"Aku akan memikirkannya lagi, Pa," kata Ara pada akhirnya."Baiklah, jaga dirimu baik-baik. Jangan khawatirkan Juwita, Papa pasti akan menyuruhnya kembali ke sini agar dia tidak terus mengganggumu dan Wei," kata Paul menghibur."Terima kasih,Pa, salam buat Mama," kata Ara sebelum mengucapkan salam perpisahan dengan papa angkatnya tersebut. Juwita yang baru saja mandi, mengerutkan kening melihat panggilan telepon dari Paul."Aneh sekali, mau apa Paman paul meneleponku?" tanya Juwita was-was.Apakah Ara sudah memberitahukan apa yang selama ini dia lakukan di Indonesia?"Halo, Paman," sapanya manis."Cepat tinggalkan Indonesia sekarang juga!" kata Paul tanpa basa-basi."Apa maksud paman?" tanya Juwita ketakutan."Alasanmu untuk memperbaiki hubungan dengan Ara hanyalah kebohongan!""Mengapa paman berkata seperti itu? Aku tulus benar-benar ingin memperbaiki hubunganku dengan Ara," kata Juwita pura-pura sedih.Ini benar-benar gawat! Kalau pamannya sampai bersikeras menyuruhnya pulang ke Pr
Baca selengkapnya