“Bisa nggak kita nginep di hotel aja daripada dateng ke pestanya Shua?” tanya Badai dengan kurang ajar. “Kalau kita nggak bisa bercinta, setidaknya aku bisa menatap kamu semalaman sampai puas.”“Apa kamu pikir aku seperti patung di kolam air mancur?”“Kadang aku berpikir kalau kamu benar-benar lucu, Hon,” puji Badai yang tak bisa menahan tawanya.Ia menghampiri Padma dan meraih punggung tangannya untuk ia cium dengan khidmat (dan berlebihan, menurut Padma).Tatapan Badai tertumbuk pada cincin yang dikenakan Padma malam itu. Cincin yang ia berikan pada Padma sebagai simbol hubungan mereka. “Aku senang kamu belum terpikir untuk buang cincin itu.”“Walaupun aku nggak suka dengan ukuran berliannya, tapi
Read more