"Serius?" Cory melontarkan ekspresi terkejut manakala mendengar cerita Louisa. Kemudian tergelak seraya melingkarkan jemari kanan ke kaki gelas koktail, menyesap pelan merasakan kombinasi vodka dan jus cranberry yang manis. Dia memiringkan kepala lalu berkomentar, "Dasar bajingan seksi yang aneh. Kupikir dia benar-benar ingin berpisah denganmu."Louisa menjentikkan jari, menyandarkan punggung ke sofa bar ketika sorot matanya beralih ke sosok pria pirang yang berjalan mendekat dan melempar senyum lebar. Louisa mengangkat tangan membuat Cory berpaling. "Aku perlu menarik ulur hati Dean, seperti dia melakukannya padaku.""Hei, girl," sapa Theo. "Hei, Cory.""Hei, pirang," balas Louisa begitu Theo duduk di sisi kiri dan memberikan pelukan hangat seorang teman. "Kau belum memberiku kabar, Theo. Apa kau lolos?"Theo terdiam beberapa saat lalu berseru, "Yeah! I did it!""Fuck man ... kalian akan jadi pasangan serasi," puji Cory tidak menyangka bahwa juri akan memilih lelaki itu. Walau sejuju
Read more