Home / Pernikahan / Kebangkitan Istri Yang Diabaikan / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Kebangkitan Istri Yang Diabaikan: Chapter 151 - Chapter 160

189 Chapters

Bab 151. Tidak Mau

" Begitu ... tapi aku juga tidak bisa menjamin apakah Ara akan menerimamu atau tidak, karena aku tidak memiliki hak untuk intervensinya di dalam proyek itu. Semuanya sudah aku serahkan kepada Ara," kata Luke tanpa basa-basi.Dia memang ingin menolong Thomas, tapi semua itu masih tergantung pada kesediaan Ara. Apakah dia mau menerima Thomas atau tidak, Luke akan menghormati keputusannya. "Tentu saja," kata Thomas sambil tersenyum puas.Bagaimana mungkin sepupunya itu akan menolak rekomendasi Luke?Bukankah Luke telah memberikan semua sahamnya kepada Ara? Akan sangat keterlaluan sekali kalau Ara tidak mau menerima rekomendasi yang diajukan oleh Luke.'Suka atau tidak suka, sepupuku itu pasti akan menerimaku walau dengan berat hati dan kalaupun dia mengadu kepada Paman, itu tidak akan berpengaruh banyak karena aku sudah bergabung dalam proyek itu. Tidak mungkin dia akan mengeluarkan aku, dia pasti akan mempertimbangkan wajah Luke,' pikir Thomas penuh keyakinan.Dengan semangat Thomas
Read more

Bab 152. Sibuk!

Ara sudah menduga kalau kedatangan Luke kali ini, pasti ada kaitannya dengan hal ini. Apalagi yang akan membuat sepupunya begitu bersemangat untuk datang menemuinya di Indonesia selain karena proyek milik Paul itu? Thomas menggertakkan giginya kesal mendengar kata-kata Ara. Bisa-bisanya dia bersikap seperti itu kepadanya dan Luke ...."Aku tidak akan memaksa, jika kamu tidak berkenan, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi," kata Luke sambil mengangkat bahunya dan tersenyum tidak berdaya.Wanita di hadapannya ini bukan wanita yang mudah di pengaruhi. Jika dirinya terlalu memaksakan kehendak, Luke takut Ara malah akan berbalik dan mengembalikan semua saham yang telah diberikan olehnya."Kamu tidak akan menyalahkan aku?" tanya Ara tidak percaya."Yakin."" ... kamu pasti tahu kalau aku tidak mungkin menolak permintaanmu itu," kata Ara sambil tersenyum lebar."Tidak, kamu bisa menolaknya kalau kamu tidak berkenan!" kata Luke tegas."Terimakasih ... kamu bisa bergabung mulai besok," kata Ar
Read more

Bab 153. Kebijaksanaan

Haris dan keluarganya merasa tercengang ketika mendapat kabar bahwa pihak perusahan akan mengadakan penyelidikan ulang setelah mengetahui kalau anaknya tidak melakukan perbuatan sebagaimana yang dituduhkan."Hahahaha ... lihat? Apa kataku, mereka pasti takut ketika mengetahui anakmu sudah sadar dan menyangkal semua tuduhan mereka," kata tetua keluarga Haris tertawa bangga.Pras, anak Haris yang juga merupakan karyawan Wei hanya diam mendengar kabar tersebut.Sebenarnya walau dia sudah sadar dan tidak mengakui tuduhan yang disematkan kepadanya, tetap saja itu tidak akan bisa merubah keadaan jika pihak perusahan tidak mau melakukan penyelidikan ulang.Bukankah mereka memiliki cukup bukti untuk menjebloskannya ke penjara?"Yah, aku rasa juga begitu. Mungkin mereka takut mendapat kutukan dari masyarakat dan nama baik mereka menjadi tercoreng," kata Haris setelah mendengarkan celotehan para tetua di keluarganya yang saat ini sedang menjenguk anaknya."Aku rasa tidak begitu, Pa," kata Pras
Read more

Bab 154. Ayo Coba

Dia merasa kasihan kepada bapak mertuanya yang terus berjaga di rumah sakit sejak awal suaminya masuk hingga sekarang."Baiklah," kata Haris pada akhirnya.Setelah menasehati ini itu kepada anak dan menantunya, Haris pun meninggalkan rumah sakit.Tidak lama kemudian, selang beberapa waktu, Wei dan Ara mengetuk pintu ruang rawat inap Pras. Sementara Joy hanya berdiri di belakang mereka." ... " Santi merasa terkejut melihat siapa yang saat ini berdiri di hadapannya ketika dia membuka pintu kamar.Bukankah ini bos suaminya?"Apakah suamimu sudah siuman?" tanya Wei kepada Santi setelah melihat wanita hamil di hadapannya terdiam."Ya, ya ... dia sudah siuman, silahkan masuk!" kata Santi gugup dan merasa kacau.Dia hanyalah orang kecil, kedatangan Wei dan Ara saat ini benar-benar di luar dugaan hingga membuatnya salah tingkah dan merasa tidak percaya."Siapa, Mah?" tanya Pras yang mendengar kegugupan istrinya dari dalam kamar."Aku," kata Wei sambil masuk dan berjalan mendekati tempat tid
Read more

Bab 155. Lebih Enak Kamu  

Setelah itu dia mulai memasukkan sayur ke dalam panci berisi kaldu yang ada di depannya, ditambah bakso seafood dengan berbagai bentuk."Enak ... tapi masih lebih enak kamu," bisik Wei membuat telinga Ara memerah karena malu.Ara memelototi Wei kesal. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu di tempat ramai seperti ini."Jangan menggombal terus!""Aku tidak menggombal, ini kenyataan," kata Wei keras kepala."Stop! Jangan diteruskan lagi, ini benar-benar membuatku malu," desis Ara sambil melirik ke kanan dan kiri tanpa bisa menyembunyikan kekhawatirannya."Kenapa malu? Aku suamimu ... aem ...."Ara menyumpal mulut Wei dengan bakso seafood yang ada di depannya dengan wajah cemas.Dia benar-benar takut mulut suaminya akan memuntahkan kata-kata yang lebih memalukan lagi baginya.Wei mengunyah bakso yang ada di mulutnya sambil menyipitkan mata dan tersenyum simpul.Istrinya sangat imut dan lucu kalau sedang malu seperti saat ini.Suara dering ponsel Wei menghilangkan gelembung merah muda di se
Read more

Bab 156. Magnet Yang Kuat

"Joy khawatir mandor itu akan kabur. Jadi dia mengurungnya di salah satu ruang kosong yang ada di perusahan. Dia juga menugaskan beberapa bodyguard di sekeliling ruang tersebut," jelas Wei tanpa mengalihkan tatapannya dari jalan raya."Bagaimana dengan keluarganya? Apakah anak istrinya tidak akan mencarinya?" tanya Ara khawatir.Bukankah kalau ada keluarga kita yang tiba-tiba menghilang kita akan merasa cemas? Bagaimana kalau mereka melaporkan hilangnya mandor itu kepada polisi? Jika ketahuan pihak perusahaan menahan mandor, itu pasti akan menjadi masalah yang serius."Kamu tahu sendiri kebanyakan mandor yang bekerja di perusahaan ku berasal dari pelosok kampung. Mereka meninggalkan anak dan istri mereka di kampung. Jadi tidak akan ada yang mencari kalau mereka hanya hilang satu atau dua hari," jelas Wei acuh tak acuh.Ara menghela napas lega mendengar penjelasan Wei. Bagaimanapun mandor itu memang kunci dari kasus yang sedang menimpa perusahaan Wei. Jika dia sampai kabur maka Wei da
Read more

Bab 157. Menyembunyikan 

Wei sama sekali tidak membiarkan buruannya lolos malam ini.Ara benar-benar dibuat tidak berdaya. Dia tidak bisa menolak keinginan Wei yang begitu kuat dan menggebu-gebu.Malam ini Wei benar-benar memakannya sampai bersih. Ara merasa seperti ikan asin yang terus di bolak balik hingga lelah dan tertidur pulas.Sementara itu di perusahaan milik Wei ....Di dalam sebuah ruangan, tempat di mana Beni-sang mandor-yang saat ini sedang dikurung oleh Joy berada ....Tampak Joy duduk di sebuah kursi di hadapan Beni dan sedang menginterogasinya dengan penuh tekanan.Joy ingin membuat Beni mengakui siapa dalang sebenarnya di balik kasus yang saat ini sedang dialami oleh perusahan mereka."Jangan membuatku malu, Ben. Kamu adalah salah satu mandor yang dipekerjakan di perusahaan ini melalui rekomendasiku," kata Joy tidak bisa menyembunyikan cemberutnya saat melihat Beni masih juga bersikeras menyembunyikan orang yang berada di balik layar."Maaf," kata beni tanpa berani menatap mata Joy.Dia meras
Read more

Bab 158. Menukar Dengan Jabatan  

Dia adalah Joan, mantan kekasih Lanara. Joan telah mendapatkan kabar dari orang kepercayaannya yang ada di Indonesia. Mereka mengatakan kalau rencana yang telah disusun dengan matang untuk menjatuhkan Wei telah gagal dan sia-sia.Mandor yang menjadi kaki tangan mereka saat ini sudah ditangkap. Walau dia yakin mandor itu tidak akan buka mulut tapi kegagalan rencana mereka ini benar-benar membuatnya kesal dan frustasi."Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Juwita tanpa menyembunyikan wajah jijiknya ketika melihat Joan.Sejak dirinya memasuki pintu masuk tempat ini, Juwita telah melihat sosok Joan. Awalnya dia merasa segan untuk datang mendekati mantan kekasih sepupunya ini namun, Juwita merasa penasaran saat melihat wajah frustasinya. Apakah itu berkaitan dengan sepupunya Lanara?Juwita berdecak meremehkan. Benar-benar aneh, bagaimana bisa sepupunya yang bodoh itu jatuh cinta pada pria tidak berguna seperti Joan yang bahkan mampu menukar perasaan cintanya dengan harta dan jabatan ta
Read more

Bab 159. Dipermalukan   

Artinya dia duduk di jabatan tersebut bukan dengan sia-sia atau semata-mata karena rekomendasi dari nenek Lanara, tapi itu semua karena kemampuannya sendiri. Jika dia tidak memiliki kemampuan, Joan yakin hanya dalam hitungan bulan dia akan di tendang dari perusahan tersebut.Sekarang, bukan lagi dirinya yang membutuhkan perusahaan, tapi perusahaan lah yang membutuhkannya.Bahkan untuk menjaga dirinya agar tidak pindah ke perusahaan lain, perusahaan terus menaikkan gajinya dan memberikan banyak bonus."Tentu saja itu urusanku karena aku adalah sepupu Lanara," kata Juwita tegas."Ha? Jangan bilang kalau kamu peduli padanya," kata Joan sinis. Dia tahu benar bagaimana sikap sepupu Lanara dari keluarga papanya, tidak ada satupun dari mereka yang memperlakukan Lanara dengan baik. "Tentu saja aku peduli kepadanya!" kata Juwita tegas."Peduli? Hahaha ... lucu sekali, bukankah kamu dan kakakmu yang telah berkali-kali berusaha ingin menyingkirkan Lanara?" "Itu fitnah!""Fitnah?""Ya, itu fi
Read more

Bab 160. Siapa Wei?  

Beni menyipitkan matanya karena serbuan cahaya yang menuju retina matanya begitu tiba-tiba bersamaan dengan masuknya Wei dan Joy ke dalam ruangan tempatnya di tahan."Bos!" Beni langsung duduk tegak dengan tangan dan kaki terikat di kursi yang saat ini didudukinya ketika melihat Wei masuk ke dalam ruangan."Masih tahu kalau aku ini bosmu?" tanya Wei sinis.Semalam Wei jatuh di kamar mandi dan kepalanya membentur ubin. Walau itu menyakitkan namun kejadian itu membuatnya mampu mengingat kembali hal-hal yang telah dia lupakan sejak kecelakaan itu terjadi.Otomatis sikap Wei pun kembali seperti semula."Bos ... aku tahu aku salah, aku akan menerima hukuman apapun darimu ...."Beni berkata sambil menundukkan kepalanya tidak berani menatap mata Wei yang begitu tajam seolah ingin mengulitinya."Jadi kamu tidak ingin mengatakan siapa orang itu dan ingin menanggung sendiri akibatnya?" tanya Wei dingin. "Ya, bos. Aku akan menanggungnya sendiri!" kata beni tegas.Dari pada anak dan istrinya me
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status