Yang merasa isi babnya double, bisa diclear chache dulu ya, Kak. Tadi ada kesalahan postingan, bisa di clear cache dulu ya. Sekali lagi maaf ya ><
“Ibu, pantas atau tidak, aku yang memutuskan. Menurutku, tidak ada wanita yang lebih baik daripada dia. Aku mencintainya.”Mendengar penuturan Lucas, netra Veronica terbelalak lebar. Tidak seperti sebelumnya─saat Lucas membawa Sienna ke kediaman Morgan─Veronica sempat merasa sikap mereka terkesan kaku dan berpikir hubungan mereka tidak akan berlangsung lama.Akan tetapi, melihat keseriusan dari sorot mata putranya sekarang, Veronica berpikir Sienna sudah berhasil menggoda dan mempengaruhi putranya hingga berani menentangnya seperti ini.Rahang Veronica pun mengetat. “Lucas, kamu─”“Ibu, aku tahu apa yang terbaik buatku,” sela Lucas seraya menggenggam tangan Sienna dengan lebih erat lagi.“Lucas, kamu … kamu benar-benar sudah buta dengan cinta. Apa kamu tahu dia ini wanita seperti apa? Bahkan keluarganya sendiri tidak menginginkannya. Apa yang sudah kamu lihat darinya?” cetus Veronica yang sangat murka dengan sikap putranya yang dinilainya tidak beradab.Ivona bergegas mengusap pelan pu
Sepeninggalan ibu dan kakaknya, Lucas menghela napas panjang. Tatapannya tertuju kepada Sienna yang terlihat masih tampak terguncang dengan ujaran kebencian ibunya tadi.“Maaf ya, Sienna. Aku harap kamu tidak memasukkan ucapan ibuku ke hati,” ucap Lucas seraya menyentuh pipi Sienna dengan lembut.Gadis itu tersenyum tipis. “Tidak usah minta maaf. Aku dapat memahami kekhawatirannya dan sadar kalau aku─”“Sst!” Lucas meletakkan telunjuknya di depan bibir Sienna. Ia tidak ingin Sienna merendahkan dirinya sendiri.“Bukankah aku sudah bilang tadi? Tidak usah memikirkan kata-kata ibuku.” Lucas kembali mengingatkannya dan berkata, “Bagiku. kamu adalah wanita yang luar biasa, Sienna.”Sienna dapat merasakan kehangatan dari ucapan Lucas. Namun, pernyataan Veronica Ramsey tadi masih mengusik pikirannya.“Terima kasih, Lucas. Tapi, aku tidak ingin kamu sampai membantah ibumu dan hubungan kalian menjadi tidak baik gara-gara aku,” cicit Sienna yang merasa bersalah.Tiba-tiba Lucas mencubit pipi ke
Hari perayaan ulang tahun Allen Grant yang diadakan di Hotel Sherman akhirnya tiba. Walaupun bukanlah acara yang megah, tetapi beberapa media tetap datang atas undangan untuk meliput berita mengenai ahli waris keluarga Grant tersebut.Allen Grant memang tidak dapat dibandingkan dengan Lucas Morgan. Akan tetapi, namanya cukup dikenal di antara para pebisnis karena tiba-tiba mengambil alih kedudukan kakeknya untuk memulihkan kondisi keuangan keluarganya.Apalagi setelah Allen menikahi putri sulung keluarga Morgan, namanya semakin mendapat sorotan. Hampir semua pebisnis tahu jika keluarga Grant sangat beruntung karena mendapatkan bantuan langsung dari Tuan Besar Morgan, Alvaro Morgan.Tidak mengherankan jika Allen cukup mendapatkan perhatian lebih dari para pengusaha karena mereka menginginkan koneksi dengan keluarga Morgan melalui menantu Alvaro tersebut.Beberapa mobil mewah berhenti di depan pintu masuk Hotel Sherman. Terlihat para tamu undangan yang hadir bersama pasangan mereka dan
“Apa yang mau kamu lakukan? Kamu tidak berencana menghancurkan pestanya, kan?” seloroh Sienna, mencoba meredakan ketegangan dengan nada bercanda.Lucas tersenyum smirk. “Tentu saja tidak. Tapi, idemu tidak buruk juga.”Sienna sangat terkejut mendengar ide gila dari kekasihnya. Tentu saja ia juga berniat membalas perbuatan Allen di masa lalu. Namun, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mewujudkan egonya tersebut sehingga Sienna tidak melakukannya sampai saat ini.“Lucas, kita datang ke sini untuk menghadiri pesta, bukan untuk membuat keributan. Aku tidak ingin menambah masalah. Aku tidak ingin kamu sampai diliput media dan menjatuhkan popularitasmu. Nanti bagaimana kamu menjelaskannya kepada keluargamu? Aku tidak mau hubunganmu menjadi lebih buruk lagi dengan keluargamu sendiri.”Sienna berusaha menjelaskan kekhawatirannya. Ia tidak ingin Lucas menambah masalah dengan keluarga Morgan, terutama dengan Veronica Ramsey yang telah membencinya. Lucas menatap Sienna dengan inte
"Siapa wanita di samping Tuan Muda Morgan?""Apa dia adalah bidadari atau dewi titisan Yunani yang turun ke bumi?""Dari mana Tuan Muda Morgan mengenalnya?"Bisikan-bisikan mulai terdengar dari berbagai sudut ruangan aula ketika Sienna memasuki ruangan tersebut bersama Lucas. Para tamu yang hadir tampak kagum dengan kecantikan gadis itu, sementara yang lainnya terlihat penasaran dengan identitasnya.Walaupun masih ada beberapa yang berkomentar negatif tentangnya, tetapi Sienna sudah merasa lebih tenang daripada sebelumnya dan mencoba untuk mengabaikan mereka.Ia mengikuti Lucas, melangkah mengitari ruangan dengan menggelayut lengan kekasihnya tersebut dan menunjukkan kepada semua orang bahwa dialah wanita yang telah memenangkan hati Lucas Morgan!Netra zamrud Sienna berkeliling ke sekitar ruangan. Ia cukup kagum melihat dekorasi mewah dan suasana elegan menghiasi seluruh ruangan. Beberapa meja dan kursi telah diatur dengan sedemikian rupa agar para tamu bisa menikmati jamuan yang akan
"Anda terlalu memuji, Manajer Grant," jawab Sienna yang mencoba untuk bersikap profesional meskipun merasa canggung. Ia dapat merasakan kemarahan Lucas di sampingnya.“Kamu tidak perlu sesungkan itu, Nona Sherwood. Bicara saja dengan santai,” timpal Allen yang mencoba mencairkan kecanggungan gadis itu terhadapnya.Sienna hanya membalasnya dengan senyuman yang terkesan kaku.Lucas, yang memperhatikan interaksi mereka dengan seksama, mulai menunjukkan sikap protektifnya. “Sepertinya sikap kekasihku sudah benar, Allen. Apa lagi yang kamu harapkan dari sikapnya?" sindirnya.Mata tajam Lucas menunjukkan intimidasi yang membuat Allen merasa semakin tidak nyaman.Sebelum Allen berbicara lebih jauh, Lucas pun menambahkan, “Dia adalah kekasihku. Aku rasa kamu pasti sudah mendengarnya dari rumor yang beredar, bukan?”Allen tersenyum canggung. “Ya, yang aku dengar … katanya kamu dan Sienna hanya bersandiwara agar orang tuamu tidak terus mendesakmu mencari pasangan. Bukankah begitu?”Satu alis Lu
"Ada apa dengan tanganmu?" tanya Allen ketika memperhatikan perban yang terbalut pada telapak tangan kiri Lucas. Ia mencoba memecahkan ketegangan di antaranya dan Lucas."Hanya luka kecil," sahut Lucas yang enggan menjelaskan lebih jauh mengenai lukanya tersebut.“Sepertinya tadi saya belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu,” cetus Lucas, mengalihkan pembicaraan.Lucas mengulurkan tangannya dengan tenang. Tanpa menaruh curiga sedikit pun, Allen menyambut tangan Lucas dengan wajah yang sudah terlihat pahit. Tidak ada lagi senyuman ramah yang ditunjukkannya seperti di awal.Namun, Allen sangat terkejut karena tiba-tiba saja Lucas menggenggam tangannya dengan erat seolah memberikan peringatan keras kepadanya. Sorot mata tajam Lucas yang dingin memberikan pukulan terakhir yang membuat Allen harus memahami posisinya saat ini.“Maaf kalau aku belum sempat mempersiapkan hadiah apa pun karena akhir-akhir ini aku cukup sibuk,” imbuh Lucas dengan santai. Padahal ia memang tidak berniat
Sienna terperangah. “Apa maksudmu? Kamu curiga dia akan mengambil alih Luminous?” bisiknya.Lucas melirik kekasihnya sekilas, lalu mengangguk pelan.“Tapi, untuk apa dia melakukannya? Bukankah dia sudah mendapatkan kepercayaan untuk memegang posisi manajer?” Sienna masih sangat bingung dan syok.“Manusia selalu tidak pernah berpuas diri, Sayang. Sepertinya dia memiliki ambisi besar untuk memperluas pengaruhnya di dalam Luminous,” ucap Lucas dengan nada dingin.Sienna menatap Lucas dengan cemas. Ia kembali teringat dengan peringatan yang pernah dilontarkan Allen saat mereka berdebat di restoran Korea saat hari ulang tahunnya waktu itu.Sienna mengira Allen hanya sekedar menggertak saja, tetapi setelah mendengar kecurigaan Lucas sekarang, ia pun berpikir bahwa Allen ternyata sangat serius!“Ada apa denganmu?” selidik Lucas ketika melihat wajah Sienna yang memucat.Dengan tatapan yang dipenuhi rasa sesal, Sienna bergumam, “Aku rasa Allen melakukan ini ada kaitannya denganku.”Kedua alis
Di depan pintu, Felix Harvey telah menunggu dengan senyum lebar di wajahnya. Ia terpukau melihat penampilan Sienna. "Kamu cantik sekali, Putriku.""Terima kasih, Ayah," jawab Sienna malu-malu.Felix menghela napas berat. “Apa boleh Ayah tidak menyerahkanmu kepada putra Morgan itu?” gerutunya.“Ayah ….” Sienna mencebikkan bibirnya dengan malas. Ia tahu jika ayahnya masih enggan melihatnya menjadi milik orang lain karena kebersamaan mereka yang terlalu singkat. Namun, ia juga tahu bahwa ayahnya tidak serius dengan ucapannya tadi.“Bocah Morgan itu benar-benar beruntung memilikimu. Kalau dia berani menyakitimu, kembalilah kepada Ayah. Biar Ayah menghadapinya,” ucap Felix lagi.Bola mata zamrud Sienna kembali basah. Air matanya hampir menetes jika Ivona tidak buru-buru menyekanya dengan tisu yang sudah dipersiapkannya.“Paman Felix, jangan mengacaukan riasan yang sudah susah payah kubuat,” protes Ivona yang telah mendelik tajam.Felix terkekeh pelan. Ia pun menutupi wedding veil putrinya,
Pandangan Sienna beralih kepada Diane dan Aurora serta para rekan sedivisinya dulu yang juga berada di dalam ruangan itu. Hari ini mereka menjadi bridesmaid-nya. Mereka jugalah yang telah merancang tiara dan beberapa perhiasan yang telah dikenakan oleh Sienna saat ini. Semua telah diatur sedemikian rupa oleh Lucas dan kedua kakak iparnya tersebut.“Terima kasih atas kerja keras kalian selama beberapa bulan ini. Pasti kalian sangat capek, tapi hasilnya sangat luar biasa. Aku suka,” puji Sienna dengan penuh rasa terima kasih.“Perhiasan desain kami bisa dipakai oleh desainer sekelas Sienna Harvey sudah menjadi suatu kebanggaan buat kami. Benar kan, Teman-teman?” timpal Diane Hyatt seraya menoleh kepada para rekannya yang mendapatkan anggukan persetujuan.“Kemampuan Manajer Hyatt sekarang makin luar biasa, hum?” goda Sienna kepada mantan rekannya itu.Ya, sejak Sienna meninggalkan Luminous dan memilih untuk pergi ke Paris
“Ah, ya ampun! Bisa-bisanya kamu malah mesra-mesraan di sini, Luke!” Suara omelan Ivona terdengar menggelegar dan membuat Lucas perlahan melepaskan pelukannya.Wajah kakak keduanya itu sudah dipenuhi kekesalan. “Waktuku untuk mendadaninya jadi terbatas, kan?” protesnya yang membuat Sienna terkekeh geli.Tanpa menunggu tanggapan adik laki-lakinya itu, Ivona langsung menarik pergelangan tangan Sienna agar mengikutinya. “Ayo, Sienna. Aku akan membuatmu menjadi pengantin paling memukau hari ini,” ujarnya.Sebelum menghilang dari balik pintu depan vila, Ivona sempat menoleh kepada Lucas. “Sebaiknya kamu bersiap-siap sekarang, Luke. Awas nanti kamu belum selesai kalau aku sudah selesai mendandani Sienna nanti,” peringatnya.Lucas hanya bisa menghela napas pelan, lalu bergegas ikut masuk ke dalam vila. Ia tahu jika Ivona tidak main-main dengan ucapannya dan ia harus sudah siap sebelum para tamu hadir petang ini.
Setelah beberapa jam berkendara, mobil yang dikemudi Ethan akhirnya berhenti di sebuah vila besar yang terletak di pinggir kota. Bangunan vila itu terlihat megah dengan taman luas yang tertata rapi. Bagian belakang vila terhubung dengan hutan kecil yang masih sangat natural dan memiliki pemandangan indah dengan latar pegunungan yang menjulang megah di kejauhan. Lucas masih duduk di dalam mobil, menatap wajah damai Sienna yang masih terlelap di pangkuannya. Ia enggan membangunkannya karena tahu gadis itu sangat lelah setelah menempuh perjalanan selama hampir 12 jam di dalam pesawat. Jarak yang begitu jauh ditempuh Lucas selama dua tahun ini apabila ia merindukan kekasih hatinya itu. Namun, karena kesibukannya seminggu ini, ia terpaksa menahan rasa rindunya. Belaian lembut yang dilakukan Lucas pada wajah kekasihnya itu membuat gadis itu akhirnya terjaga. Perlahan sinar zamrud dari netra gadis itu terpancar lebar.
"Apa maksudmu tidak tahu? Anna, kamu sahabatku, bukan? Tolong jangan ada yang disembunyikan dariku," desak Sienna sekali lagi. “Apa benar Lucas sering bertemu dengan wanita di Goddess?” Terdengar suara dehaman berat dari Anna sebelum akhirnya ia menjawab, "A-aku juga tidak tahu. Oliver yang mengatakannya padaku. Ta-tapi … aku tidak tahu apa dia hanya salah lihat atau sengaja melebih-lebihkan saja. Mungkin saja hanya klien bisnisnya, Sienna.” Kedua alis Sienna bertaut. Jawaban sahabatnya itu tidak memuaskannya. Justru malah memperkuat kecurigaannya bahwa ada rahasia besar yang ditutupi darinya. “Kamu tahu sendiri kan seperti apa Oliver? Terkadang dia sangat menyebalkan dan sengaja membuatku kesal. Mungkin saja waktu itu dia hanya ingin mempermainkanku, biar aku mengadu padamu,” imbuh Anna. Sienna tersenyum kecil. “Kalian tidak berubah. Mau sampai kapan terus berantem seperti ini? Padahal kalian mau menikah bulan depan. Apa k
“Jadi … apa maumu?” tanya Lucas. Ia ingin mendengar pendapat kekasihnya tersebut. “kamu mau putus?” Sienna sangat terkejut mendengar penawaran pria itu. Ia menundukkan wajahnya dan bergumam, “Apa aku boleh egois dengan tetap memilih menjadi kekasihmu?” Sudut bibir Lucas terangkat tipis. Ia menarik tubuh Sienna dan memeluknya dengan erat. “Tentu saja boleh. Kalaupun kamu tidak mau bersikap egois, aku yang akan bersikap egois dengan terus berada di sisimu, Sienna. Aku akan tetap ada untukmu, apapun yang terjadi.” Sienna merasakan kehangatan pelukan Lucas, dan semua keraguan yang menggelayuti hatinya mulai memudar. Ia pun mengangguk kecil dan kembali menitikkan air mata. “Terima kasih, Lucas,” cicitnya. Selang beberapa waktu kemudian, Lucas melepaskan pelukannya. Ia mengusap sisa air mata di sepasang netra zamrud indah gadis itu dan berkata, “Dasar bodoh. Katakan padaku apa yang akan kamu lakukan? Kamu
Sienna tersipu malu. Hatinya terasa berbunga-bunga dan menyapu semua kesedihan yang menyesakkan dadanya selama dua hari ini. “Terima kasih, Lucas. Ini semua benar-benar indah.”Pelayan datang untuk mengambil pesanan mereka. Sienna dan Lucas memilih hidangan yang paling mereka sukai. Percakapan mereka berlanjut dengan santai sembari menyantap hidangan utama.Setiap hidangan yang disajikan tampak begitu mewah dan menggugah selera. Setelah hidangan utama selesai, Lucas memberikan isyarat kepada pelayan untuk membawa hidangan penutup yang spesial.“Kamu pesan dessert apa?” tanya Sienna dengan bingung.Ia menatap hidangan yang masih ditutup dengan tudung stainless steel di hadapannya, lalu menatap Lucas yang tersenyum misterius.“Luke ….”“Coba saja kamu buka,” sela Lucas seraya mengisyaratkan pelayan agar menjalankan rencananya.Sienna menatap Lucas dengan curiga, tetapi ia tidak dapat membendung rasa antusiasnya. Perlahan i
Pandangan Felix tertuju pada putrinya. Ia tidak dapat memahami maksud putrinya, tetapi gadis itu melanjutkan, “Kini aku mengerti. Pantas saja selama ini dia memperlakukan Sam lebih baik. Mungkin karena dia mirip denganmu.” Seulas senyuman miris kembali terukir di bibir Sienna. “Sebaliknya, dia membenciku, mungkin karena aku mirip dengan ibu kandungku dan kehadiranku sangat menyiksanya," imbuhnya. "Padahal dia memiliki banyak kesempatan untuk membunuhku jika dia memang tidak menyukaiku, tapi dia tidak pernah melakukannya. Aku rasa dia pasti dihantui rasa bersalah atas tindakannya dulu," lanjut Sienna atas analisanya terhadap mendiang ibu asuhnya itu. Namun, apa pun analisanya, baik ibu kandungnya maupun wanita yang berpura-pura menjadi ibu kandungnya itu, sudah tidak dapat hidup kembali. Lucas menggenggam tangan Sienna lebih erat. Sejak tadi ia tidak mengatakan apa pun, tetapi setelah mendengar cerita Felix Harvey dan pandangan Sienna terhadap Nancy, ia berpikir jika ia perlu member
“Maaf kalau Ayah baru menemukanmu sekarang, Sienna,” ucap Felix dengan sorot mata yang terselubungi penyesalan dan kerinduan yang mendalam.Sienna terhenyak.Untungnya, Lucas menopang tubuh kekasihnya tersebut sehingga tidak terjatuh. Lucas tidak terkejut sedikit pun karena dugaannya ternyata benar.Sebelumnya Oliver sempat mengatakan jika para bawahannya sempat mengikuti Ace Tucker dan melihat dia mengambil hasil dari pemeriksaan DNA seseorang di salah satu laboratorium rumah sakit.Walaupun mereka tidak berhasil menemukan laporan pemeriksaan tersebut, tetapi berdasarkan kesaksian dari tim terkait, mereka mengatakan jika sampel DNA yang menjadi perbandingan adalah milik Felix Harvey.Meski hatinya masih berkecamuk dengan berbagai emosi, Sienna berusaha menenangkan diri. Dengan suara yang bergetar pelan dan nyaris tidak terdengar, Sienna bergumam, "Paman Felix... jadi, Anda adalah … ayah kandungku?"Fel