“Mana toiletnya? Dean bilang di dekat dapur.” menjauhi kerumunan pesta, Mahesa mengayunkan langkah melewati ruang tengah.Sesaat langkahnya terhenti di bawah tangga, lalu matanya melebar senang, selaras dengan kedua sudut bibirnya yang melengkung ketika ia melihat pintu dapur di ujung sana.Benar saja, berbelok sedikit ke arah kiri, ada sebuah pintu yang bisa dipastikan adalah toilet.Mahesa tersenyum, melanjutkan langkah yang sempat terjeda, lalu masuk ke dalam toilet itu.*** “Supnya wangi sekali, Bik.” Athalia memuji sambil melirik ke arah Bik Inah yang sedang mengaduk sup ayam di dalam panci.Pujian itu bukan semata karena basa-basi. Namun, Athalia berkata jujur apa adanya.Baru kali ini ia mencium bau sup yang seenak ini.“Ah, Nona Athalia bisa saja,” sahut Bik Inah, tersipu menundukan kepala.“Aku serius, Bik. Kapan-kapan, aku ingin tanya resepnya.”Bik Inah mengangguk. &ldq
Baca selengkapnya