Deron melihat Reina yang mengenakan piyama tipis sedang meringkuk di sudut kamar mandi. Tangan dan kakinya penuh dengan luka cakaran.Deron langsung mematikan keran air, mengambil jubah mandi untuk menyelimuti tubuh Reina."Kamu nggak apa-apa?"Sebenarnya suara Deron cukup keras, tetapi yang terdengar di telinga Reina sangat kecil.Reina akhirnya sadar kembali, dia menatap Deron dan menjawab dengan bibir pucat, "Nggak apa-apa.""Aku antar ke rumah sakit."Deron membungkuk untuk membopong Reina, tetapi dia menghindar.Reina menggigit bibirnya kuat-kuat dan menjawab, "Jangan!""Semua rumah sakit di Kota Simaliki bergantung pada Keluarga Tambolo. Jovan sudah tahu aku pulang. Kalau dia sampai tahu aku sudah minum obat, dia pasti akan memberi tahu Maxime!""Kalau Maxime tahu ada obat di anggur itu, ke depannya aku pasti sulit mendekatinya."Reina berusaha keras menarik napas.Empat tahun yang lalu, dia memalsukan kematiannya.Kalau bukan karena bantuan Revin, dia mungkin tidak akan bisa men
Read more