Share

Bab 744

Penulis: Kacang Merah
Melihat Jovan diam saja, Reina pun berkata, "Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup ya teleponnya."

Jovan langsung berkata, "Jangan! Kakak ipar, mendingan kamu datang aja deh. Menurutku Kak Max masih lebih nurut sama kamu."

Entah mengapa Jovan punya perasaan seperti ini.

Reina pun tidak bisa menolak lagi.

"Ya sudah. Tapi aku 'kan lagi hamil, kalau dia mabuk, aku nggak bisa bopong dia lho."

"Jangan khawatir, ada Ethan dan aku yang akan bantuin. Kamu cuma perlu membujuknya supaya berhenti minum."

Setelah mendengar perkataan ini, Reina mengangguk dan setuju, "Oke, aku berangkat sekarang."

Sopir mengantar Reina ke Klub Beautide.

Sesampainya dia di sana, Reina langsung naik lift khusus dan masuk ke ruang privat VIP.

Reina membuka pintu. Maxime sedang duduk di sofa dan minum-minum, sedangkan Jovan dan Ethan duduk di kedua sisinya.

Kedua pria dewasa itu tidak bisa dan tidak berani menghentikannya sama sekali. Kedatangan Reina seperti seorang penyelamat bagi mereka.

"Kakak ipar."

Maxime belum
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 745

    "Kamu minum berapa banyak?" Reina mengernyit saat mencium bau alkohol yang menyengat dari Maxime.Maxime tidak menjawab dan menarik dasinya, "Kamu nggak jadi bawa aku pulang?"Reina tercengang.Awalnya Reina pikir Maxime mau sendirian dengannya karena mau menindasnya lagi.Reina dengan enggan mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Maxime, "Ayo."Maxime berdiri dan mengikuti Reina keluar tanpa membuat masalah lebih lanjut.Sepanjang jalan keluar, sosok mereka menarik banyak perhatian para pengunjung klub."Siapa tuh? Ganteng banget?""Dia model baru di sini? Gila badannya bagus banget!"Beberapa wanita mulai memperbincangkannya."Wanita di depannya kelihatan cantik, tapi nggak kayak orang kaya."Salah satu dari mereka ternyata mengenali Reina dan Maxime.Sahabat Marshanda, Jocelyn, mengeratkan tangannya pada gelas anggur dan menatap mereka berdua.Jocelyn digoda temannya, "Jocelyn, kamu 'kan bentar lagi menikah. Nggak usah ikut-ikutan saingan sama kita buat dapetin pria ganten

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 746

    Reina mengganti beberapa saluran dan tiba-tiba melihat wajah yang familiar, Ari.Sekarang kulit Ari menggelap, tapi senyumnya tetap cerah seperti biasa. Dia sedang melakukan kegiatan sosial dengan penduduk setempat.Dengan kondisi Maxime yang sekarang, Ari tidak terlalu menderita karena hidupnya tidak lagi dikekang. Setidaknya, dia bisa bersantai.Saat ini, dia sedang naik pesawat dan diam-diam pulang ke Kota Simaliki.Begitu turun pesawat, Ari langsung menghindari keramaian dan diam-diam menghubungi Reina."Kak senior, lagi ngapain?"Begitu teleponnya tersambung, Ari langsung menggoda dengan nada riang.Karena Reina adalah seorang komposer dan pembimbingnya, juga karena Reina beberapa tahun lebih tua darinya, Ari kadang-kadang memanggil Reina 'Kak senior'.Reina masih menonton berita tentang Ari di TV, jadi dia agak kaget mendengar suara Ari di telepon."Aku lagi nontonin kamu ikut kegiatan amal di TV."Ari pun menyahut, "Ih sengaja nontonin aku di TV? Kangen aku yaaa?""Ya nggak lah.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 747

    Reina tidak menyangka Maxime akan pisah rumah dengannya. Pria itu bahkan menyuruh Ekki memberikan sebuah kartu bank pada Reina."Uang buat kebutuhanmu dan anak-anak ada di kartu ini. Kalau nggak ada urusan penting, jangan cari aku!"Setelah mengucapkan sebuah kalimat pendek ini, dia langsung masuk mobil.Ekki memasang tampang bersalah dan berkata pada Reina, "Nyonya, jangan marah ya. Bos 'kan lagi sakit.""Aku aja nggak paham apa maunya."Reina tentu tidak marah. Dia bukan lagi istri polos nan baik hati yang akan tetap memikirkan Maxime meski sudah dihina dan ditindas.Mental Reina sekarang sudah sekuat baja.Reina bergegas menghampiri mobil Maxime, lalu melambaikan tangannya, "Dadah Maxime!"Ekki masih ingin mengatakan hal lain, tapi suara dingin Maxime sudah lebih dulu terdengar."Ekki! Masih nggak jalan juga?"Ekki tersenyum meminta maaf pada Reina, lalu masuk ke dalam mobil.Reina menatap mobil Maxime yang pergi menjauh, dia tidak merasa sedih. Pertama, Maxime bersikap seperti ini

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 748

    Suasana ruangan seketika jadi sunyi senyap dan dingin.Wajah Maxime seolah tertutup lapisan es.Ekki langsung menutup telepon, "Bos, kalian ngobrol dulu."Sudah jatuh, masih tertimpa tangga pula!Jovan ingin sekali menendang Ekki. Kurang ajar! Dia sengaja meninggalkan mereka sendirian karena tahu Maxime sedang marah?"Kak Max, mau aku antar pulang?"Alasan kenapa Jovan tinggal di vila pribadinya 'kan justru untuk menghindari kakeknya yang terus-terusan mendesaknya menikah.Padahal sudah jelas-jelas dia sepakat dengan kakeknya untuk berkenalan dulu dengan Alana selama setahun, baru setelah itu menikah. Tapi kakeknya ini seakan cuma mau mengakui Alana sebagai cucu menantunya. Kakeknya malah bilang, cinta akan tumbuh sendiri kalau sudah menikah.Jovan bukan orang bodoh yang mau dijebak oleh seorang wanita untuk menikah."Jangan buru-buru." Maxime juga tidak paham, dia merasa agak kesal saat mendengar pengawal berkata kalau Reina sedang bersenang-senang.Mendengar jawaban ini, Jovan hanya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 749

    Diera menangis dan meminta ibunya mengantarnya kembali ke TK yang sama dengan Riko dan teman-teman lainnya.Meski ada Reina dan mama Bobby ada di sini, mama Diera tidak peduli akan malu. Dia langsung berjongkok, meletakkan kedua tangannya di bahu Diera dan membentak putrinya yang menangis, "Mama 'kan sudah bilang kamu sudah dikeluarkan dari sekolah, kamu nggak bisa balik ke TK itu!""Kalau kamu begini terus, Mama pukul lho!"Melihat mamanya yang begitu garang, Diera yang ketakutan pun langsung menangis.Sebagai seorang ibu, Reina dan mama Bobby yang berdiri di samping merasa tidak tega.Namun mereka tahu alasan Diera dikeluarkan dari sekolah adalah karena ulah ibunya.Mama Diera itu bermuka dua. Waktu Melisha berkuasa, dia menjilat Melisha. Waktu Reina yang berkuasa, dia menjilat Reina. Sekarang baik Melisha maupun Reina tidak ada yang mau berteman dengannya.Diera masih menangis dan mamanya mulai memukulnya sehingga tangisannya kian menjadi, "Masih nangis! Ayo sini! Ayo nangis yang ke

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 750

    Dalam perjalanan pulang bersama mama Bobby, mama Bobby tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Mama Riko, barusan kamu benar. Kita nggak perlu bersimpati sama orang yang bermuka dua dan suka menjilat. Dia bahkan pernah mengkhianati kamu.""Orang seperti dia cuma cocok untuk dimanfaatkan, bukan sebagai teman," kata Reina.Mama Bobby menyetujui pernyataan Reina.Sesampainya di rumah, Reina mandi lalu beristirahat.Dia baru saja baring di atas kasur saat pesan dari mama Diera masuk ke ponselnya, "Mama Riko, aku punya informasi rahasia tentang sebagian besar ibu-ibu di TK, termasuk Melisha."Reina langsung tertarik, meski tidak begitu percaya."Kalau kamu megang rahasia Melisha, kenapa nggak langsung kamu kasih tahu ke Melisha supaya dia nggak berani melakukan apa pun pada kalian?"Tak lama kemudian, mama Diera membalas pesannya."Keluarga kami itu saingan keluarga Li dan Keluarga Sunandar. Kalau Melisha tahu aku megang informasi ini, dia pasti akan membunuhku.""Kalau kamu sudah yakin ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 751

    Reina menjawab dengan agak malu, "Anaknya papanya Riki dan Riko."Ari makin kaget.Ari sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi dan menegak habis teh susunya. Padahal sebagai seorang artis dia harus menjaga bentuk tubuhnya. Namun saat Reina menyodorkan teh susu jatahnya, Ari langsung meminumnya juga tanpa banyak pikir.Setelah keduanya selesai makan, mereka pergi ke studio rekaman. Reina membimbing Ari untuk merekam lagu baru dan hasilnya sama seperti produser profesional.Saat bekerja, waktu berlalu dengan sangat cepat.Setelah selesai, langit di luar sudah gelap. Supaya kebersamaan mereka tidak ketahuan paparazzi lagi, Reina pulang dengan sopir sendiri.Ari menatap mobil Reina yang melaju pergi.Tiba-tiba, manajernya datang menghampiri, "Kok rekaman hari ini bagus banget?"Ari butuh beberapa saat untuk tersadar dari lamunannya."Hm? Ya iyalah, kan ada Reina yang bantuin."Manajer itu terdiam setelah , "Sayang sekali dia punya masalah di pendengarannya. Kalau nggak, dia pasti bisa jadi

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 752

    "Pa, aku diam-diam nelpon kamu nih. Papa nggak boleh kasih tahu siapa pun ya." Riki berbisik dan mendengarkan baik-baik suara di ujung telepon untuk melihat apakah Maxime sedang bersama wanita lain atau tidak.Untungnya tidak.Mendengar jawaban ini, Maxime pun merasa kecewa karena tahu bukan Reina yang mencarinya.Dulu setiap kali Maxime mengabaikan Reina, wanita itu pasti hanya bisa bertahan untuk mendiamkannya selama tiga hari. Sekarang sudah hari ketiga."Ngapain nelpon aku?" Meski sedang bicara dengan anak kecil, Maxime bicara tanpa emosi seperti seorang atasan bicara dengan bawahannya."Aku kangen. Besok aku boleh datang main sama Papa nggak?"Riki mau pergi ke tempat tinggal ayah berengseknya itu untuk mencegah wanita gatal memanfaatkan ayahnya yang sakit."Nggak."Maxime menjawab dengan nada dingin.Riki tersedak dan berhenti bersikap manja, "Papa, kamu nggak sayang sama ...."Belum juga selesai bicara, Maxime sudah menutup telepon itu.Riki tercengang. Di saat seperti ini, Maxi

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2125

    "Nona Reina." Jess memanggilnya terlebih dahulu.Reina mengangguk dan menuntun kedua anaknya berjalan ke arah mereka.Kedua anak itu dengan sopan memanggil mereka, "Om Erik, Tante Jess.""Hmm." Jess tersenyum, menunjukkan senyuman lembut.Erik juga tersenyum. "Kita baru sebentar nggak bertemu, kalian sudah tambah tinggi rupanya."Dulu, ketika berada di luar negeri, Erik pernah bertemu kedua anak ini beberapa kali saat mengikuti Revin. Jadi, dia cukup akrab dengan keduanya.Kedua anak itu juga memiliki cukup akrab dengannya."Om Erik kapan punya anak? Hari ini kami ikut Mama ke rumah sakit dan melihat bayi yang dilahirkan Tante Alana, lucu sekali." Riki bertanya sambil mengedipkan mata.Mendengar kata anak, wajah Erik dan Jess langsung berubah.Namun, semua itu menghilang dengan cepat.Erik terbatuk-batuk dua kali. "Hal semacam ini nggak bisa dipaksakan, nggak boleh buru-buru juga.""Oh." Riki sepertinya mengerti, dia pun mengangguk. "Om Erik dan Tante Jess harus lebih semangat. Setelah

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2124

    Alana sengaja menggoda Riki. "Riki, kenapa kamu bilang begitu? Aku dan mamamu sudah seperti kakak adik, jadi wajar saja kalau kami jadi mak comblang anak kami sendiri. Bukankah kamu sering melihat itu di drama TV?""Jangan khawatir, kali ini Tante memang belum melahirkan anak perempuan, tapi lain kali Tante baka berusaha lebih keras lagi agar bisa melahirkan anak perempuan yang cantik. Saat itu tiba, aku akan menikahkannya denganmu, ya? Kamu sangat pengertian, pasti kamu akan memperlakukannya dengan baik, bukan?"Riki jauh mudah ditipu ketimbang Riko. Berpikir bahwa Alana berencana akan melahirkan anak perempuan di kemudian hari, dia langsung merasa ngeri."Tante Alana, aku ... mungkin aku nggak akan nikah."Dia ketakutan sampai punya pikiran untuk tidak menikah.Reina menggodanya, "Tapi bukannya kamu pernah bilang kalau Talitha cantik? Katamu, siapa yang bisa nikah sama dia, orang itu pasti sangat bahagia.""Hah? Kamu suka punya seseorang yang kamu suka?" Alana memasang wajah terkejut

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2123

    Tepatnya, Diego lah yang berutang kepada Reina.Hanya saja, Diego memiliki ayah yang baik. Dulu, Anthony memperlakukan Reina dengan sangat baik, jadi Reina tidak tega menyakiti putra satu-satunya yang dia tinggalkan di dunia ini."Ke depannya terserah dia." Reina berkata dengan lesu....Salju pun mencair dan waktu pun berlalu dengan cepat.Alana melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat menggemaskan.Tuan Besar Jacob hampir jatuh pingsan karena terlalu bahagia setelah melihat cicitnya.Untungnya, dia berada di rumah sakit dan butuh banyak usaha dari staf medis agar bisa menyelamatkannya.Pada saat itulah Jovan menyadari bahwa kakeknya tidak berpura-pura sakit, kesehatannya memang sudah tidak seperti dulu lagi."Kakek, istirahat yang cukup dan jangan terlalu terpancing emosi," kata Jovan sambil duduk di depan ranjang rumah sakit kakeknya.Tuan Besar Jacob melambaikan tangannya. "Aku baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku. Kamu sudah jadi seorang ayah, jadi harus terus menemani Al

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2122

    Diego bersulang untuk Reina dan Maxime, lalu bersulang untuk seluruh anggota Keluarga Libera.Saat ini, orang-orang Keluarga Libera tidak akan berani mengatakan apa pun, bahkan Nyonya Liz sendiri.Semua orang tahu bahwa uang dan kekuasaan adalah hal yang paling penting dalam masyarakat sekarang.Para tamu memiliki pemikiran mereka sendiri, hanya Sophia yang ingin bersulang untuk para kerabat dan teman-teman Diego.Dia sangat gugup sampai dia tidak sadar bahwa semua orang di pesta ini memiliki pemikiran yang berbeda.Setelah selesai, dia dan Diego mengantar Reina dan Maxime kembali.Reina tidak tahan lagi dan mengatakan, "Antar sampai sini saja. Kamu masih harus mengantar tamu-tamu pebisnismu selagi ada waktu."Sophia merasa aneh, para pebisnis?Bukankah Diego mengatakan kalau mereka semua temannya?Diego terlihat canggung dan mengedipkan mata ke arah Reina, bermaksud memberitahunya untuk tidak berbicara terlalu banyak, takut Sophia akan tahu.Namun, Reina justru melakukannya dengan sen

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2121

    Nyonya Liz mencoba membuat Reina marah, kemudian membuat tamu yang hadir berpikir bahwa Reina tidak bisa bersikap dewasa karena membuat masalah dengan orang tua.Reina tersenyum lembut. "Bagaimanapun juga, ini masalah hidup dan mati, jadi tentu saja aku harus mengingatnya.""Selain itu, pada saat itu Nona Tia masih muda, tetapi Nyonya Liz dan kedua putranya sudah dewasa. Harusnya kalian tahu mana yang benar dan mana yang salah, bukan?""Tapi saat itu, alih-alih mendidik Nona Tia, kalian malah bilang aku pantas diperlakukan seperti itu. Kalian juga membuatku berdiri di tengah salju yang dan membeku sepanjang malam. Saat itu terjadi, aku baru berusia sepuluh tahun." Reina mengucapkan kata-kata ini dengan kesedihan di dasar matanya.Mendengar ini, mereka yang hadir langsung mengerti mengapa Reina tidak mau mengakui kedua putra dari Keluarga Libera."Mereka melakukan itu sama anak berusia sepuluh tahun! Nggak manusiawi sekali!""Wah, Keluarga Libera bisa sukses juga karena mengandalkan Kel

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2120

    Ketika Reina hanyalah putri yang tidak menonjol di Keluarga Andara, kedua om-nya ini bukan hanya memperlakukannya dengan buruk, tetapi juga membiarkan putri mereka menggertaknya.Sekarang, dia telah menjadi pewaris Keluarga Yinandar, kaya dan berkuasa, mereka malah menyanjungnya. Lucu sekali.Reina tidak akan melakukan apa yang mereka inginkan dan tidak segan dengan mereka."Om? Apa kalian nggak salah? Ibuku nggak punya saudara kandung."Satu kalimat ini membuat wajah kedua anak laki-laki Keluarga Libera memerah dan terlihat sedikit kikuk.Mereka yang awalnya mengira bahwa keduanya adalah om Reina pun kelu."Ternyata rumit juga hubungan keluarga mereka. Pantas saja, aku nggak pernah dengar kalau Keluarga Yinandar punya dua anak laki-laki, karena mereka hanya punya satu anak laki-laki.""Keluarga Yinandar memang hanya punya satu anak laki-laki, tapi itu hanya anak angkat. Aku nggak tahu kesalahan apa yang dia lakukan sampai dipenjara di usia muda.""Kalau begitu, dua orang dari Keluarga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2119

    Diego membawa Sophia mendekati Reina dan Maxime, melewati Tia dan Nyonya Liz tanpa menyapa mereka berdua.Nyonya Liz mengerutkan kening tidak senang. Namun, Diego adalah cucu kesayangannya, jadi dia tidak bisa marah kepadanya.Reina mengangguk pada Diego."Hmm."Diego berkata, "Ayo, aku akan membawa kalian masuk.""Nggak perlu. Kamu dan Sophia bisa bawa nenekmu masuk. Aku dan Maxime bisa sendiri," kata Reina.Mana mungkin Reina tidak memahami apa yang ada di dalam pikiran Diego?Dia ingin membawanya dan Maxime masuk hanya ingin menunjukkan wajahnya kepada para pengusaha kaya itu.Diego sedikit canggung saat mendengar ini. Sekarang, dia baru menyadari keberadaan neneknya dan Tia."Kak, Nenek, kalian juga sudah datang? Ayo masuk," katanya.Nyonya Liz mengangguk. "Ya, ayo masuk."Mereka berjalan bersama ke dalam hotel.Diego dengan penuh perhatian berdiri di samping Reina dan Maxime, sementara Sophia menemani Nyonya Liz dan Tia."Kak, aku senang kalian bisa datang hari ini." Diego berkata

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2118

    Lusa pun tiba.Reina dan Maxime menghadiri pernikahan Diego seperti yang telah dijanjikan.Reina mengira tidak banyak orang di dalam hotel, tetapi ketika sampai di pintu masuk, dia melihat beberapa pengusaha kaya juga datang.Reina bertanya-tanya, "Kenapa tamunya banyak sekali? Apa ada orang lain yang juga lagi melangsungkan pernikahan?"Begitu dia dan Maxime turun dari mobil, manajer hotel langsung menyambut mereka."Nyonya Reina, Tuan Maxime, kalian benar-benar datang?""Apa maksudnya?" tanya Reina sambil mengerutkan kening."Oh, Tuan Diego bilang akan menikah, Nyonya dan Tuan Maxime akan datang. Jadi, saya datang untuk menyambut kedatangan kalian." Manajer mengulurkan tangannya. "Kalian bisa lihat-lihat, kalau ada yang kurang, kalian bisa memberitahu saya."Mendengar manajer mengatakan ini, apa yang tidak bisa dimengerti oleh Reina?Rasanya seperti Diego memanfaatkannya dan Maxime sebagai alat untuk berteman dengan orang kaya dan terkenal."Sekarang aku tahu kenapa dia juga memintam

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2117

    "Apa orang tua Hanna tahu tentang hal ini?" Maxime bertanya lagi."Pasti nggak tahu," jawab Reina.Mendengar itu, Maxime terdiam selama beberapa saat, lalu melanjutkan, "Jangan ikut campur sama masalah ini."Dia tahu bahwa orang tua Hanna mendesak Hanna untuk segera menikah. Namun mereka tidak akan menerima anak yatim piatu sebagai menantu mereka."Ya, aku mengerti."Reina dan Hanna hanyalah teman biasa, jadi Reina juga tidak akan ikut campur.Dia tidak bisa tidur lagi, jadi memutuskan untuk bangun.Maxime memeluknya dan tidak mau melepaskannya. "Tidurlah sebentar lagi.""Nggak bisa tidur." Reina menepis tangannya tanpa daya. "Aku mau bangun, aku mau kerja."Dia hanya ingin fokus untuk mengurus Grup Yinandar.Maxime terpaksa melepaskan tangannya karena takut Reina akan marah.Reina segera bangkit dari tempat tidur, tidak berani berada di dalam kamar tidur lebih lama lagi.Kenapa sebelum ini dia tidak sadar kalau Maxime memiliki kebiasaan bermalas-malasan di tempat tidur?...Sebelum Re

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status