“Terima kasih sudah mau bicara empat masa sama aku, Bang. Semoga Abang tidak ada berantem lagi di sekolah, apapun penyebabnya,” ujar Isha ketika mengantar Malik kembali ke rumahnya. Malik tersenyum manis dan mengangguk. Dan Isha tahu, senyum itu hanya sebuah kamuflase untuk menutupi keresahan hatinya. “Kamu juga belajar yang baik.” Hanya itu pesan yang diberikan oleh Malik. “Oke, aku pulang dulu,” pamit Isha dengan berat hati. Malik mengangguk dengan pesan pasaran, “Ya. Hati-hati di jalan.” Isha mengangguk dan melarikan motornya untuk pulang. Mengendarai motornya dengan kecepatan rendah, hati Isha resah. “Bagaimana, Sha?” tanya Rosminah begitu melihat Isha pulang dengan wajah sedikit masam. “Apanya yang bagaimana, Bu?” tanya Isha yang langsung menuju ke
Last Updated : 2024-02-08 Read more