Share

BAB 210

Dean memejamkan matanya lagi. Lalu berdiam sekian saat.

Aliya yang melihatnya, menunggu.

Hanya sesaat saja, ia kemudian tak tahan untuk bersuara dan bertanya. "Kau lagi apa?"

"Hmm... menunggumu..." jawab Dean pelan.

"Menungguku?" Aliya membeo.

"Ya. Menunggumu menyiksaku."

"Ih," Aliya memanyunkan bibirnya. Ia lalu melepaskan lingkaran tangannya dari leher Dean, lalu hendak menjauhkan tubuhnya.

Namun belum sempat ia lakukan itu, dengan mata yang masih terpejam, tangan kanan Dean yang semula berada di pinggang Aliya, dengan cepat ia alihkan ke belakang kepala Aliya untuk menahan dan menarik tengkuk Aliya maju.

Kini hidung mereka beradu. Bibir mereka nyaris bersentuhan.

Setengah berbisik, Dean lalu bertanya.

"Bagaimana kau berencana menyiksaku, Honey?" Suara berat itu mengalun begitu tenang namun sangat nyata meresahkan dinding pendengaran Aliya.

Aliya kian menyadari dan mengakui, bahwa Dean memiliki suara paling seksi yang pernah ia dengar.

Aliya mendesah. "Aku... ga tau.."

"Tidak tau?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status