Semua Bab Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan: Bab 191 - Bab 200

319 Bab

Bab 191 - Siapa Sekretaris Pengganti?

“Jangan cemberut begitu,” ledek Lucas ketika melirik Sienna yang masih memasang wajah masam. “Aku tidak akan mengubah keputusan yang sudah kubuat, kamu tetap akan dimutasikan ke bagian desain meskipun aku tidak rela.”“Aku jadi khawatir kalau terus dimanjakan berlebihan, aku akan menjadi besar kepala,” seloroh Sienna seraya melirik surat mutasi di tangannya.Lucas kembali mencubit hidung gadis itu dan bertanya, “Selama bisa menyenangkanmu, apa pun akan kulakukan. Bukankah memang seharusnya seperti ini kalau orang-orang berpacaran pada umumnya?”“Apa hadiah ulang tahun seperti ini termasuk hal yang umum?” cibir Sienna seraya terkekeh geli.“Jadi apa menurutmu yang umum?” selidik Lucas.Sebelum mendapatkan jawaban dari Sienna, pria itu bertanya lagi, “Apa ciuman yang kita lakukan semalam juga termasuk hal yang umum?”“Kamu masih ingat saja. Padahal semalam kamu mabuk berat, bukan?” sungut Sienna, mulai merasa curiga.Lucas tersenyum smirk. “Aku tidak mungkin melupakannya. Apalagi ….”Ta
Baca selengkapnya

Bab 192 - Garda Terdepan

Sesampainya di Luminous, Sienna tetap melakukan bagian pekerjaannya sebagai sekretaris Lucas untuk sementara waktu dan membereskan beberapa barang yang perlu dibawanya ke divisi perancangan nanti.Ia juga harus menjelaskan pekerjaannya kepada penggantinya nanti. Akan tetapi, pengganti yang dimaksud Lucas belum juga tiba.“Lucas, apa penggantiku tidak jadi datang hari ini?” tanya Sienna saat ia meletakkan laporan ke meja pria itu.Lucas mengangkat pandangannya sejenak dari dokumen yang sedang ditelitinya, lalu melirik jam tangannya dan mengesah panjang. Tanpa menjawab pertanyaan Sienna, ia meraih ponsel dari atas mejanya, kemudian menghubungi nomor yang ada pada riwayat panggilan terakhirnya.“Kamu sudah di mana? Apa kamu tidak jadi datang?”Nada suara Lucas terdengar sangat akrab saat berbicara dengan lawan bicaranya di telepon. Hal tersebut sangat menarik perhatian Sienna dan menambah rasa penasarannya. Terlebih lagi samar-
Baca selengkapnya

Bab 193 - Sambutan yang Sinis

“Lihatlah. Sudah waktunya makan siang sebentar lagi, tapi wanita itu masih juga belum menunjukkan batang hidungnya. Sepertinya dia sudah merasa menjadi nyonya pemilik perusahaan ini hanya karena mendapatkan promosi dari Direktur Morgan untuk menjadi tim kita." Sienna baru saja tiba di dekat pintu masuk ruangan divisi perancangan, tetapi ia langsung mendengar sambutan yang dipenuhi kalimat sindiran yang sangat pedas. Ia berdiri sejenak di sana untuk mendengarkan dengan saksama pembicaraan orang-orang di dalam ruangan tersebut sekaligus untuk menenangkan dirinya. Tanpa bertanya pun, ia tahu jika wanita yang sedang dibicarakan oleh mereka adalah dirinya. Terdengar tanggapan dari wanita lainnya atas sindiran sebelumnya. “Wajar, Emily. Namanya juga pacar kesayangan. Memangnya kita yang harus kerja seperti kuda, baru bisa mendapatkan perhatian?” Sienna mengenal Emily yang dimaksud oleh wanita itu. Emily Garcia adalah salah seorang desainer senior yang memiliki hubungan yang cukup de
Baca selengkapnya

Bab 194 - Belum Terbiasa

"Terima kasih telah memberikanku saran yang bagus. Mungkin aku bisa menawarkan diri kepada Direktur Morgan untuk menjadi mata-matanya kalau dia mau," sindir Sienna yang membuat wajah Nicole memerah karena malu. Ruangan itu hening sejenak. Tatapan terkejut terlihat dari beberapa rekan kerja yang lain. Nicole menatap Sienna dengan pandangan tajam, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Sienna melanjutkan, "Tapi sayangnya, aku di sini untuk bekerja, bukan untuk main-main. Jadi, mari kita fokus pada pekerjaan kita masing-masing. Direktur Morgan pasti lebih mengharapkan hal seperti itu." “Apa maksudmu bicara seperti itu? Apa kamu pikir dengan gertakan seperti itu, kami akan takut?” timpal Emily dengan penuh emosional. Sienna menatap langsung ke mata Emily, tetap menjaga sikap tenangnya. "Aku tidak bermaksud menggertak siapa pun, kecuali kalau kamu sendiri yang selalu berpikiran buruk tentangku," jawabnya. Emily tampak terkejut dengan respons tenang Sienna. Ia menyadari jika ia sudah sa
Baca selengkapnya

Bab 195 - Aku Mulai Merindukanmu

'Kenapa dadaku terasa sesak seperti ini?' Sienna memegang dada kirinya yang tiba-tiba terasa nyeri ketika ia teringat pembicaraan Lucas dengan sekretaris penggantinya di telepon. Rasa cemburu yang tidak terduga menyelimuti hatinya, membuatnya tiba-tiba merasa gelisah dan tidak nyaman.‘Masa sih aku ….’ Sienna terkesiap dengan pikirannya sendiri dan menggelengkan kepalanya dengan cepat.'Tidak! Pasti aku hanya belum beradaptasi dengan perubahan,' tampik Sienna di dalam hati. Namun, perasaan tidak nyaman itu tidak kunjung hilang.Sienna memandangi ruang kerja barunya dengan perasaan campur aduk. Tidak ada wajah-wajah ramah yang menyambutnya atau tawa ringan yang membuat suasana lebih nyaman.Semua orang terlihat sibuk dengan urusan masing-masing dan memang seharusnya seperti itulah cara bekerja yang efisien. Hanya saja Sienna belum terbiasa bekerja secara tim dan merasakan perbedaan yang sangat mencolok dibandingkan dengan saat bekerja di bawah Lucas.Selama ini Lucas selalu tahu bagai
Baca selengkapnya

Bab 196 - Kecemburuan yang Tidak Disadari

“Syukurlah kamu mengirimkanku pesan, Sayang. Aku pikir aku akan menunggu balasan pesan cinta darimu sampai tua.”Pernyataan yang dilontarkan Lucas terdengar sangat menggoda dan membuat debaran jantung Sienna meningkat pesat. Memang sudah sejak tadi Lucas menunggu balasan pesan dari Sienna, tetapi gadis itu malah tidak peka dengan perasaannya.Sienna masih melongo syok. Lidahnya terasa kelu dan tidak tahu harus bagaimana menanggapi pernyataan manis dari Lucas yang tiba-tiba tersebut.Sienna memegang salah satu pipinya yang telah memanas. Masih dengan gugup, ia menjawab, “Pesan cinta apanya? A-aku hanya mengingatkanmu untuk makan siang.”Sienna mencoba terdengar biasa saja, tetapi malah mendapatkan tanggapan berupa tawa kecil dari kekasihnya itu. Ia pun sedikit menyesal telah mengirimkan pesan tadi karena malah menjadi olok-olokan pria itu.“Bagiku, setiap perhatian darimu adalah pesan cinta,” ucap Lucas lembut dan membuat ritme jantung Sienna kembali berdebar tidak karuan.“Terima kasi
Baca selengkapnya

Bab 197 - Terperosok Semakin Dalam

“Bagaimana pekerjaanmu tadi?” tanya Sienna, mencoba mencari bahan pembicaraan.Lucas tidak langsung menjawab. Ia mengarahkan garpu yang terdapat potongan kecil daging sapi kepada Sienna.Gadis itu sempat terpaku selama beberapa detik. Netranya berkeliling ke sekitar dan seperti yang diduganya, tindakan kecil yang dilakukan Lucas saat ini langsung mendapatkan sorotan tajam dari orang sekelilingnya.Namun, Sienna tetap menerima suapan tersebut dengan canggung. Apalagi ketika ia melihat jelas di salah satu meja, tatapan Nicole dan Emily sudah berkilat tajam dan siap menghujamnya.“Hari ini ... aku cukup sibuk, tapi aku merasa sangat sepi karena tidak ada kamu,” jawab Lucas atas pertanyaan yang diajukan Sienna tadi.Sienna tersenyum simpul. “Bukankah kamu ada sekretaris baru? Memangnya dia tidak bisa menghibur rasa sepimu?” selorohnya. Rasa ingin tahu kembali mencuat di dalam kepalanya."Dia ... tidak membuat masalah untukku sudah termasuk membantuku."Netra Sienna menyipit tajam. Jawaban
Baca selengkapnya

Bab 198 - Luluh

“Jadi … sekretaris baru yang dimaksud Lucas itu kamu, Ivory?” tanya Sienna dengan wajah kaget.Ivory mengangguk, lalu tersenyum sumringah. “Iya, aku disini untuk menggantikanmu sementara waktu,” jawabnya.Sienna tidak tahu apakah ia harus bernapas lega atau tidak setelah mendengar jawaban tersebut. Ia merutuki kekonyolannya yang malah mencurigai keakraban Lucas dengan sekretaris barunya tadi.Sienna langsung melayangkan tatapan tajamnya kepada Lucas karena tidak berterus terang padanya. Akan tetapi, Lucas malah memasang wajah acuh tak acuh.Padahal tadi Sienna sempat menerka jika sekretaris pengganti yang dimaksud adalah Ivory, tetapi ia malah tidak mempercayai instingnya sendiri. Sekarang ia merasa lebih lega setelah mengetahui hal tersebut. Namun, ia masih belum memahami kenapa Lucas bisa memilih Ivory.“Apa sebelumnya kamu sudah mendalami bidang ini, Ivory? Bukannya setahuku, kamu dulu bekerja di bidang entertainment ya?” tanya Sienna dengan antusias.Ivory tersenyum simpul. Ia dap
Baca selengkapnya

Bab 199 - Lelaki yang Buruk

"Baiklah, tapi hanya untuk tiga hari. Kalau Kakak masih belum bisa belajar dengan baik, sebaiknya diam saja di rumah dan tidak menambah masalah untukku.”Ivory tidak tahu harus merasa senang atau kesal dengan keputusan Lucas tersebut. Tiga hari adalah waktu yang terlalu singkat dan mustahil untuknya memahami seluruh pekerjaan tersebut.Akan tetapi, wanita itu tidak ingin adiknya meremehkan kemampuannya. "Tenang saja, Luke. Aku akan belajar secepat mungkin,” sahutnya.Lucas tersenyum smirk melihat kekesalan yang terlukis di wajah kakaknya tersebut. “Aku mau lihat apa kamu benar-benar akan membuktikan ucapanmu, Kak,” tantangnya.“Ck, sama pacar aja baik banget. Sama Kakak sendiri, kenapa kejam begitu?” gumam Ivory sembari mengacak makanan di dalam piringnya dengan kesal.Tentu saja suara Ivory masih dapat didengar oleh Lucas maupun Sienna karena ia memang sengaja. Lucas hanya bisa menggeleng pelan dan melanjutkan bekal makan siangnya, sedangkan Sienna mengulum senyumnya dan merasa perd
Baca selengkapnya

Bab 200 - Permainan Licik

“Wah, ternyata bulan lahir kalian sama ya?” cetus Ivory, memecahkan keheningan yang sempat terjadi beberapa detik setelah Sienna dan Allen selesai berjabatan tangan.“Sebentar lagi Allen juga ulang tahun,” lanjut Ivory seraya menatap suaminya yang terlihat aneh. Ia sempat melihat interaksi canggung pria itu dengan Sienna dan merasa ada sesuatu yang tak terucapkan di antara mereka.Sienna tersenyum miris, mencoba menyembunyikan rasa tidak nyamannya. Semasa berpacaran dengan Allen dulu, mereka memang sering merayakan ulang tahun bersama dan Sienna memilih untuk merayakannya di hari ulang tahun pria itu untuk menghemat biaya.Setelah dipikir-pikir kembali, kini Sienna pun memahami alasan Allen tidak mengingat hari ulang tahunnya. Ia pun menyadari kebodohannya yang mempercayai pria itu dulu.Diam-diam Sienna menghela napas pelan. Selera makannya benar-benar hilang sekarang.“Minggu ini akan ada acara kecil-kecilan untuk merayakan ulang tahun Allen di Hotel Sherman. Nanti kamu juga hadir ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
32
DMCA.com Protection Status