“Ini kiriman untuk Bu Jingga,” kata pria di hadapannya, membuat Jingga seketika keluar dari keterpanaannya.Jingga mengalihkan tatapannya dari beberapa mobil yang masuk satu persatu memenuhi halaman rumah, ke arah pria tersebut dengan bingung. “Tapi saya nggak memesan apa-apa, Pak.”“Di sini pemesannya memang atas nama Pak Davin, Bu. Dan penerimanya Jingga Thania,” ujar pria itu sekali lagi.“Davin?” Jingga mengerjap.Dengan ekspresi yang masih kebingunan, Jingga akhirnya menandatangani surat penerimaan, lalu tercengang saat melihat bunga demi bunga diturunkan dari mobil-mobil itu yang mengantre dari halaman hingga ke luar gerbang. Jingga terkejut melihat betapa banyak bunga tulip yang diantar ke rumah.Tukang bunga tidak berhenti datang, membawa buket demi buket, hingga ruang tamu penuh dengan aroma harum bunga tulip.Jingga mematung, tak habis pikir mengapa Davin membeli semua bunga itu.“Totalnya ada seribu bunga, Bu. Kami sengaja mendatangkannya dari berbagai kota tadi malam, kare
Read more