"Jeta! Jeta! Jeta! Awaaas …!" Elma memekik histeris."Duh, Kak Elma! Sudah kubilang …." seru perempuan di kursi roda.Jeta hampir tergelincir dan turun laju di tangga papan khusus roda kala Elma hampir gagal menahan beban beratnya. Meski tombol rem sudah diaktifakan, kemiringan itu lebih kuat grafitasi tarikannya. Beruntung dengan tanggap, Jeta mengunci roda di bagian yang belakang dengan panik. "Kan dah kubilang, Kak Elma tuh kurus, nggak akan kuat nahan bebanku dan kursi rodaku," ucap Jeta menggerutu. Rasanya campur aduk sekali, antara kesal, panik dan gemetar. Juga berbaur dengan rasa lega penuh syukur."Maaf deh, Jeta. Maaf …. Aduh, tak kusangka, aku nggak kuat nahan kamu, kupikir nggak seberat itu. Aku ini memang sedang kurus banget kali, ya," ucap Elma bergumam dan bimbang."Iyaaaaa … kurus ituuuu ….!" Jeta menyahut gemas dengan menunjuk jari ke depan. Mereka sudah habis menuruni tangga sorong dengan selamat. Kini telah di teras sebuah kantor dengan kaca gelap yang memantulka
Read more