Ddrtt… ddrtt….Kesibukan Lingga terhenti ketika hp yang ada di sebelah laptopnya menyala dan bergetar. Ia mengambil, menatap layar yang menampilkan nama kontak ‘Mama’. Tanpa ragu Lingga menggeser tombol untuk mengangkat telpon.“Hallo, Ma, sapanya sambil memasang earphone ke telinga.“Sehat, Ling?”Pertanyaan yang membuat Lingga sedikit mengulas senyum. “Aku lagi sibuk, Ma, belum bisa pulang,” jawabnya, karna tau kalau dia sedang disindir.“Nggak apa-apa. Yang penting kamunya sehat.”“Iya, Ma, aku sehat. Mama gimana? Sehat, kan?” Lingga balik bertanya.“Iya, sehat.” Terjeda untuk beberapa saat. Keduanya tak ada yang memulai bicara. “Kamu sama Adis, bagaimana? Kenapa mama lihat kalian ini semakin… semakin nggak dekat?” tanyanya dengan begitu hati-hati.Lingga menghela nafas, meletakkan mousenya dan menjatuhkan punggung ke sandaran kursinya. “Pasti mama juga udah tau apa alasanku. Aku… aku memang nggak baik, tapi aku menginginkan istri yang lebih baik dari aku. Seorang wanita yang baik,
Read more