“Mual lagi?” Dewa bertanya saat mendapati istrinya keluar dari kamar mandinya dengan wajah pucat dan gestur tubuh yang lemas. Nabila mengangguk. Wanita itu mengusap wajahnya yang basah dengan tissue, kemudian bercermin di depan meja riasnya. “Nggak tahu kenapa, anakku yang kedua ini Masya Allah banget, Mas. Padahal yang pertama nggak ada tuh, yang namanya morning sicknes. Mungkin karena tahu aku sendirian ... jadi nggak manja kayak sekarang ini.” “Bukan karena dia cewek?” menurut Dewa. “Kata Mama juga begitu, tapi entahlah.” “Dek, jangan nakal, ya. Jadi anak baik. Kasihan ibu,” ujar Dewa mengusap-usap perut datar Nabila. “Kamu masih bisa berangkat kerja? Kalau nggak, jangan dipaksa.” “Bisa, Mas. Tenang aja. Cuma pagi, kok, gejalanya. Kalau siang ok-ok aja tuh. Makanya aku gas makan siangnya. Kemarin aja makan steak daging, dapat banyak.” Dewa meraih Nabila ke dalam pelukan. “Makasih udah mau sabar nerima aku lagi ya, Bil. Padahal nggak ada alasan buatmu mempertahankan laki-laki
Last Updated : 2024-06-10 Read more