Semua Bab Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah: Bab 1111 - Bab 1120

1552 Bab

Bab 1111

Lilia memang ingin membuat Yuno menderita. Namun, tak pernah terpikirkan olehnya bahwa cara pembalasan dendam ini malah akan berbalik dialami oleh dirinya. Semua yang dialaminya sekarang ini adalah akibat perbuatannya sendiri, jelas sama sekali tak ada hubungannya dengan Reo. Mengapa Yuno harus sekejam itu terhadap Reo?Teringat akan wujud Reo yang pingsan usai dipukuli, membuat hati Lilia bergetar. "Yuno, ini masalah kita berdua. Kumohon, jangan libatkan Reo, kumohon lepaskan dia ...."Yuno adalah pria gila yang bisa melakukan apa saja. Kalau sampai dia benar-benar akan membawa Reo kemari, kemungkinan dia benar-benar serius akan memerkosanya di depan Reo. Kalau sampai hal itu terjadi, Lilia lebih memilih dirinya terkurung di tempat itu selamanya, tanpa adanya cahaya matahari sekalipun.Yuno yang mencengkeram pinggangnya erat itu tak menjawab, dan hanya mendekati telinganya sembari bertanya dengan nada dingin, "Lebih nyaman denganku, atau dengannya?"Lilia sendiri tahu, apabila saat in
Baca selengkapnya

Bab 1112

Bagi Yuno, sekalipun Lilia tidak mencintainya dan bersikeras menolak untuk kembali ke sisinya, maka melanjutkan hidup ini tak lagi ada artinya.Daripada dirinya berakhir dipenjarakan oleh tangan Lilia sendiri, lebih baik dirinya sendiri yang mengakhiri hubungan ini, agar keduanya tak lagi menderita."Bagaimana caranya?"Lilia mendongak dan menatap Yuno dengan dingin. Kalau memang benar-benar bisa diselesaikan, hal itu jelas bagus. Namun, Yuno tidak mungkin akan membiarkannya pergi begitu saja. Sebelum hubungan keduanya kandas, Yuno mungkin akan membuat Lilia jauh lebih menderita.Perlahan, Yuno melangkah masuk ke dalam sangkar burung. Perawakannya yang tinggi besar itu tampak menunduk, menampakkan bayangan yang menghalangi pemandangan Lilia sepenuhnya, terasa begitu berat dan menekan.Satunya sedang terduduk dan satunya sedang berjongkok, keduanya saling bertatapan lekat. Seolah, sorot tatapan itu mengandung sebuah kisah cinta yang tak terhitung dan tak terucapkan. Namun, di hadapan ma
Baca selengkapnya

Bab 1113

Setelah menggendong Lilia sampai di kursi makan, Yuno berjongkok di depannya seraya mengulurkan tangannya membelai rambutnya dengan lembut. Yuno lalu bertanya dengan nada penuh kasih sayang, "Mau makan apa?"Lilia yang belum sepenuhnya pulih dari keadaan, menjawab dengan raut wajah yang dingin, "Nggak mau makan."Namun, pergerakan tangan Yuno terhenti, dia lalu mendekatkan bibirnya ke kepala Lilia, seraya berkata, "Kamu bilang akan memperlakukanku seperti dulu, jadi bersikaplah yang lembut padaku."'Memangnya, dulu Lilia memperlakukannya seperti apa?'Menyambutnya dengan senyuman, bersikap lembut, mengucapkan janji cinta setiap harinya, dan bersama-sama melaksanakan kebersamaan yang penuh gairah setiap malamnya. Apakah mulai sekarang dia harus melakukan hal yang seperti itu untuk mendapatkan kebebasannya?Sorot mata Lilia penuh akan kebencian, tetapi dia berusaha memaksakan diri untuk tersenyum. "Aku mau roti keju, daging sapi dan jus jeruk ...."Yuno tampak puas, pria itu kembali meng
Baca selengkapnya

Bab 1114

Sembari memegang ponsel, Lilia tampak ragu beberapa saat, sampai akhirnya menelepon Wina.Dia hanya mengingat nomor Wina. Baginya, gadis yang mengidap penyakit parah namun tetap berterima kasih padanya, lalu hampir terbunuh saat membeli parfum itu, sangatlah istimewa.Sementara Wina yang terduduk di ruang tamu akibat semalaman tak tidur itu, seketika merasa kaget karena menerima panggilan telepon dari nomor yang tak dikenal. Jantung berdebar kencang, sampai akhirnya bernapas lega usai mendengar suara Lilia dari ujung telepon."Lilia, kamu di mana, kamu nggak apa-apa 'kan? Apa Yuno melukaimu?"Serangkaian kekhawatiran dan sapaan itu membuat Lilia terasa hangat. Setelah mengatakan dia baik-baik saja, dia melihat ke arah Yuno yang mengisyaratkannya sesuatu dan perlahan mulai berbicara."Wina, kalian ... jangan cari aku lagi. Aku dan Yuno akan tinggal di pulau ini selama sebulan. Setelah sebulan, aku akan kembali. Kebetulan di sini sedang musim semi, pemandangannya juga indah, cocok untuk
Baca selengkapnya

Bab 1115

Begitu antusias, Yuno menggendong Lilia sampai ke pinggir laut. Namun, alih-alih membawanya ke pantai, dia mendaratkannya ke padang rumput yang tak jauh dari area sana.Mungkin karena takut Lilia akan melarikan diri, begitu Lilia terduduk di tanah, Yuno langsung memasangkan borgol yang menyatukan tangan kanan Lilia dan tangan kiri Yuno.Melihat itu, Lilia tertawa dingin. "Bukannya kamu bilang mau kita berinteraksi seperti dulu? Kenapa masih harus menggunakan cara seperti ini untuk waspada denganku?"Seolah tak peduli, Yuno hanya tersenyum padanya. "Memangnya, kamu nggak merasa cara seperti ini malah akan meningkatkan perasaan kita berdua?"Raut wajah Lilia tampak suram. Dalam hati dia berpikir, apakah saat tidur malam nanti dirinya juga akan diborgol seperti ini? Lalu bagaimana dia bisa mengambil senjata?Saat memikirkan cara untuk mengatasinya, Yuno tiba-tiba menindihnya. "Nggak ada siapa-siapa di pulau ini, ayo kita lakukan."Lilia seketika merasa jijik. "Aku nggak mau, Yuno!"Yuno m
Baca selengkapnya

Bab 1116

Lilia begitu terkejut mendengar suara rendah yang amat dingin itu. Dia segera berbalik dan mendapati Yuno sudah berdiri di depan tangga sembari melayangkan tatapan dingin padanya.Tepat pada saat ini, matahari sudah berganti alih dan menyisakan cahaya rembulan yang redup menembus dari jendela, menyinari separuh wajah Yuno terlihat terang dan separuhnya terlihat gelap, sungguh wujudnya saat ini terlihat bagaikan sosok iblis dari neraka.Melihat wujud Yuno yang mengerikan, Lilia seketika merinding dan refleks melangkah mundur, sampai akhirnya punggungnya menabrak pintu ruang sangkar. Sementara, Yuno mulai berjalan mendekat sembari melonggarkan kain putih yang terlilit pada pergelangan tangannya.Ketika Yuno berhenti di hadapannya, kain putih yang terlilit sepenuhnya dilepaskan. Melihat itu, Lilia langsung kabur karena berpikir Yuno akan bertindak kasar. Namun, Yuno yang jauh lebih kuat darinya segera menariknya kembali.Pria itu mengikat tangan Lilia dengan kain putih dan menggendongnya.
Baca selengkapnya

Bab 1117

Reo adalah pasangannya Lilia, sementara Jihan hanyalah atasan Lilia. Namun, demi mereka berdua, Jihan sudah menghabiskan begitu banyak tenaga dan sumber finansial untuk menemukan keberadaan Lilia. Semua itu sudah sangat cukup membuat Reo merasa terbebani, kalau terus berlanjut, Reo akan makin merasa malu.Mendengar putra mereka berniat mencari Lilia seorang diri, kedua orang tua Reo sangat khawatir. "Reo, di kondisi seperti ini mana mungkin kami bisa mencari Dokter Lilia ...."Mereka memang tidak menentang hubungan Lilia dan Reo, akan tetapi, saat ini Lilia sedang jatuh di tangan seorang psikopat. Meskipun Reo tidak takut apa pun, sebagai orang tua, jelas sangat mengkhawatirkan putra tunggal mereka itu.Melihat kedua orang tuanya menangis, Reo merasa bersalah sembari menepuk lembut tangan ibunya. "Jangan khawatirkan aku. Yuno memang jahat, tapi dia nggak mungkin sampai akan membunuh ...."Kedua orang tua Reo menatapnya dengan tatapan sedih yang mendalam, tetapi mereka akhirnya menghorm
Baca selengkapnya

Bab 1118

Meski berkata mencintainya, kalimat itu sama sekali tak didasarkan atas rasa cinta. Namun, bagi Yuno, omongan palsu itu sudah terdengar cukup untuk menghiburnya.Yuno menggerakkan jemari rampingnya menyibakkan helaian rambut yang menempel di wajah Lilia. Wanita itu tampak berkeringat, tetapi Yuno tetap menunduk dan mencium keningnya. "Lilia, aku juga mencintaimu."Lilia tersenyum pahit. "Yuno, memangnya orang sepertimu bisa membedakan apa itu cinta, atau memangnya kamu paham apa itu cinta?"Seakan merasakan kebahagiaan yang tak tertahankan, Yuno membawanya ke puncak kenikmatan, lalu mengakhirinya dengan menunduk dan memberikan kecupan pada bibirnya. "Aku nggak bisa bedain, aku juga nggak paham, memangnya ... ada yang salah?"Lalu apa? Cukup tahu bahwa dirinya sangat menginginkan Lilia saja sudah cukup. Untuk apa memedulikan tentang apa itu cinta sejati? Selama Lilia berada di sisinya, itulah cinta.Lilia terbaring di atas karpet yang lembut, memalingkan wajahnya untuk melihat adegan me
Baca selengkapnya

Bab 1119

Yuno muda yang mendengar itu seketika merasa tidak nyaman, tetapi dirinya sendiri juga tidak tahu apa sebenarnya yang membuat dirinya merasakan perasaan tidak nyaman semacam ini?Pada hari perayaan ulang tahun Lilia yang kedelapan belas, Wela mengatakan padanya bahwa Lilia akan pergi liburan ke luar negeri bersama Marko malam itu dan akan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Marko.Mendengar itu, perasaan tidak nyaman dalam diri Yuno berubah menjadi kebencian. Dia merasa bahwa barang miliknya seakan disentuh oleh orang lain, sehingga hal itu membuatnya sangat marah.Dia mengutus sekelompok bawahannya segera menghentikan kapal Marko lalu pura-pura memerkosa Lilia untuk menakut-nakutinya, tetapi tak disangka bahwa ternyata bawahannya itu malah benar-benar memerkosanya.Pada saat kejadian, Yuno berada di dalam mobil memandangi pemandangan luar yang gelap di bawah pohon melalui kaca mobilnya yang tebal. Pintu mobilnya tertutup sehingga dia tidak bisa mendengar suara jeritan pertolongan da
Baca selengkapnya

Bab 1120

Melihat itu adalah Yuno, Lilia segera beraksi dan mendorong Reo pergi. "Cepat pergi!"Yuno tidak akan menyakitinya, tetapi berbeda dengan Reo yang mungkin akan menjadi korban. Khawatir Reo akan terluka, Lilia segera menarik lengan Reo dan mendesaknya naik ke kapal, karena Yuno saat ini sedang bersenjata, tidak ada yang tahu kapan pria gila itu akan kembali menembak ke arah Reo ....Sementara, Reo tak ingin menjadi seorang pengecut, dia memegang tangan Lilia dengan erat sembari berhadapan dengan Yuno yang sudah berdiri di depan mereka.Sorot mata gelap Yuno terjatuh pada tangan keduanya yang saling berpegangan. Apabila dulu dirinya tidak mengerti mengapa hatinya terasa tidak nyaman, kini dia sudah tahu jawabannya.Ternyata sedari dulu, Yuno sangat cemburu, seandainya sedari dulu dia tahu, kemungkinan semuanya tidak akan berakhir seperti sekarang ini ....Yuno perlahan mengalihkan pandangannya yang menatap Reo ke arah wajah pucat Lilia. "Kita sudah sepakat untuk waktu sebulan, sekarang b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
110111112113114
...
156
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status