Aliya tertegun, dan jantungnya berdebar kencang.Elang tampak berbeda, dengan mata yang tampak lelah dan memerah. Ia langsung menuju ke arah Nawidi yang masih terbaring, tanpa menoleh pada keberadaan Aliya.“Dia di sini?” tanya Elang, suaranya serak.“Ya, di dalam,” jawab Dean, menatap Elang dengan tatapan tenangnya seperti biasa.Aliya menunggu, merasakan ketegangan di udara.Dia melihat Elang masuk ke kamar Nawidi diikuti Dean, dan suara bisikan yang lembut terdengar dari dalam setelah beberapa saat pintu kamar tertutup.Agni yang berdiri di samping Aliya terlihat mengerutkan kening.“Dia harusnya tidak di sini,” gumam Agni, terlihat sedikit kesal. “Bang Nawi baru mendingan.”Pemuda api itu berpaling pada Agung yang langsung menaikkan kedua bahu sambil mengangkat tangan --isyarat menyerah.Agni memang sempat bertukar dengan Agung untuk menjaga Elang di vila Jayagiri, Agni tak menyangka Agung mengizinkan Elang keluar dan datang ke basecamp mereka.“Kang Dean sudah bilang boleh, kok,”
Baca selengkapnya