Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 1871 - Bab 1880

2090 Bab

Bab 1871

Jovan tidak dapat menemukan Alana di mana pun. Dia langsung keringat dingin dan buru-buru bertanya pada Riko dan lelaki tua itu.Tuan Besar Jacob sengaja tidak memberi tahu Jovan karena dia ingin memberikan pelajaran bagi Jovan."Ya nggak tahu, dia ada di kamar kok. Ke toilet kali, kamu sudah cari di toilet belum?" tanya balik Tuan Besar Jacob.Jovan mengernyit, "Dia nggak ada di rumah.""Aneh." Tuan Besar Jacob pura-pura cemas, "Terus ngapain kamu masih diam di sini? Cepat sana cari Alana! Ingat ya, dia lagi hamil. Kalau sampai kenapa-kenapa, kamu harus tanggung jawab!"Riko ikut menimpali, "Kayaknya Tante Alana nggak begitu senang hari ini. Apa dia kabur dari rumah?"Jovan panik setengah mati.Dia langsung pergi mencari Alana.Di sisi lain, Alana sudah tiba di rumah sakit. Alana menjenguk Liane sebentar, lalu Reina izin pada Liane untuk tidur dengan Alana malam ini."Alana, sini. Kamu sudah ngomong sama keluarga kalau kamu ke sini?" bisik Reina.Alana menggeleng, "Nggak, aku keluar d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 1872

Kalimat terakhir Maxime membuat ganjalan di hati Jovan terangkat."Kak Max, maksudnya si Alana lagi sama Kak Reina?""Ya." Maxime melihat sepertinya Jovan tidak menanggapi kata-katanya dengan serius, jadi Maxime mengingatkannya lagi, "Jo, dulu waktu masih lajang kamu boleh sih main-main. Tapi sekarang 'kan kamu sudah menikah, bentar lagi punya anak pula. Lain kali hati-hati lah."Jovan sudah berada dalam mobil, "Kak Max ngomong apaan? Aku sudah nggak kayak dulu tahu, main-main apanya?""Bagus deh kalau nggak.""Jadi sekarang si Alana ada di rumah sakit?" Jovan kembali bertanya."Ya."Setelah Maxime menjawab, dia menutup telepon.Hari ini Maxime harus tidur sendirian lagi.Jovan langsung pergi ke rumah sakit untuk mencari Alana.Dalam perjalanan ke sana, dia merenungkan ucapan Maxime, lama sekali.Jangan-jangan Alana salah paham?Jovan menepuk keningnya sendiri, "Bodoh banget aku! Si Alana pasti dengar suara Marshanda tadi."Jovan langsung menelepon asistennya dan meminta asistennya men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 1873

Alana sudah tidak marah, tapi dia tetap bertanya, "Terus kok kamu nyariin dia?""Ya aku mau mastiin kondisi dia lah. Aku sudah nyuruh orang periksa kondisi kejiwaan dia. Kalau dia beneran gila, ya sudah. Tapi kalau dia cuma pura-pura, awas aja!" Jovan menjelaskan.Setelah itu Jovan menatap Alana dan berkata, "Alana, dulu tuh aku ditipu habis-habisan sama dia, kamu tahu, 'kan? Kalau dari awal aku tahu orang yang menyelamatkanku itu Kak Reina, ngapain aku bantuin si Marshanda?""Sekarang tuh aku cuma mau mastiin dia dapat pelajaran yang setimpal."Alana mendengarkan, setelah terdiam cukup lama, dia berkata pada Jovan, "Maaf aku sudah salah paham. Kupikir kamu lagi gatel sama wanita lain."Jovan pun menggoda istrinya, "Kamu ... cemburu yah?"Wajah Alana langsung memerah."Cih! Ya nggak lah! Aku tuh kesal. Kesal karena dikhianati kamu, kesal karena aku nggak punya mata makanya bisa ketipu sama kamu!""Iya, iya. Sudah nggak usah marah ya, nggak baik ibu hamil marah-marah." Jovan pun memeluk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 1874

Melisha mengulurkan tangannya, tetapi Reina tidak menjabatnya kembali, malah menatap Melisha dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa, Nona Melisha?"Melisha memasukkan tangannya ke dalam sakunya dengan malu, lalu berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa. Aku cuma dengar si Syena sudah pasti dipenjara ya? Jadi aku datang buat ngasih kamu selamat."Reina tahu Melisha pasti tidak punya niat baik.Selama periode ini, Melisha dan ayah mertuanya tidak menonjolkan diri.Namun kejanggalan ini justru di mata Reina, makin menandakan situasi bahaya."Terima kasih. Kalau nggak ada urusan lain, aku kerja dulu." Reina mengangkat kakinya dan hendak pergi.Melisha yang sigap langsung meraih pergelangan tangan Reina, "Nana, kita 'kan keluarga, kamu nggak perlu bersikap dingin begini, 'kan?"Sekarang Melisha baru menganggapnya keluarga?"Sebenarnya kamu mau apa?" Reina tidak sabar."Kesehatan Tuan Besar Latief belakangan memburuk. Dia minta aku nyari kamu dan Max buat kumpul-kumpul. Malam ini bisa datang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 1875

Ayah Maxime tinggal di luar negeri dan belum kembali.Joanna mengernyit, "Kak, kamu 'kan tahu Daniel butuh waktu buat ke sini, paling nggak butuh dua jam."Aarav mendengus dingin."Ya kalau gitu kita bicara lagi pas dia balik. Kamu itu orang luar, mendingan nggak usah ikut campur."Joanna mengertakkan giginya dengan marah, "Gimana juga aku sudah melahirkan dua putra buat Keluarga Sunandar, kenapa aku masih dianggap orang luar? Nggak bisa, aku mau tanya ke ayah kenapa dia pilih kasih!""Meski anak-anakku lebih hebat dari Rendy, masa mereka diperlakukan nggak adil?"Kekayaan Tuan Besar Latief yang ditumpuk selama ini pastinya sudah menggunung.Meski Maxime sekarang unggul, begitu kekayaan Tuan Besar Latief diberikan pada Aarav, Maxime akan berada dalam bahaya.Apalagi, Morgan butuh modal juga.Joanna tidak rela jika kekayaan Tuan Besar Latief yang begitu besar semua diberikan pada keluarga Aarav.Aarav berdiri di depan Tuan Besar Latief, "Joanna, kalau mau nyalahin ya salahin aja suamimu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 1876

Joanna juga takut pada Aarav yang menghardiknya.Joanna tidak tahu harus berkata apa, jadi dia berhenti bicara.Sekarang Joanna merasa sedih dan kecewa, kenapa suaminya membiarkannya menghadapi semua ini sendirian sedangkan suaminya malah enak-enakan di luar sana?Kekecewaan ini sebenarnya sudah menumpuk sedikit demi sedikit dari masa lalu.Malam ini, mereka semua tidak ada yang tidur.Saat Daniel datang, semua kerabat Keluarga Sunandar sudah datang.Joanna sudah memakai pakaian berkabung.Daniel pertama-tama melihat ke arah ayahnya, lalu datang ke sisi Joanna, "Kok kamu nggak ngasih tahu aku lebih awal?"Mata lelah dan tatapan kekecewaan Joanna tertuju pada Daniel."Kamu yakin aku nggak ngomong? Sebulan yang lalu, aku sudah kasih tahu kamu kesehatan ayah memburuk. Aku minta kamu pulang supaya bisa mengurus pengaturan pemakaman.""Kupikir kamu minta aku balik cuma buat memperebutkan warisan ayah!" sahut Daniel.Joanna sangat terkejut.Dia mengepalkan tangannya erat-erat dan berkata, "D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 1877

"Sudah tua nggak berarti aku mau hidupku kayak gitu aja. Aku nggak mau menyia-nyiakan waktuku buat kamu!" ucap Joanna.Setelah itu Joanna langsung berdiri dan pergi ke ruang tamu untuk beristirahat.Daniel berdiri di sana sendirian, menatap sosok Joanna yang pergi dengan tidak percaya.Daniel adalah orang yang santai, dia merasa Joanna berulah karena tidak mendapat warisan. Paling Joanna akan baik sendiri setelah dua hari berlalu, pikir Daniel.Keesokan harinya.Pemakaman Tuan Besar Latief dilakukan seperti seharusnya, teman-teman Reina juga datang berkunjung."Aku turut berbela sungkawa ya," kata Sisca.Reina mengangguk.Para tamu datang satu per satu.Yang lain mungkin murung dan sedih, tapi berbeda dengan Melisha yang senyumnya begitu lebar. Dia langsung mengumumkan pesan wasiat dari Tuan Besar Latief.Daniel dan Joanna bertengkar.Pemakaman Tuan Besar Latief diadakan selama tiga hari tiga malam.Setelah selesai, Joanna mengumumkan sesuatu pada Reina, Maxime dan Morgan."Aku dan aya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 1878

Maxime sudah menyuruh orang untuk mengawasi pergerakan Morgan dan Aarav. Maxime tahu dirinya terancam, tapi dia tidak mengambil tindakan.Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan orang-orang ini.Keesokan harinya, Grup IM menyambut rombongan pemeriksa pajak.Ekki mengernyit, "Orang-orang ini benar-benar berusaha keras menjebloskan Bos ke penjara. Memang apa untungnya buat mereka kalau terjadi sesuatu sama Grup IM?"Apalagi buat Morgan!Ekki bahkan tidak mengerti kenapa Morgan ingin menjebak saudaranya, padahal mereka bersaudara.Benar saja, para pemeriksa pajak menemukan ada kejanggalan di rekening perusahaan, seperti transfer dana perusahaan secara ilegal dan lain-lain.Tapi semua ini palsu.Meski demikian, Maxime sebagai badan hukum perusahaan, tetap dibawa untuk diselidiki.Maxime memberi tahu Ekki, "Bilang sama Nana buat nggak mengkhawatirkanku."Ekki mengangguk sungguh-sungguh.Sebenarnya Ekki yakin meski dia tidak mengatakan apa-apa, Reina pasti yakin Maxime akan baik-baik saja.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 1879

Setelah Maxime dibawa pergi, Aarav sekeluarga merayakan dengan megah.Melisha juga sangat senang, hanya Rendy yang terlihat sedih.Dia bertanya dengan takut, "Ayah, kayaknya kita nggak bisa begini deh. Kita 'kan keluarga? Kalau Maxime ditangkap, kita juga kena imbasnya. Kalau dia bebas dan tahu kalau ini ulah kita, dia pasti bakal menghabisi kita!"Aarav mengernyit, "Kok kamu malah mengkhawatirkan hal ini? Kamu itu nggak berguna ya, nggak pantas jadi anakku."Rendy pun menutup mulutnya.Tommy angkat bicara."Kakek, menurutku tindakanmu ini benar. Kalau kita nggak bertindak, kita yang bakal binasa."Aarav tertawa , "Haha! Masih pintar cucuku! Benar itu Tommy, kita harus mikirin diri kita sendiri, kamu jangan jadi kayak ayahmu ya."Tommy mengangguk sungguh-sungguh, "Ya Kakek, aku ngerti."Tommy menatap Aarav dengan kagum.Namun, keluarga ini bahagia terlalu cepat.Sore harinya, Maxime keluar tahanan.Dia bergegas kembali ke kediaman utama, lalu meminta Aarav dan Morgan berkumpul.Saat in
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

Bab 1880

Begitu putranya yang lain diseret, Joanna langsung diam.Dia juga tidak paham kenapa Morgan dan Maxime begitu bermusuhan.Maxime tahu Joanna berada di posisi yang sulit. Maxime menatap Morgan dengan dingin dan berkata, "Masalah kali ini nggak selesai gitu aja dengan minta maaf. Paman, aku nggak akan lepasin kalian cuma karena hal ini bersangkutan sama Morgan."Nada bicara Maxime tidak kasar, tapi intimidasinya begitu kental.Aarav pun tidak bisa lagi tersenyum.Saat ini, Melisha angkat bicara, "Max, kita 'kan keluarga, kali ini ayahku memang salah. Tapi kamu boleh nggak berbesar hati dan melepaskan dia?"Rendy juga ikut menimpali, "Max, kami sadar kami salah. Ayahku sudah tua, kadang dia nggak bisa berpikir jernih."Aarav sadar diri, dia tahu sekarang bukan waktunya berlagak."Max, bilang aja kamu mau aku ngapain. Aku akan melakukan dan kasih semua yang kamu minta sebagai permintaan maaf."Maxime justru menunggu kata-kata ini."Aku mau tanah yang baru kalian dapat."Tanah ini adalah wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
186187188189190
...
209
DMCA.com Protection Status