“Kamu lupa kalau kamu tadi sempat mengeluarkan dompetmu di mobil? Dasar ceroboh,” celetuk Lucas seraya mengetuk pelan kepala kekasihnya.Sienna merengutkan bibirnya. “Kalau kamu tidak bilang, aku mana tahu. Lagian kenapa kamu diam saja,” sungutnya.Lucas mengulum senyumnya. Ketika ia berniat membuka dompet tersebut, Sienna bergegas menghalanginya.“Kenapa kamu memeriksa dompetku seenaknya?” protes Sienna seraya menarik dompet tersebut dan mendekapnya dengan erat.“Kenapa? Apa ada yang tidak boleh aku lihat?” tanya Lucas sambil tersenyum jahil.Wajah Sienna merona merah. “Bukan begitu, aku cuma ….”Sienna terdiam sejenak, berusaha mencari alasan yang tepat. "Pokoknya ini privasiku. Aku tidak bisa memperlihatkannya padamu," lanjutnya, masih mendekap dompetnya erat.Lucas mengangkat alis, masih tersenyum. "Privasi, ya? Baiklah, aku tidak akan memaksa. Tapi, sayangnya, aku sudah melihatnya."Sienna melongo. “Kenapa kamu mengintip tanpa izin?” protesnya, tetapi tidak sepenuhnya merasa kesa
Read more