Semua Bab Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan: Bab 221 - Bab 230
233 Bab
Bab 221 - Kelicikan yang Tersembunyi
Sienna terperangah. “Apa maksudmu? Kamu curiga dia akan mengambil alih Luminous?” bisiknya.Lucas melirik kekasihnya sekilas, lalu mengangguk pelan.“Tapi, untuk apa dia melakukannya? Bukankah dia sudah mendapatkan kepercayaan untuk memegang posisi manajer?” Sienna masih sangat bingung dan syok.“Manusia selalu tidak pernah berpuas diri, Sayang. Sepertinya dia memiliki ambisi besar untuk memperluas pengaruhnya di dalam Luminous,” ucap Lucas dengan nada dingin.Sienna menatap Lucas dengan cemas. Ia kembali teringat dengan peringatan yang pernah dilontarkan Allen saat mereka berdebat di restoran Korea saat hari ulang tahunnya waktu itu.Sienna mengira Allen hanya sekedar menggertak saja, tetapi setelah mendengar kecurigaan Lucas sekarang, ia pun berpikir bahwa Allen ternyata sangat serius!“Ada apa denganmu?” selidik Lucas ketika melihat wajah Sienna yang memucat.Dengan tatapan yang dipenuhi rasa sesal, Sienna bergumam, “Aku rasa Allen melakukan ini ada kaitannya denganku.”Kedua alis
Baca selengkapnya
Bab 222 - Siapa yang Akan Tertawa di Akhir?
“Aku tidak punya waktu untuk mendengar omong kosongmu itu, Cindy,” geram Sienna.“Kamu tidak percaya?” Cindy mendengkus remeh.Sienna tidak menjawab. Ia tahu ayah tirinya sangat menyayangi putra semata wayangnya tersebut. Laporan yang dibuat Sienna terhadap Clive Sherwood pastilah telah membuat Calvin Sherwood murka.Kemarin Clive Sherwood memang mendapatkan panggilan interogasi dari pihak kepolisian terhadap pelaporan atas tuduhan pelecehan tersebut. Namun, pihak berwajib tidak dapat melakukan penahanan karena tidak mendapatkan bukti yang cukup kuat.Clive berhasil menghapus jejak penguntitan tersebut dari rekaman kamera komplek perumahan sekitar sebelum pihak berwajib melakukan investigasi sehingga ia masih dapat bebas meskipun sedang dalam pemantauan. Sienna sangat menyayangkan hal tersebut.Namun, tentu saja Lucas tidak tinggal diam. Lucas telah meminta bantuan Oliver untuk menyelesaikan hal tersebut.“Berhenti menggertakku, Cindy. Aku tidak akan pernah tertipu dengan kelicikanmu,
Baca selengkapnya
Bab 223 - Duda Abadi
“Ck, bisa-bisanya dia mengancamku. Dia pikir aku akan diam saja digertak begitu?” gerutu Sienna dengan kepala yang terasa panas. “Lihat saja bagaimana aku akan membungkam mulutnya kalau dia masih berani menantangku!”Sienna mengesampingkan kekesalannya sejenak ketika melihat Ivona baru saja datang dan duduk di samping Ivory. Ia pun melangkah menghampiri mereka dan menyapa, “Ivory, Ivona, apa aku boleh bergabung di sini?”Ivory dan adiknya menoleh. Mereka langsung menyambutnya dengan wajah cerah.“Tentu saja,” sahut Ivory dengan cepat dan mengisyaratkan salah seorang pelayan pria yang bertugas melayani meja tersebut untuk menarikkan kursi kosong di sampingnya kepada Sienna.“Terima kasih,” ucap Sienna kepada pelayan tersebut, lalu duduk di kursi tersebut.“Kamu sangat cantik hari ini, Sienna,” puji Ivona sembari memperhatikan penampilan Sienna.“Terima kasih, Ivona. Kamu dan Ivory juga sangat cantik. Kalian seperti bidadari kembar yang turun dari surgawi,” balas Sienna dengan tersenyum
Baca selengkapnya
Bab 224 - Rencana yang Berantakan
“Memalukan sekali. Apa ini benar?”“Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi?”Bisikan serta keributan di antara para tamu mulai bergemuruh di dalam aula. Suasana yang semula hangat dan meriah berubah menjadi tegang dalam sekejap.Sienna telah membeku di tempatnya. Detak jantungnya telah berpacu semakin cepat. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Meskipun gambar yang terpajang di layar besar di atas panggung itu sedikit buram, tetapi jelas sekali terlihat wajah Allen dan dirinya.Gambar itu diambil saat Allen sedang memaksakan diri untuk memeluknya di ruang rapat beberapa hari lalu. Saat itu, Sienna tidak menyadari jika ada orang lain yang diam-diam melihat hal tersebut dan mengambil gambar mereka.'Sialan! Siapa yang sudah mengambil gambarnya? Apa Allen yang sengaja melakukannya?' batin Sienna bertanya-tanya.Namun, melihat kekagetan Allen di atas podium, Sienna merasa bukan Allen pelakunya. Dari sudut matanya yang mengedar ke sekeliling ruangan aula, Sienna men
Baca selengkapnya
Bab 225 - Saya Percaya Padanya
Para panitia dan penjaga keamanan hotel berusaha menghalangi para wartawan yang semakin tidak terkendali, tetapi antusias para wartawan tidak mudah dibendung. Kerumunan semakin memanas dan membuat mereka kewalahan.Sienna dan Ivory juga tidak ketinggalan mendapatkan sorotan dari para awak media yang diliputi rasa penasaran.“Nona Sherwood, apa yang bisa Anda katakan dalam hal ini?”“Kenapa Anda melakukan hal ini? Apa Anda tidak merasa malu?”“Apa Tuan Muda Morgan juga mengetahuinya?”Sienna berusaha menghalangi wajahnya dari kilatan kamera yang mengelilinginya. “Ini semua tidak benar! Ini tidak seperti yang kalian lihat!” tampiknya.Sayangnya, semua bantahan Sienna tidak berguna dan malah menjadi bahan spekulasi yang terus menyudutkannya.Sienna sangat kewalahan dengan pertanyaan yang memberondongnya tanpa henti. Belum lagi terdengar cibiran dari beberapa tamu yang telah mengecapnya sebagai pelakor yang membuat hati Sienna terasa perih.Sienna memutuskan untuk meninggalkan tempatnya,
Baca selengkapnya
Bab 226 - Pendukung Tak Terduga
“Dari ucapan Anda, sepertinya Tuan Muda Grant pernah mendekati kekasih Anda?”Wartawan paruh baya itu masih terus mengorek informasi dari Lucas dan kesimpulan yang dibuat oleh wartawan itu sangat memenuhi keinginan Lucas.Kali ini Lucas memang sengaja ingin menjatuhkan reputasi Allen dengan memanfaatkan kesempatan tersebut. Selain itu, ia ingin membalas perbuatan Allen yang sudah berani mendekati Sienna dengan terang-terangan sebelumnya dan memperingatkannya lebih keras lagi.Meskipun tindakan dan ucapannya mungkin telah membuat kakaknya sedih ataupun kecewa, tetapi Lucas tidak peduli karena ia merasa kakaknya perlu mengetahui keburukan Allen.“Pernah mendekati atau tidak, saya tidak ingin mempermasalahkan terlalu jauh. Namun, jika ada pihak yang dengan sengaja mencoba untuk merusak hubungan kami, saya tidak akan tinggal diam.”Pernyataan tegas Lucas membuat semua orang yang hadir terdiam. Bahkan Cindy yang sebelumnya tampak puas dengan situasi yang terjadi, kini tampak gelisah. Dia t
Baca selengkapnya
Bab 227 - Tidak Ada Jalan Untuk Melarikan Diri
"Daripada mencari skandal yang belum terbukti, bukankah sebaiknya kalian mencari pelaku dari penyebar gosip ini?”Tidak ada seorang pun yang mengeluarkan suara untuk membantah saran dari Felix Harvey. Para awak media tersebut hanya bisa diam demi menjaga "mangkuk makan" mereka.“Saya setuju dengan Tuan Harvey," timpal Lucas yang membuatnya kembali menjadi perhatian semua orang."Saya yakin ada pihak yang sengaja ingin mencemarkan nama baik kekasih saya ataupun memanfaatkan kesempatan untuk menghancurkan hubungan kami. Saya pasti akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut dan mengambil tindakan hukum jika diperlukan!"Keputusan tegas yang dilayangkan Lucas semakin menambah kegelisahan dan ketakutan para wartawan tersebut. Siapa pun sudah bisa mengetahui akhir dari kekacauan yang terjadi. Keluarga Morgan dan Harvey bersatu, maka tidak akan ada pihak ketiga yang berani berulah lebih jauh.“Nona Sherwood, Apa Anda mau memeriksa kamera pengawas di aula ini?” tawar Felix Harvey yang membuat S
Baca selengkapnya
Bab 228 - Siapa yang Sudah Memerintah Anda?
Melihat Kenny Lewis yang tidak berdaya dalam penahanan bawahan Felix, Lucas menghampirinya dan menarik kerah bajunya dengan kuat. “Berengsek! Beraninya kamu melukai Sienna!” geramnya dengan penuh amarah.Wajah Lucas yang menggelap membuat Kenny Lewis merasa tenggelam dalam rasa sesak. Ia tahu jika ia sudah tidak dapat melarikan diri lagi kali ini.Sebelum Lucas melayangkan pukulan ke wajah wartawan itu, Sienna bergegas menghentikannya. “Lucas, aku baik-baik saja. Ini bukan luka besar,” bujuknya.Namun, Lucas masih belum melepaskan cengkeramannya hingga Sienna mengingatkannya bahwa mereka berada di tempat umum. Meskipun tidak ada wartawan yang berani meliput hal tersebut, tetapi Sienna tetap saja khawatir. Gadis itu tidak ingin Lucas menghancurkan reputasinya dengan memukul wartawan itu.Lucas mengembuskan napasnya dengan kasar. Ia pun terpaksa melepaskan cengkeramannya dan menyentakkan tangannya dengan kuat.Kenny merasa sedikit lebih lega. Akan tetapi, ia tetap berusaha memberontak u
Baca selengkapnya
Bab 229 - Keadaan Telah Berbalik
“Benar-benar tidak bisa dipercaya. Jadi dari tadi dia yang sudah sengaja mencelakai saudaranya sendiri?” celetuk salah seorang tamu.Beberapa orang mulai menghujat Cindy dengan kata-kata serupa. Mereka tidak percaya jika mereka hampir saja masuk dalam jebakan gadis itu untuk menindas Sienna.“Apa lagi yang kalian lakukan di sana? Bukankah sudah ada berita segar sekarang?” desis Felix kepada para kawanan media yang malah terbengong-bengong di tempat mereka.Para wartawan itu berpandangan dengan bingung hingga Lucas ikut mengutarakan tawarannya, “Media mana yang membuat berita yang bagus, saya pasti akan memberikan wawancara eksklusif mengenai hubungan saya dengan kekasih saya. Buatlah berita sebesar mungkin, sebesar dia memperlakukan kekasih saya tadi!”Tentu saja tawaran Lucas sangatlah menggiurkan. Tidak ada yang ingin melewatkan kesempatan tersebut.Mendengar tawaran itu, para awak media kembali bertindak. Mereka pun berbondong-bondong mengambil gambar Cindy dan juga berlomba-lomba
Baca selengkapnya
Bab 230 - Perasaan yang Muncul
“Sayang, sepertinya kita perlu membersihkan lukamu dulu.”Suara lembut dari Lucas mengalihkan perhatian Sienna yang masih tertuju pada kepergian Cindy. Ketika Sienna menoleh, ia melihat sorot mata kekhawatiran dari kekasihnya itu.“Aku baik-baik saja kok. Hanya luka gores saja,” timpal Sienna seraya tersenyum tipis, mencoba menenangkan pria itu.Namun, masih ada rasa bersalah di dalam hati Lucas atas kejadian sebelumnya. Ia pun meraih lengan Sienna dan membalut luka tersebut dengan sapu tangan yang diambil dari saku jasnya.“Luka gores juga tidak boleh diabaikan. Seharusnya tadi aku lebih waspada lagi. Aku benar-benar tidak menyangka kalau dia akan ….”Suara Lucas yang terdengar penuh penyesalan membuat hati Sienna terenyuh. Ia juga merasa bersalah telah membuat pria itu khawatir.Sienna menyentuh lembut salah satu pipi Lucas yang masih tampak menegang, lalu berkata dengan penuh syukur, “Kamu sudah melakukan yang terbaik untukku, Lucas. Kalau kamu tidak ada, aku mungkin tidak akan bisa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
192021222324
DMCA.com Protection Status