Oliver mengerang kesal. “Baiklah, baiklah. Selalu saja membawa-bawa nama Kakek. Apa kamu tidak puas aku mendapatkan pukulan lagi? Bokongku sudah tidak ada tempat yang bisa dipukul,” sungutnya.Lucas tersentak, tetapi beberapa detik kemudian, ia pun memahami situasi yang dialami oleh sahabatnya tersebut. “Kamu habis dihukum?” ledeknya sembari terkekeh geli.Namun, Oliver tidak menjawab. Ia hanya bersungut-sungut, “Demi kamu, aku akan mengalah kali ini. Akan aku hapus videonya. Ck, padahal tadinya aku mau menggunakannya sendiri.”Seulas senyuman mengembang di bibir Lucas dengan penuh kepuasan. Meskipun ia tidak bisa melihat apakah Oliver menghapus video itu atau tidak, tetapi ia percaya sahabatnya itu akan melakukannya.“Terima kasih, Oliver,” jawab Lucas dengan nada serius. “Sekarang, biarkan aku mengurus gadis itu untukmu.”Oliver mendengus, “Kamu benar-benar aneh, Lucas. Tidak mau bermain kotor tapi tetap mau memanfaatkan situasi.”Lucas mengabaikan komentar Oliver dan memusatkan pik
Read more