Hai, Kak. Maaf ya telat up >< Akhir-akhir ini lagi pusing cari ide, kondisi juga lagi tidak baik2 saja. Semoga kalian bisa memakluminya ya. Terima kasih.
“Argh! Kenapa bisa sih Lucas adalah anak laki-laki itu?” Sienna mengerang pelan, lalu menutup wajahnya yang memerah dengan kedua telapak tangannya.Sienna masih berada di luar kamar, bersandar pada dinding koridor dan mencoba menenangkan debar jantungnya yang masih berpacu cepat.Kenangan manis masa kecil yang telah lama terkubur kini kembali menghiasi pikirannya. Dulu, Sienna merasa aman bersembunyi di balik identitas "Sam."Sejak bertemu pertama kali dengan "Luke", Sienna sempat merasa kesal dengan sikap angkuh anak laki-laki itu. Akan tetapi, setelah berbicara beberapa kali dengannya, Sienna langsung merasa cocok. Meskipun mereka hanya bertemu dalam waktu singkat, tetapi Sienna merasa nyaman berbagi cerita dengannya.Hal yang paling Sienna sukai dari “Luke” waktu itu adalah wajah tampannya yang sangat terawat, sangat berbeda dengan teman laki-laki sebaya yang dikenal Sienna di lingkungan sekitarnya. Bisa dikatakan kalau Luke adalah cinta pertamanya.Sienna tidak pernah tahu jika “Lu
Namun, Lucas malah tertawa kecil melihat reaksi Sienna. “Apa yang sudah kamu pikirkan, hm?”Lucas menjitak kepala Sienna. "Tenang saja, aku tidak akan melakukan apa pun yang tidak kamu inginkan," ucapnya, mencoba menenangkan.Sienna masih belum yakin. Ia masih menatap Lucas penuh kewaspadaan.Lucas pun tersenyum lembut, meraih tangan Sienna dan berkata, “Malam ini … aku ingin mendengar banyak hal darimu. Jadi kamu jangan berharap bisa tidur dengan nyenyak.”Sienna terperangah. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan debar jantungnya yang masih belum stabil.Saat ini ia tidak tahu apakah harus menurunkan kewaspadaannya kepada pria itu atau tidak, tetapi yang pasti ia telah menemukan seseorang yang sangat istimewa di dalam hatinya.***“Matikan alarmnya, Lucas.”Suara gerutuan kesal meluncur dari bibir Sienna ketika ia mendengar suara dering memenuhi telinganya. Gadis itu menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya untuk menghalau suara yang mengusik tidurnya itu, tetapi suara
“Nyonya, saya tahu kalau sejak awal Anda tidak suka melihat saya bersama Lucas. Tapi, saya ingin mengatakan kalau saya memang tulus mencintai putra Anda dan tidak berniat buruk seperti yang Anda khawatirkan,” ucap Sienna dengan wajah serius dan tegas.Sorot mata Veronica memancarkan keraguan terhadap gadis itu. “Tidak usah berpura-pura mengambil hati saya, Nona Sherwood,” desisnya.“Saya tidak berpura-pura. Saya tahu kalau penampilan saya sekarang telah menimbulkan banyak dugaan buruk di pikiran Anda. Tapi, saya dan Lucas tidak mencoreng nama baik keluarga Morgan,” terang Sienna.Veronica tidak menjawab. Ia hanya menatap Sienna dengan tajam. Aura permusuhan yang ditunjukkan Veronica begitu terasa. Sienna tidak tahu alasan wanita paruh baya itu sampai bersikap seperti ini kepadanya.Padahal ia mengira hubungannya dengan Lucas tidak akan ada pertentangan lagi dari keluarga Morgan setelah Ivory mengakuinya sebagai sahabat baiknya dan juga karena nama keluarga Sherwood yang menyertainya. A
“Ibu? Ivona? Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Lucas, tersenyum lembut dan tegas.Pria itu mencoba meredam ketegangan di dalam ruangan tersebut. Alih-alih semakin membaik, pertanyaan Lucas malah membuat kemarahan ibunya semakin bertambah.“Apa sebagai ibumu, saya harus melaporkan semua tindak tandukku, Luke?” cetus Veronica dengan kesal.Dengan rambut yang masih basah dan hanya mengenakan jubah mandi, Lucas menghampiri Sienna yang masih berdiri seperti seorang terdakwa di depan ibunya. Dengan langkah tenang ia berhenti di samping Sienna dan merangkul pinggang gadis itu seolah ingin menunjukkan kepada ibu dan kakaknya jika ia berada di pihak Sienna apa pun yang terjadi.Tndakan kecil yang dilakukan Lucas tentu saja sangat mengejutkan Sienna. Kekhawatiran yang sempat dirasakannya seolah menguap begitu saja. Saat ini dukungan Lucas benar-benar sangat berarti baginya.“Sepertinya Sienna sudah membuat Ibu marah ya? Atau Ibu yang sudah membuat dia kesal?” goda Lucas.Sikap Lucas yang s
“Ibu, pantas atau tidak, aku yang memutuskan. Menurutku, tidak ada wanita yang lebih baik daripada dia. Aku mencintainya.”Mendengar penuturan Lucas, netra Veronica terbelalak lebar. Tidak seperti sebelumnya─saat Lucas membawa Sienna ke kediaman Morgan─Veronica sempat merasa sikap mereka terkesan kaku dan berpikir hubungan mereka tidak akan berlangsung lama.Akan tetapi, melihat keseriusan dari sorot mata putranya sekarang, Veronica berpikir Sienna sudah berhasil menggoda dan mempengaruhi putranya hingga berani menentangnya seperti ini.Rahang Veronica pun mengetat. “Lucas, kamu─”“Ibu, aku tahu apa yang terbaik buatku,” sela Lucas seraya menggenggam tangan Sienna dengan lebih erat lagi.“Lucas, kamu … kamu benar-benar sudah buta dengan cinta. Apa kamu tahu dia ini wanita seperti apa? Bahkan keluarganya sendiri tidak menginginkannya. Apa yang sudah kamu lihat darinya?” cetus Veronica yang sangat murka dengan sikap putranya yang dinilainya tidak beradab.Ivona bergegas mengusap pelan pu
Sepeninggalan ibu dan kakaknya, Lucas menghela napas panjang. Tatapannya tertuju kepada Sienna yang terlihat masih tampak terguncang dengan ujaran kebencian ibunya tadi.“Maaf ya, Sienna. Aku harap kamu tidak memasukkan ucapan ibuku ke hati,” ucap Lucas seraya menyentuh pipi Sienna dengan lembut.Gadis itu tersenyum tipis. “Tidak usah minta maaf. Aku dapat memahami kekhawatirannya dan sadar kalau aku─”“Sst!” Lucas meletakkan telunjuknya di depan bibir Sienna. Ia tidak ingin Sienna merendahkan dirinya sendiri.“Bukankah aku sudah bilang tadi? Tidak usah memikirkan kata-kata ibuku.” Lucas kembali mengingatkannya dan berkata, “Bagiku. kamu adalah wanita yang luar biasa, Sienna.”Sienna dapat merasakan kehangatan dari ucapan Lucas. Namun, pernyataan Veronica Ramsey tadi masih mengusik pikirannya.“Terima kasih, Lucas. Tapi, aku tidak ingin kamu sampai membantah ibumu dan hubungan kalian menjadi tidak baik gara-gara aku,” cicit Sienna yang merasa bersalah.Tiba-tiba Lucas mencubit pipi ke
Hari perayaan ulang tahun Allen Grant yang diadakan di Hotel Sherman akhirnya tiba. Walaupun bukanlah acara yang megah, tetapi beberapa media tetap datang atas undangan untuk meliput berita mengenai ahli waris keluarga Grant tersebut.Allen Grant memang tidak dapat dibandingkan dengan Lucas Morgan. Akan tetapi, namanya cukup dikenal di antara para pebisnis karena tiba-tiba mengambil alih kedudukan kakeknya untuk memulihkan kondisi keuangan keluarganya.Apalagi setelah Allen menikahi putri sulung keluarga Morgan, namanya semakin mendapat sorotan. Hampir semua pebisnis tahu jika keluarga Grant sangat beruntung karena mendapatkan bantuan langsung dari Tuan Besar Morgan, Alvaro Morgan.Tidak mengherankan jika Allen cukup mendapatkan perhatian lebih dari para pengusaha karena mereka menginginkan koneksi dengan keluarga Morgan melalui menantu Alvaro tersebut.Beberapa mobil mewah berhenti di depan pintu masuk Hotel Sherman. Terlihat para tamu undangan yang hadir bersama pasangan mereka dan
“Apa yang mau kamu lakukan? Kamu tidak berencana menghancurkan pestanya, kan?” seloroh Sienna, mencoba meredakan ketegangan dengan nada bercanda.Lucas tersenyum smirk. “Tentu saja tidak. Tapi, idemu tidak buruk juga.”Sienna sangat terkejut mendengar ide gila dari kekasihnya. Tentu saja ia juga berniat membalas perbuatan Allen di masa lalu. Namun, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mewujudkan egonya tersebut sehingga Sienna tidak melakukannya sampai saat ini.“Lucas, kita datang ke sini untuk menghadiri pesta, bukan untuk membuat keributan. Aku tidak ingin menambah masalah. Aku tidak ingin kamu sampai diliput media dan menjatuhkan popularitasmu. Nanti bagaimana kamu menjelaskannya kepada keluargamu? Aku tidak mau hubunganmu menjadi lebih buruk lagi dengan keluargamu sendiri.”Sienna berusaha menjelaskan kekhawatirannya. Ia tidak ingin Lucas menambah masalah dengan keluarga Morgan, terutama dengan Veronica Ramsey yang telah membencinya. Lucas menatap Sienna dengan inte
Di depan pintu, Felix Harvey telah menunggu dengan senyum lebar di wajahnya. Ia terpukau melihat penampilan Sienna. "Kamu cantik sekali, Putriku.""Terima kasih, Ayah," jawab Sienna malu-malu.Felix menghela napas berat. “Apa boleh Ayah tidak menyerahkanmu kepada putra Morgan itu?” gerutunya.“Ayah ….” Sienna mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia tahu jika ayahnya masih enggan melihatnya menjadi milik orang lain karena kebersamaan mereka yang terlalu singkat. Namun, ia juga tahu bahwa ayahnya tidak serius dengan ucapannya tadi.“Bocah Morgan itu benar-benar beruntung memilikimu. Kalau dia berani menyakitimu, kembalilah kepada Ayah. Biar Ayah menghadapinya,” ucap Felix lagi.Bola mata zamrud Sienna kembali basah. Air matanya hampir menetes jika Ivona tidak buru-buru menyekanya dengan tisu yang sudah dipersiapkannya.“Paman Felix, jangan mengacaukan riasan yang sudah susah payah kubuat,” protes Ivona yang telah mendelik tajam.Felix terkekeh pelan. Ia pun menutupi wedding veil putrinya,
Pandangan Sienna beralih kepada Diane dan Aurora serta para rekan sedivisinya dulu yang juga berada di dalam ruangan itu. Hari ini mereka menjadi bridesmaid-nya. Mereka jugalah yang telah merancang tiara dan beberapa perhiasan yang telah dikenakan oleh Sienna saat ini. Semua telah diatur sedemikian rupa oleh Lucas dan kedua kakak iparnya tersebut.“Terima kasih atas kerja keras kalian selama beberapa bulan ini. Pasti kalian sangat capek, tapi hasilnya sangat luar biasa. Aku suka,” puji Sienna dengan penuh rasa terima kasih.“Perhiasan desain kami bisa dipakai oleh desainer sekelas Sienna Harvey sudah menjadi suatu kebanggaan buat kami. Benar kan, Teman-teman?” timpal Diane Hyatt seraya menoleh kepada para rekannya yang mendapatkan anggukan persetujuan.“Kemampuan Manajer Hyatt sekarang makin luar biasa, hum?” goda Sienna kepada mantan rekannya itu.Ya, sejak Sienna meninggalkan Luminous dan memilih untuk pergi ke Paris
“Ah, ya ampun! Bisa-bisanya kamu malah mesra-mesraan di sini, Luke!” Suara omelan Ivona terdengar menggelegar dan membuat Lucas perlahan melepaskan pelukannya.Wajah kakak keduanya itu sudah dipenuhi kekesalan. “Waktuku untuk mendadaninya jadi terbatas, kan?” protesnya yang membuat Sienna terkekeh geli.Tanpa menunggu tanggapan adik laki-lakinya itu, Ivona langsung menarik pergelangan tangan Sienna agar mengikutinya. “Ayo, Sienna. Aku akan membuatmu menjadi pengantin paling memukau hari ini,” ujarnya.Sebelum menghilang dari balik pintu depan vila, Ivona sempat menoleh kepada Lucas. “Sebaiknya kamu bersiap-siap sekarang, Luke. Awas nanti kamu belum selesai kalau aku sudah selesai mendandani Sienna nanti,” peringatnya.Lucas hanya bisa menghela napas pelan, lalu bergegas ikut masuk ke dalam vila. Ia tahu jika Ivona tidak main-main dengan ucapannya dan ia harus sudah siap sebelum para tamu hadir petang ini.
Setelah beberapa jam berkendara, mobil yang dikemudi Ethan akhirnya berhenti di sebuah vila besar yang terletak di pinggir kota. Bangunan vila itu terlihat megah dengan taman luas yang tertata rapi. Bagian belakang vila terhubung dengan hutan kecil yang masih sangat natural dan memiliki pemandangan indah dengan latar pegunungan yang menjulang megah di kejauhan. Lucas masih duduk di dalam mobil, menatap wajah damai Sienna yang masih terlelap di pangkuannya. Ia enggan membangunkannya karena tahu gadis itu sangat lelah setelah menempuh perjalanan selama hampir 12 jam di dalam pesawat. Jarak yang begitu jauh ditempuh Lucas selama dua tahun ini apabila ia merindukan kekasih hatinya itu. Namun, karena kesibukannya seminggu ini, ia terpaksa menahan rasa rindunya. Belaian lembut yang dilakukan Lucas pada wajah kekasihnya itu membuat gadis itu akhirnya terjaga. Perlahan sinar zamrud dari netra gadis itu terpancar lebar.
"Apa maksudmu tidak tahu? Anna, kamu sahabatku, bukan? Tolong jangan ada yang disembunyikan dariku," desak Sienna sekali lagi. “Apa benar Lucas sering bertemu dengan wanita di Goddess?” Terdengar suara dehaman berat dari Anna sebelum akhirnya ia menjawab, "A-aku juga tidak tahu. Oliver yang mengatakannya padaku. Ta-tapi … aku tidak tahu apa dia hanya salah lihat atau sengaja melebih-lebihkan saja. Mungkin saja hanya klien bisnisnya, Sienna.” Kedua alis Sienna bertaut. Jawaban sahabatnya itu tidak memuaskannya. Justru malah memperkuat kecurigaannya bahwa ada rahasia besar yang ditutupi darinya. “Kamu tahu sendiri kan seperti apa Oliver? Terkadang dia sangat menyebalkan dan sengaja membuatku kesal. Mungkin saja waktu itu dia hanya ingin mempermainkanku, biar aku mengadu padamu,” imbuh Anna. Sienna tersenyum kecil. “Kalian tidak berubah. Mau sampai kapan terus berantem seperti ini? Padahal kalian mau menikah bulan depan. Apa k
“Jadi … apa maumu?” tanya Lucas. Ia ingin mendengar pendapat kekasihnya tersebut. “kamu mau putus?” Sienna sangat terkejut mendengar penawaran pria itu. Ia menundukkan wajahnya dan bergumam, “Apa aku boleh egois dengan tetap memilih menjadi kekasihmu?” Sudut bibir Lucas terangkat tipis. Ia menarik tubuh Sienna dan memeluknya dengan erat. “Tentu saja boleh. Kalaupun kamu tidak mau bersikap egois, aku yang akan bersikap egois dengan terus berada di sisimu, Sienna. Aku akan tetap ada untukmu, apapun yang terjadi.” Sienna merasakan kehangatan pelukan Lucas, dan semua keraguan yang menggelayuti hatinya mulai memudar. Ia pun mengangguk kecil dan kembali menitikkan air mata. “Terima kasih, Lucas,” cicitnya. Selang beberapa waktu kemudian, Lucas melepaskan pelukannya. Ia mengusap sisa air mata di sepasang netra zamrud indah gadis itu dan berkata, “Dasar bodoh. Katakan padaku apa yang akan kamu lakukan? Kamu
Sienna tersipu malu. Hatinya terasa berbunga-bunga dan menyapu semua kesedihan yang menyesakkan dadanya selama dua hari ini. “Terima kasih, Lucas. Ini semua benar-benar indah.”Pelayan datang untuk mengambil pesanan mereka. Sienna dan Lucas memilih hidangan yang paling mereka sukai. Percakapan mereka berlanjut dengan santai sembari menyantap hidangan utama.Setiap hidangan yang disajikan tampak begitu mewah dan menggugah selera. Setelah hidangan utama selesai, Lucas memberikan isyarat kepada pelayan untuk membawa hidangan penutup yang spesial.“Kamu pesan dessert apa?” tanya Sienna dengan bingung.Ia menatap hidangan yang masih ditutup dengan tudung stainless steel di hadapannya, lalu menatap Lucas yang tersenyum misterius.“Luke ….”“Coba saja kamu buka,” sela Lucas seraya mengisyaratkan pelayan agar menjalankan rencananya.Sienna menatap Lucas dengan curiga, tetapi ia tidak dapat membendung rasa antusiasnya. Perlahan i
Pandangan Felix tertuju pada putrinya. Ia tidak dapat memahami maksud putrinya, tetapi gadis itu melanjutkan, “Kini aku mengerti. Pantas saja selama ini dia memperlakukan Sam lebih baik. Mungkin karena dia mirip denganmu.” Seulas senyuman miris kembali terukir di bibir Sienna. “Sebaliknya, dia membenciku, mungkin karena aku mirip dengan ibu kandungku dan kehadiranku sangat menyiksanya," imbuhnya. "Padahal dia memiliki banyak kesempatan untuk membunuhku jika dia memang tidak menyukaiku, tapi dia tidak pernah melakukannya. Aku rasa dia pasti dihantui rasa bersalah atas tindakannya dulu," lanjut Sienna atas analisanya terhadap mendiang ibu asuhnya itu. Namun, apa pun analisanya, baik ibu kandungnya maupun wanita yang berpura-pura menjadi ibu kandungnya itu, sudah tidak dapat hidup kembali. Lucas menggenggam tangan Sienna lebih erat. Sejak tadi ia tidak mengatakan apa pun, tetapi setelah mendengar cerita Felix Harvey dan pandangan Sienna terhadap Nancy, ia berpikir jika ia perlu member
“Maaf kalau Ayah baru menemukanmu sekarang, Sienna,” ucap Felix dengan sorot mata yang terselubungi penyesalan dan kerinduan yang mendalam.Sienna terhenyak.Untungnya, Lucas menopang tubuh kekasihnya tersebut sehingga tidak terjatuh. Lucas tidak terkejut sedikit pun karena dugaannya ternyata benar.Sebelumnya Oliver sempat mengatakan jika para bawahannya sempat mengikuti Ace Tucker dan melihat dia mengambil hasil dari pemeriksaan DNA seseorang di salah satu laboratorium rumah sakit.Walaupun mereka tidak berhasil menemukan laporan pemeriksaan tersebut, tetapi berdasarkan kesaksian dari tim terkait, mereka mengatakan jika sampel DNA yang menjadi perbandingan adalah milik Felix Harvey.Meski hatinya masih berkecamuk dengan berbagai emosi, Sienna berusaha menenangkan diri. Dengan suara yang bergetar pelan dan nyaris tidak terdengar, Sienna bergumam, "Paman Felix... jadi, Anda adalah … ayah kandungku?"Fel