budek." protes Vallery pada sang Mommy karena Mommy-nya juga ikut berteriak. Membuat pagi hari mereka semakin semarak."Mommmyyyyy." Vero yang masih memakai handuk, tiba-tiba saja menuruni tangga dengan langkah cepatnya, membuat Mommy dan Daddynya panik kalau-kalau itu handuk merosot turun dari pinggang anak itu."Bang, Bang! Handuk kamu awas melorot. Kok Daddy serem ya." peringat Ray, bergidik ngeri. Ia tidak bisa membayangkan itu handu
Last Updated : 2024-02-03 Read more