Vero menguap cukup lebar. Ia mengangkat tangan, merenggangkan otot-otot tubuhnya. Pria itu bersyukur, dari semua miliknya yang dibakar habis— masih ada satu bokser yang tidak ia sayang-sayang amat terselamatkan. Lumayan lah dibandingkan tidak ada sama sekali dapat ia perjuangkan. Membeli kembali pun, pasti akan menimbulkan bencana tak berkesudahan nanti. So, Vero bertahan saja dengan satu yang ada. “Baby.. Akan Babang jaga kamu sepenuh jiwa. Tinggal kamu yang tersisa, jadi mari kita lebih berhati-hati lagi sama penjahat-jahat itu ya..” ujarnya sembari membelai ujung bokser yang dikenakan.Tenang saja, Stefany sudah merelakan kenyataan jika cintanya memang terbagi. Katanya lebih baik bersaing dengan benda keramat dibanding wanita-wanita tidak tahu malu di luaran sana. Sebuah perandaian yang Vero gunakan agar ia bisa diterima secara sukarela untuk mendiami kamar mereka semalam.“Mulut Daddy gue nurun banget deh.. Mam
Huling Na-update : 2024-04-21 Magbasa pa