Di Kantor ADT “Masih belum sadar juga?” Risa menoleh pada seseorang yang barusan bertanya. Ya, dia adalah pria yang membawa Nabila kembali ke kantor. “Belum, Pak.” “Dia cuma pingsan kan, nggak koma?” kata pria itu lagi membuat Risa terheran, kendati jawaban yang terdengar juga sama-sama meresahkan. Keduanya ternyata sama errornya, nyelenehnya. “Masa iya sampai koma. Nabila nggak kena benturan apapun, kepalanya juga masih normal, nggak peang.” “Apa mau dibawa ke rumah sakit saja? Ada keluarga yang bisa dihubungi, nggak?” “Haduh, ya kali hapenya nggak dikunci, Pak. Kalau bisa mah udah dari tadi saya colong kontak nomer suaminya.” “Yaudahlah, biarin aja nanti juga bangun sendiri. Siapa suruh pingsan kelamaan.” Bukan tanpa sebab Aditya berkata demikian, dia dan Risa sudah mencoba menyadarkan Nabila dengan berbagai cara. Tapi dari semua usaha mereka tak ada satupun yang berhasil membangunkannya. “Minimal napas buatanlah, Pak, yang belum,” seloroh Risa. Namun yang membuatnya tak
Last Updated : 2024-05-25 Read more