All Chapters of Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Chapter 741 - Chapter 750

2125 Chapters

Bab 741

Biasanya seorang putri akan membela ibunya bukan? Anehnya, Syena tidak terlalu terkejut saat tahu Tanu punya selingkuhan."Ibu manggil aku ke sini cuma buat ngomongin ini?"Mendengar Syena yang tidak terkejut, Treya pun spontan bertanya, "Kamu ... sudah tahu?"Syena tidak mengaku juga tidak menyangkal, dia hanya berkata, "Ya wajar 'kan kalau bos kayak ayah punya simpanan?""Ibu lupa? Waktu ayah masih sama Liane juga dia sering ketemu diam-diam sama Ibu, 'kan?"Ucapan Syena seperti petir yang menyambar kepala Treya."Apa katamu? Kamu ini putriku bukan sih!" Treya membentaknya.Syena belum mau memutuskan hubungan dengan Treya, jadi dia menjawab, "Iyalah Bu, aku putrimu. Itu sebabnya aku ngomong jujur.""Mana berani orang lain bilang hal kayak gini ke Ibu?"Kemarahan di mata Treya agak mereda, "Terus maksudmu, kamu bakal diam saja lihat ayahmu mengkhianatiku begini?""Jangan khawatir, nanti aku akan kasih tahu ayah supaya ke depannya dia lebih hati-hati." Setelah itu, Syena membantu Treya
Read more

Bab 742

Maxime tidak membuka matanya dan bergumam, "Masuk."Ekki masuk dan bertanya, "Aku nggak ganggu, 'kan? Sekarang sudah hampir jam lima. Tadi Bos sudah janji mau jemput Riki dari sekolah.""Riki?" Maxime mengernyit bingung, "Siapa?"Wajah Ekki tiba-tiba menegang. Apa bosnya lupa ingatan lagi?"Bos, maaf aku mau tanya. Sekarang tahun berapa?"Maxime mengernyit, "Ekki, kamu terlalu sibuk ya? Sudah siap belum penerbangan ke Debai? Kita harus pergi buat bahas cip."Maxime membuka matanya dan hendak bangun, tetapi dia tidak bisa melihat apa-apa."Kok gelap? Kok aku nggak bisa lihat apa-apa?"Cip ....Bukannya ini kejadian satu tahun setelah Maxime menikah dengan Reina?"Gawat!" batin Ekki.Itu adalah saat di mana Keluarga Sunandar sedang susah dan Maxime dihina banyak orang."Bos, ada sesuatu yang harus kukatakan.""Apa?"Ekki mengeluarkan sebuah pena perekam. Ekki tidak merekam tentang Maxime, tapi cerita setiap kali Ekki harus menjelaskan kejadian di hidup Maxime selama ini.Sekitar satu jam
Read more

Bab 743

Riki merasa barusan dia terlalu impulsif. Sudah jelas mamanya tidak bisa meninggalkan ayah berengseknya, dia masih saja menyarankan hal seperti itu."Maaf Ma, aku salah.""Yang penting Riki tahu salahnya di mana."Reina menepuk punggung Riki.Tatapan Riki jadi dalam. Dia tahu dari dulu Reina menjalani hidup yang keras. Jadi bagi Riki, Reina ratusan kali lebih penting dari Maxime."Ma, ayo makan.""Oke."Maxime sudah lebih dulu duduk di meja makan dan menyantap makanannya. Saat mendengar Reina dan Riki datang, dia tidak berkata apa-apa.Tidak berapa lama, dia berdiri dan berkata, "Malam ini aku nggak pulang, masih ada urusan."Reina tertegun sejenak dan hanya menjawab, "Oke."Masih saja jawaban yang sama. Maxime jadi tidak percaya kalau sekarang dia lupa ingatan.Ekki membawanya ke Klub Beautide dan mengundang Jovan dan Ethan.Maxime duduk di kursi utama.Tidak berapa lama, Jovan dan Ethan pun datang.Jovan duduk di sebelah Maxime, "Kak Max, matahari terbit di barat hari ini? Kamu benar
Read more

Bab 744

Melihat Jovan diam saja, Reina pun berkata, "Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup ya teleponnya."Jovan langsung berkata, "Jangan! Kakak ipar, mendingan kamu datang aja deh. Menurutku Kak Max masih lebih nurut sama kamu."Entah mengapa Jovan punya perasaan seperti ini.Reina pun tidak bisa menolak lagi."Ya sudah. Tapi aku 'kan lagi hamil, kalau dia mabuk, aku nggak bisa bopong dia lho.""Jangan khawatir, ada Ethan dan aku yang akan bantuin. Kamu cuma perlu membujuknya supaya berhenti minum."Setelah mendengar perkataan ini, Reina mengangguk dan setuju, "Oke, aku berangkat sekarang."Sopir mengantar Reina ke Klub Beautide.Sesampainya dia di sana, Reina langsung naik lift khusus dan masuk ke ruang privat VIP.Reina membuka pintu. Maxime sedang duduk di sofa dan minum-minum, sedangkan Jovan dan Ethan duduk di kedua sisinya.Kedua pria dewasa itu tidak bisa dan tidak berani menghentikannya sama sekali. Kedatangan Reina seperti seorang penyelamat bagi mereka."Kakak ipar."Maxime belum
Read more

Bab 745

"Kamu minum berapa banyak?" Reina mengernyit saat mencium bau alkohol yang menyengat dari Maxime.Maxime tidak menjawab dan menarik dasinya, "Kamu nggak jadi bawa aku pulang?"Reina tercengang.Awalnya Reina pikir Maxime mau sendirian dengannya karena mau menindasnya lagi.Reina dengan enggan mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Maxime, "Ayo."Maxime berdiri dan mengikuti Reina keluar tanpa membuat masalah lebih lanjut.Sepanjang jalan keluar, sosok mereka menarik banyak perhatian para pengunjung klub."Siapa tuh? Ganteng banget?""Dia model baru di sini? Gila badannya bagus banget!"Beberapa wanita mulai memperbincangkannya."Wanita di depannya kelihatan cantik, tapi nggak kayak orang kaya."Salah satu dari mereka ternyata mengenali Reina dan Maxime.Sahabat Marshanda, Jocelyn, mengeratkan tangannya pada gelas anggur dan menatap mereka berdua.Jocelyn digoda temannya, "Jocelyn, kamu 'kan bentar lagi menikah. Nggak usah ikut-ikutan saingan sama kita buat dapetin pria ganten
Read more

Bab 746

Reina mengganti beberapa saluran dan tiba-tiba melihat wajah yang familiar, Ari.Sekarang kulit Ari menggelap, tapi senyumnya tetap cerah seperti biasa. Dia sedang melakukan kegiatan sosial dengan penduduk setempat.Dengan kondisi Maxime yang sekarang, Ari tidak terlalu menderita karena hidupnya tidak lagi dikekang. Setidaknya, dia bisa bersantai.Saat ini, dia sedang naik pesawat dan diam-diam pulang ke Kota Simaliki.Begitu turun pesawat, Ari langsung menghindari keramaian dan diam-diam menghubungi Reina."Kak senior, lagi ngapain?"Begitu teleponnya tersambung, Ari langsung menggoda dengan nada riang.Karena Reina adalah seorang komposer dan pembimbingnya, juga karena Reina beberapa tahun lebih tua darinya, Ari kadang-kadang memanggil Reina 'Kak senior'.Reina masih menonton berita tentang Ari di TV, jadi dia agak kaget mendengar suara Ari di telepon."Aku lagi nontonin kamu ikut kegiatan amal di TV."Ari pun menyahut, "Ih sengaja nontonin aku di TV? Kangen aku yaaa?""Ya nggak lah.
Read more

Bab 747

Reina tidak menyangka Maxime akan pisah rumah dengannya. Pria itu bahkan menyuruh Ekki memberikan sebuah kartu bank pada Reina."Uang buat kebutuhanmu dan anak-anak ada di kartu ini. Kalau nggak ada urusan penting, jangan cari aku!"Setelah mengucapkan sebuah kalimat pendek ini, dia langsung masuk mobil.Ekki memasang tampang bersalah dan berkata pada Reina, "Nyonya, jangan marah ya. Bos 'kan lagi sakit.""Aku aja nggak paham apa maunya."Reina tentu tidak marah. Dia bukan lagi istri polos nan baik hati yang akan tetap memikirkan Maxime meski sudah dihina dan ditindas.Mental Reina sekarang sudah sekuat baja.Reina bergegas menghampiri mobil Maxime, lalu melambaikan tangannya, "Dadah Maxime!"Ekki masih ingin mengatakan hal lain, tapi suara dingin Maxime sudah lebih dulu terdengar."Ekki! Masih nggak jalan juga?"Ekki tersenyum meminta maaf pada Reina, lalu masuk ke dalam mobil.Reina menatap mobil Maxime yang pergi menjauh, dia tidak merasa sedih. Pertama, Maxime bersikap seperti ini
Read more

Bab 748

Suasana ruangan seketika jadi sunyi senyap dan dingin.Wajah Maxime seolah tertutup lapisan es.Ekki langsung menutup telepon, "Bos, kalian ngobrol dulu."Sudah jatuh, masih tertimpa tangga pula!Jovan ingin sekali menendang Ekki. Kurang ajar! Dia sengaja meninggalkan mereka sendirian karena tahu Maxime sedang marah?"Kak Max, mau aku antar pulang?"Alasan kenapa Jovan tinggal di vila pribadinya 'kan justru untuk menghindari kakeknya yang terus-terusan mendesaknya menikah.Padahal sudah jelas-jelas dia sepakat dengan kakeknya untuk berkenalan dulu dengan Alana selama setahun, baru setelah itu menikah. Tapi kakeknya ini seakan cuma mau mengakui Alana sebagai cucu menantunya. Kakeknya malah bilang, cinta akan tumbuh sendiri kalau sudah menikah.Jovan bukan orang bodoh yang mau dijebak oleh seorang wanita untuk menikah."Jangan buru-buru." Maxime juga tidak paham, dia merasa agak kesal saat mendengar pengawal berkata kalau Reina sedang bersenang-senang.Mendengar jawaban ini, Jovan hanya
Read more

Bab 749

Diera menangis dan meminta ibunya mengantarnya kembali ke TK yang sama dengan Riko dan teman-teman lainnya.Meski ada Reina dan mama Bobby ada di sini, mama Diera tidak peduli akan malu. Dia langsung berjongkok, meletakkan kedua tangannya di bahu Diera dan membentak putrinya yang menangis, "Mama 'kan sudah bilang kamu sudah dikeluarkan dari sekolah, kamu nggak bisa balik ke TK itu!""Kalau kamu begini terus, Mama pukul lho!"Melihat mamanya yang begitu garang, Diera yang ketakutan pun langsung menangis.Sebagai seorang ibu, Reina dan mama Bobby yang berdiri di samping merasa tidak tega.Namun mereka tahu alasan Diera dikeluarkan dari sekolah adalah karena ulah ibunya.Mama Diera itu bermuka dua. Waktu Melisha berkuasa, dia menjilat Melisha. Waktu Reina yang berkuasa, dia menjilat Reina. Sekarang baik Melisha maupun Reina tidak ada yang mau berteman dengannya.Diera masih menangis dan mamanya mulai memukulnya sehingga tangisannya kian menjadi, "Masih nangis! Ayo sini! Ayo nangis yang ke
Read more

Bab 750

Dalam perjalanan pulang bersama mama Bobby, mama Bobby tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Mama Riko, barusan kamu benar. Kita nggak perlu bersimpati sama orang yang bermuka dua dan suka menjilat. Dia bahkan pernah mengkhianati kamu.""Orang seperti dia cuma cocok untuk dimanfaatkan, bukan sebagai teman," kata Reina.Mama Bobby menyetujui pernyataan Reina.Sesampainya di rumah, Reina mandi lalu beristirahat.Dia baru saja baring di atas kasur saat pesan dari mama Diera masuk ke ponselnya, "Mama Riko, aku punya informasi rahasia tentang sebagian besar ibu-ibu di TK, termasuk Melisha."Reina langsung tertarik, meski tidak begitu percaya."Kalau kamu megang rahasia Melisha, kenapa nggak langsung kamu kasih tahu ke Melisha supaya dia nggak berani melakukan apa pun pada kalian?"Tak lama kemudian, mama Diera membalas pesannya."Keluarga kami itu saingan keluarga Li dan Keluarga Sunandar. Kalau Melisha tahu aku megang informasi ini, dia pasti akan membunuhku.""Kalau kamu sudah yakin ma
Read more
PREV
1
...
7374757677
...
213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status