Share

BAB 215

Aliya menelan ludah lagi. Kali ini pun, kalimat Nawidi tak ada yang bisa ia bantah. Dean memang berbeda dalam memperlakukan dirinya.

Dean bahkan membiarkan ia menangis sepuasnya, untuk membuat dirinya kemudian merasa lega dan tertumpahkan segala beban hatinya.

Setelahnya, Dean akan menghangatkan hatinya dengan kalimat penuh kasih sayang ataupun tindakan pelukan yang menenangkan.

Dean memang seorang bumi yang hangat.     

“Mereka berdua sama-sama pria hebat yang tidak bisa dalam satu wadah perbandingan. Karena mereka pribadi yang unik, memiliki kekuatan serta kelemahannya masing-masing.”

“Dan mereka memiliki caranya sendiri untuk mencintai dan melindungi Anda,” tukas Nawidi tenang.

Aliya mengangguk dalam diam. Ia sadar sepenuhnya apa yang dikatakan Nawidi sangat benar.

Jauh di dasar lubuk hatinya, Aliya masih menyimpan rasa yang mengganjal tentang perasaannya pada Elang, yang tentunya akan be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status