Home / Rumah Tangga / Menjerat Hati Dokter Tampan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Menjerat Hati Dokter Tampan: Chapter 121 - Chapter 130

212 Chapters

121. Arka Adalah Segalanya

Tiga hari setelahnya, Arka tak pernah lagi datang untuk melihat atau sekedar menanyakan bagaimana keadaan Seyla. Hal itu membuat kondisi Seyla semakin buruk. Perempuan itu tidak mau makan, tidak mau minum obat, dan tidak mau berbicara saat dokter mengajaknya berbicara. Tak ada yang tau yang menyebabkannya seperti itu adalah Arka. Hanya satu orang yang mengetahui apa yang terjadi pada Seyla, yaitu Ervan. Walau tak pernah melihat kondisi Seyla, Arka selalu meminta Ervan untuk menjaga perempuan itu. Arka juga sempat beberapa kali menanyakan keadaannya, tapi Ervan kali ini berbohong pada sang sahabat. Dan mengatakan Seyla baik-baik saja, padahal kenyataannya justru sebaliknya. Ervan melakukan semua itu juga demi Arka sendiri. Dia tau, Arka mempunyai keinginan untuk menjauhi Seyla agar bisa menerima Liora. Tapi selalu kalah dengan rasa kekhawatiran. Karena itulah, mulai saat itu Ervan memiliki ide untuk membantu sahabatnya bisa melupakan Seyla.
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

122. Ada Kekhawatiran Yang Tersembunyi

Malam itu, setelah selesai makan malam dengan istrinya. Arka memutuskan untuk pergi ke kamar lebih dulu. Dia kini berdiri di balkon kamar, sambil menatap layar ponsel yang sejak tadi dia genggam. "Apa aku harus menelpon Ervan?" Arka ragu. Setiap hari dia selalu mendapatkan kabar dari Ervan bahwa Seyla baik-baik saja. Tapi, entah kenapa Arka masih merasa tidak tenang jika tidak melihat langsung keadaan Seyla. Tapi, jika dia menemui Seyla pasti perempuan itu akan semakin berharap padanya. "Seharusnya aku tidak perlu mengkhawatirkannya. Ada Ervan yang pasti bisa menjaga Seyla dengan baik. Dan ... aku harus fokus untuk menjaga Liora. Tapi, kenapa ini terasa sangat sulit."Arka berdecak kesal. Dia kemudian mengarahkan pandangannya ke bawah, menatap pemandangan malam di sekitar rumahnya. Angin malam yang begitu dingin kini menerpa wajah, dan sedikit membuat rambutnya jadi berantakan. Arka berusaha menenangkan dirinya, me
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

123. Hatinya Sudah Terbuka

Tak langsung menjawab. Arka diam sambil mengingat kejadian waktu itu. Dia benar-benar khawatir setelah Ervan mengatakan Liora menangis, dan tak mengatakan apapun pada Ervan sebelum pergi. Dia takut, Liora akan melakukan sesuatu yang membahayakan saat tak bisa mengontrol emosinya. Pandangan Arka kembali menatap Liora, perempuan itu masih menunggu jawabannya. "Aku khawatir saat Ervan mengatakan kamu pergi begitu saja meninggalkannya setelah bertemu Seyla. Itu membuat aku teringat dimana kamu pergi dari rumah dan berencana menggugurkan kandunganmu." Arka menatap wajah perempuan itu cukup dalam. Lalu menghela nafas pelan. "Aku tidak mau kamu kenapa-kenapa Liora." Kedua sudut bibir Liora terangkat, mengukur senyum tipis. Entah dia harus senang atau tidak saat Arka mengaku mengkhawatirkannya. "Kamu hanya takut janinnya kenapa-kenapa. Tapi bukankah, jika janin ini tidak ada ... kamu bisa meninggalkanku dan kembal
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

124. Cinta Itu Akan Jadi Milik Liora

Beberapa helai rambut Liora, mulai Arka sisipkan ke belakang telinga perempuan itu. Membuat laki-laki itu kini bisa menatap dengan seksama wajah tenang istrinya yang masih terlelap.Sesekali Arka mengulum senyum gemas, saat apa yang mereka lakukan tadi malam mendadak teringat kembali di kepalanya. Pukul sudah menunjukan jam enam pagi. Tapi, sedikitpun Arka tak berniat untuk bergegas meninggalkan kasurnya. Dia masih ingin lebih lama menatap wajah sang istri, mungkin dia akan menunggu sampai Liora bangun juga. Tak lama, kelopak mata perempuan itu perlahan terbuka. Liora berkedip beberapa kali saat cahaya mulai masuk ke pandangannya, hingga akhirnya perhatiannya terarah pada laki-laki tampan yang masih menatapnya dengan jarak dekat. Posisinya saat ini tidur terlentang, sedangkan Arka tidur menghadap ke arahnya. Namun mata laki-laki itu sudah terbuka sejak tadi, dan kini terus memperhatikan Liora membuat perempuan itu mengernyit curiga saat menyada
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

125. Ada Yang Berubah

"Aku berangkat dulu ya?"Liora tersenyum, lalu mengangguk mengiyakan saat sang suami meminta ijin padanya untuk berangkat kerja. Baru saja mereka berdua telah menghabiskan waktu untuk sarapan bersama. Liora saat ini juga sudah berpakaian rapi, namun karena mereka bangun terlalu siang Arka jadi terburu-buru untuk segera ke rumah sakit dan tidak bisa mengantarkannya ke kantor."Andai saja aku tidak memiliki jadwal untuk mengecek pasien pagi ini, aku pasti akan mengantarkanmu." Tentu Arka sangat merasa bersalah. Di saat dia harus meyakinkan Liora bahwa dirinya mulai membuka hati, dia justru harus tetap mengutamakan pasien daripada istrinya sendiri."Tidak apa-apa sayang. Aku baru saja mengirimkan pesan untuk Ervan, mungkin sekarang dia sudah dalam perjalanan menuju ke sini."Arka mengangguk percaya. Dia kemudian mulai berdiri dari duduknya, lalu mengusap pucuk kepala sang istri sesaat. "Kamu hati-hati ya. Aku hanya bisa mempercayakan Ervan
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

126. Hal Yang Liora Tidak Suka

Pukul sebelas siang. Liora baru saja selesai menemui kliennya di sebuah kafe. Kini dia masuk kembali ke mobil hitam yang sejak tadi menunggunya. Di kursi pengemudi mobil itu, seorang laki-laki menatap Liora yang baru memasuki mobil dengan sorot datar."Lama sekali, aku sangat mengantuk menunggumu di sini," protesnya kesal.Liora mengernyit tidak suka. "Bisakah sehari saja kau menjalankan pekerjaanmu tanpa mengeluh?"Ervan berdecak kesal saat perempuan di belakang kursinya justru membentaknya. Dia memutuskan untuk mulai menyalakan mesin mobilnya, lalu kembali menatap Liora melalui spion mobil."Setelah ini kemana lagi?""Ke perusahaan, aku sudah tidak memiliki urusan lain di luar."Ervan hanya mengangguk, tapi tak mengiyakan perintah Liora kali ini. Mobil yang dia bawa kini tidak mengarah ke perusahaan Liora, justru berbalik arah dari tempat tujuan mereka. Liora yang sadar jika Ervan mengemudikan mobilnya tidak
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

127. Menghancurkan Seyla

Ervan mematikan mesin mobilnya, lalu menoleh ke belakang menatap Liora yang kini tampak bingung karena dia telah membawanya ke rumah sakit."Sebelum aku menjelaskan padamu apa tujuanku membawamu ke sini. Aku akan bertanya lebih dulu padamu, apa yang telah Seyla katakan padamu hingga membuatmu menangis?"Liora diam. Pikirannya kembali teringat dengan ucapan Seyla waktu itu yang begitu menyakitkan baginya. "Dia ... memintaku untuk meninggalkan Arka agar Arka bisa kembali padanya."Ervan mengangguk percaya. Dia tak terkejut, sudah dia duga sejak awal Seyla tetap menginginkan Arka sekalipun laki-laki itu telah mengkhianatinya."Tapi, sepertinya aku juga tidak harus menuruti permintaannya. Karena aku memiliki alasan kuat untuk tak meninggalkan Arka." Liora mengusap pelan perutnya yang dia rasanya mulai sedikit terlihat membesar beberapa hari ini. "Liora, aku sudah mengatakan jika aku akan berada di pihakmu kan? Maka mulai hari ini aku akan me
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

128. Akankah Berhasil?

Sudah hampir setelah jam, Arka menyibukkan dirinya dengan beberapa berkas pasien di atas mejanya. Kini dia berniat untuk menyudahinya dan mengistirahatkan pikirannya sejenak. Pandangannya mendadak terarah pada ponsel miliknya yang masih berada di atas meja samping tumpukkan berkas di depannya. Padahal beberapa jam lalu sahabatnya mengirimkan pesan padanya jika Liora akan segera ke sana untuk menemuinya, tapi sampai sekarang Arka masih tak melihat tanda-tanda istrinya akan datang ke sana. Dia juga sempat membalas pesan Ervan dan menanyakan kenapa Liora ingin menemuinya, tapi sahabatnya itu tak kunjung membalasnya lagi."Apa aku harus menelpon Liora?" tanya Arka yang mulai penasaran dengan keberadaan sang istri saat ini. Dia menyetujui niatnya untuk menelpon perempuan itu, namun saat dirinya nyaris mengambil ponsel mendadak pintu ruangannya justru terbuka. Seorang perempuan memakai mini dress berwarna navy memasuki ruang itu tanpa ijin dari Arka
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

129. Sama-sama Terluka

Dengan langkah pelan, Ervan mendorong kursi roda Seyla menyusuri setiap lorong rumah sakit. Sesekali dia melirik arloji di pergelangan tangannya. Senyum tipis mulai terukir di bibirnya, Ervan tak sabar melihat hal apa yang akan Liora lakukan untuk menyakiti perasaan Seyla. Ervan tau, Liora adalah perempuan licik. Jadi, tanpa harus Ervan katakan mungkin Liora sudah bisa membuat rencana yang menyakitkan untuk Seyla. "Seyla, kau masih ingat. Setelah aku membawamu menemui Arka, tolong tepati janjimu untuk menuruti satu permintaan dariku."Tanpa berpikir panjang, Seyla langsung mengangguk mengiyakan ucapan Ervan.Kini langkah Ervan terhenti, mereka sudah sampai di depan pintu ruangan pribadi Arka. Ervan kemudian meraih knop pintu di depannya, dia kembali melihat arloji di pergelangan tangannya sesaat. Dia yakin, pasti Liora sudah menyiapkan semuanya. Pintu pun akhirnya terbuka.Seketika, Seyla dan Ervan serempak membulatkan mata. N
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

130. Kebahagiaan Itu Pasti Datang

Arka terdiam. Dia tak mungkin akan meninggalkan Liora sendiri di sana demi Seyla. Liora adalah istrinya, tidak mungkin dia harus mementingkan perasaan perempuan lain dan tak mempedulikan perasaan istrinya sendiri."Aku tidak akan menemui Seyla."Liora menatap suaminya dengan sorot memastikan, benarkan apa yang dikatakan Arka barusan? Benarkah laki-laki itu tidak akan mengejar Seyla dan meminta maaf pada perempuan itu?"Aku harus tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Seyla. Dan ... kenapa juga aku harus menjelaskan padanya? Apa yang kita lakukan barusan memang hal wajar yang dilakukan oleh sepasang suami istri. Jika dia merasa sakit hati karena hal itu, aku rasa itu bukan urusanku. Karena dia bukan siapa-siapaku."Terlihat jelas mata Arka mulai memerah menahan air mata saat mengatakan semua itu. Membuat Liora bisa merasakan apa yang sebenarnya Arka rasakan. Tapi mau bagaimana lagi, apa yang dikatakan Arka barusan memang yang seharusnya Arka lak
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
22
DMCA.com Protection Status