Yansen terlihat sangat panik, "Dia kenapa?""Cepat pulang, nanti kamu tahu.""Oke."Yansen tidak punya waktu untuk bertanya lebih lanjut, jadi dia menutup telepon dan menatap Alana, "Aku pergi dulu, ada urusan.""Oke."Alana menatap punggung Yansen yang menjauh.Interaksi keduanya terlihat oleh Jovan yang kebetulan datang.Sifat buruk Jovan pun muncul. Dia melangkah maju dan berkata, "Tadi katanya nggak mau ketemu? Kenapa ketemu diam-diam?"Sebelum Alana sempat menjelaskan, Reina berjalan keluar dari kamar."Jovan, kamu salah paham. Mereka nggak ketemu diam-diam, aku di sini."Alana sangat senang Reina ada di sini sekarang, kalau tidak, Alana akan sulit menjelaskan kondisinya.Tadi waktu Jovan datang, dia tidak melihat Reina. Setelah melihat ada Reina di sana, amarahnya langsung hilang."Maaf, barusan aku sudah salah paham."Begitulah Jovan, begitu tahu salah, dia langsung minta maaf.Alana tidak marah, "Nggak apa-apa, wajar kok. Tapi kamu tenang aja, karena kita sudah menikah, kita ha
Baca selengkapnya