"Kak Aaron bilang bisa sih. Tapi lo serius?" Itu sudah ketiga kalinya Joana menanyakan keseriusan Resta. Kalau benar, itu keputusan besar bagi sahabatnya itu. Berulangkali juga Joana meyakinkan Resta agar tidak gegabah dalam mengambil sikap. "Ini sikap yang paling benar," tegas Resta sekali lagi. "Gue masih nggak percaya deh kalau Pak Gyan gitu. Kenapa nggak coba lo tanya langsung sih?" "Dia nggak bakal jujur. Di depan gue dia pura-pura nggak peduli pada apa yang menimpa wanita itu. Tapi di belakang gue, mereka diam-diam bertemu. Itu artinya dia sengaja nggak mau aku tau kan? Gue nggak butuh apa-apa, Jo selain kejujuran dia. Gue nggak akan begini kalau dia berani jujur." Joana menatap Resta dengan prihatin lalu mengangguk pelan sembari mendekat. Dua tangannya terulur lantas meraih Resta ke dalam pelukannya. "I feel you. Gue cuma bisa support semua keputusan lo." "Gue bakal baik-baik aja tanpa dia kan, Jo?" tanya Resta, kembali sesenggukan di pelukan Joana. "Bisa, lo pasti bisa.
Read more