Home / Rumah Tangga / Menjerat Hati Dokter Tampan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Menjerat Hati Dokter Tampan: Chapter 111 - Chapter 120

212 Chapters

111. Khawatir Dan Sedih

Orang tua mana yang mau melihat anaknya terus sedih, menunggu tanpa kepastian? Jujur, awalnya Ana dan Raditiya sangat mendukung hubungan Arka dan Seyla. Mereka sudah bertunangan dan juga sudah menentukan tanggal pernikahan.Namun sayang, takdir sepertinya belum ikut merestui. Seyla mengalami kecelakaan bersama kedua orang tuanya, dan koma selama satu tahun.Hal yang Ana khawatirkan sebagai seorang ibu, dia tak mau melihat putranya terus menunggu tanpa tau pasti apakah perempuan yang ditunggu akan hidup atau mati. Hingga suatu hari Arka tiba-tiba meminta ijin untuk menikahi perempuan lain, dan meninggalkan Seyla. Ana sangat senang, walau terdengar sangat mendadak tapi Ana dan Raditiya sangat mendukung keputusan sang putra. Ana dan Raditiya tidak pernah tau, apa yang terjadi pada Arka dan Liora hingga membuat keduanya menikah secara tiba-tiba. Ana dan Raditiya tidak pernah tau jika putranya menikahi perempuan lain, di saat hatinya masih
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

112. Istri Yang baik?

Seharian berjalan ke mall, kafe, dan tempat lainnya hingga membuat Arka dan Liora sampai rumah saat hari sudah gelap.Ana sudah dijemput oleh supir pribadinya, jadi Arka tak perlu mengantar mamanya untuk pulang. "Kamu pasti sangat kelelahan kan?" tanya Arka tiba-tiba saat melihat istrinya baru saja menyandarkan tubuhnya ke sofa ruang tengah. Dia memutuskan untuk duduk di samping Liora, sambil menatap wajah lelah perempuan itu sesaat. "Jika kamu lelah, kamu seharusnya jujur saja pada mama sejak tadi. Jadi kamu tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti apa keinginan mama."Liora menggeleng tak membenarkan apa yang Arka katakan. Walau benar saat ini dia sangat kelelahan karena menghabiskan waktu seharian di luar rumah, tapi Liora sangat senang dengan hal itu. "Aku tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengan mama. Dan, aku sangat menyukainya. Jadi aku tidak ingin menolak saat mama mengajakku jalan-jalan seharian.""Tapi kondisimu saat ini -"
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

113. Ada Janji Yang Harus Ditepati

Pukul enam pagi, Liora baru terbangun dari tidurnya. Dia menggeliat sesaat, merenggangkan otot tangannya yang terasa kaku hingga mendadak perutnya kini menjadi kram. Liora meringis tertahan.Tangannya mulai meraba ke samping kirinya, berniat untuk memberitahu sang suami. Namun sayangnya Liora tak mendapati keberadaan seseorang di sana. Dia mengernyit, lalu membuka matanya lebar-lebar untuk melihat ke sekitarnya. Ternyata benar sang suami sudah tak ada di sampingnya. Pasti laki-laki itu bangun lebih pagi seperti biasanya.Liora mengusap perutnya dengan pelan, berharap kram itu segera pudar. Dia bahkan berusaha menahan nafas sesaat, agar kram itu tak terasa semakin parah. Hingga perlahan, rasa kram itu perlahan hilang.Mendadak suara pintu kamar terbuka telah mengalihkan perhatian Liora. Seseorang yang baru saja Liora cari akhirnya datang menghampiri. Membuat Liora tersenyum menyambutnya."Kamu sudah bangun?" tanya Arka memastikan. Dia kem
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

114. Kenyataan Yang Terlalu Kejam

Seorang perempuan yang masih memakai selang infus di tangannya kini duduk di atas kasur pasien. Tak ada hal lain yang bisa dia lakukan selain menatap pemandangan di luar melalui jendela kaca yang terpasang di samping tempat tidurnya. Karena dia pasien VIP, tentu ruang rawatnya juga terlihat sangat nyaman berbeda dengan ruang rawat pada umumnya. Namun tidak ada hal yang menyenangkan baginya berada di ruangan itu sendirian, tanpa ditemani siapapun. Tentu dia merasa sangat kesepian. Bahkan, dia sangat merindukan seseorang yang sejak kemarin ingin dia temui. Suara pintu terbuka sedikitpun tak berhasil mengusik lamunannya. Perempuan itu terus menatap pemandangan di luar sana, tanpa mempedulikan siapa yang masuk ke ruang rawatnya. Jika bukan dokter, mungkin suster yang ingin mengecek keadaanya. Itu yang dia pikirkan saat mendengar suara pintu ruangan terbuka. "Kamu sepertinya sangat ingin segera keluar dari tempat ini."Mata perempuan itu m
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

115. Berakhir Meninggalkan

Mata Seyla melebar tak percaya. Hatinya semakin teriris perih setelah mendengar pernyataan Arka barusan. Dia menggeleng, berusaha untuk tak mempercayai. Tidak mungkin Arka akan Setega itu padanya. "Kita sudah bertunangan Ka. Kamu masih mencintaiku kan? Aku yakin, selama aku koma pasti kamu menjaga hatimu dan terus menungguku. Arka, apa yang kamu katakan barusan tidak benar kan?"Arka menghela nafas berat. Lalu menjawab, "aku sudah tidak pantas lagi untukmu. Kamu berhak mendapatkan laki-laki yang lebih baik selain aku. Selama kamu koma, itu mungkin adalah sebuah ujian. Dan aku telah gagal melewati ujian itu. Aku memilih untuk membuka hati pada perempuan lain, tanpa memikirkanmu. Dan sekarang, kamu sudah bangun dan aku tidak bisa kembali padamu."Seyla masih menggeleng. Tak membenarkan apa yang Arka katakan. Dia masih menginginkan Arka. "Arka, kamu tau apa yang membuatku bisa sekuat ini sampai sekarang? Kamu tau apa yang membuatku bisa bangun dari
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

116. Kejam

Langkah Liora terhenti tepat saat dirinya sampai di depan sebuah ruang rawat VIP. Ervan yang sejak tadi berjalan mengikuti perempuan itu pun juga ikut terhenti."Kau tunggu di sini, jangan menguping pembicaraanku dengan perempuan itu. Dan ingat mulai sekarang kau sudah berada di pihakku, jadi jangan katakan apapun tentangku pada Arka tanpa seijinku!" ucap Liora penuh peringatan. Ervan mengangguk sebagai jawaban menyetujui apa yang Liora katakan. Dia tak mengikuti lagi saat Liora mulai masuk ke dalam ruangan, dan memilih berdiri di depan ruangan itu menunggu sang bos.Perempuan yang masih duduk di kasur pasien baru saja berhasil menghentikan tangisannya. Baru beberapa detik dia kembali menikmati pemandangan melalui jendela kaca ruangan itu, kini ketenangannya kembali diusik oleh suara pintu masuk yang terbuka. Dia menoleh, dan berharap itu adalah laki-laki yang sama yang menghampirinya beberapa menit lalu.Tapi nyatanya bukan. Dia justru mengernyi
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

117. Siapa Yang Akan Mengalah

Ucapan Liora barusan berhasil membuat sebuah pemikiran buruk mempengaruhi Seyla. Namun Seyla terus berusaha meyakinkan dirinya, tidak mungkin Arka setega itu padanya. "Jangan coba membohongiku. Aku mengenal Arka sejak lama, aku tau Arka bukan laki-laki seperti itu!"Liora tersenyum miris. Seyla sebegitunya mencintai Arka, bahkan saat mendengar keburukan laki-laki itu Seyla terus saja berusaha tak mempercayai. Berbanding balik dengannya, Liora juga mencintai Arka tapi jika mendengar keburukan Arka dari orang lain dia pasti akan lebih mempercayai orang lain daripada suaminya sendiri."Tidak ada gunanya aku membohongimu. Aku mengatakan apa yang sebenarnya memang terjadi." Liora mengarahkan pandangannya ke arah lain, sorotnya kini menerawang jauh mengingat kejadian yang membuatnya bertemu dengan Arka pertama kali. "Aku tidak tau jika Arka ternyata sudah memiliki tunangan. Kami bertemu pertama kalinya di sebuah club, aku mulai jatuh cinta padanya sejak pertemu
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

118. Keduanya Telah Terluka

Pintu terbuka secara kasar berhasil mengagetkan seorang laki-laki yang sejak tadi berdiri di depan ruang rawat tersebut. Seorang perempuan keluar dengan mata yang sudah menggenang. Membuat laki-laki itu khawatir. "Kenapa kau menangis Liora?"Liora hanya menggeleng tanpa mempedulikan kekhawatiran Ervan. Dia menghapus air matanya cukup kasar, lalu melangkah pergi tanpa mengatakan satu kalimat apapun pada laki-laki yang menunggu jawaban darinya. Ervan menghela nafas kasar. Dia menatap pintu yang tadinya sudah ditutup kembali oleh Liora. Ervan yakin pasti telah terjadi sesuatu di dalam sana tadinya, dan entah itu apa Ervan tak akan tau. Tak mau lama berada di sana. Ervan kemudian bergegas menyusul Liora. Sampai di luar rumah sakit. Ervan ingin menghampiri Liora yang sudah berdiri di sisi jalan, namun belum sempat sebuah taksi lebih dulu datang. Ervan menghentikan langkahnya, perempuan itu sudah masuk ke dalam taksi dan
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

119. Yang Terjadi Hari Ini

Dengan langkah tergesa, Arka berjalan menuju parkiran setelah mendapatkan pesan singkat dari sahabatnya. Dia melihat seorang laki-laki seumurannya berdiri di samping mobil hitam yang terparkir di parkiran rumah sakit. Arka segera menghampiri."Apa yang terjadi Van?"Ervan menoleh. Dia menatap sahabatnya yang baru saja sampai dengan sorot frustasi. "Seharusnya aku memberitahumu sejak awal jika Liora akan datang ke rumah sakit."Arka mengernyit bingung saat sang sahabat menyebutkan nama istrinya. Dia kemudian mengedarkan pandangannya ke sekitar, tapi dia tak mendapati keberadaan sang istri di sana. "Mana Liora?""Dia sudah pergi, entah pulang ke rumah atau kemana. Dia tak mengatakan satu katapun padaku.""Apa maksudmu? Apa yang terjadi pada Liora? Bukankah aku sudah minta padamu untuk selalu mengikutinya kemana pun dia pergi. Kau lupa dia pernah menghilang dari rumah dan nyaris menggugurkan kandungannya?" Tentu
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

120. Masih Terluka

Pintu utama terbuka, seorang perempuan melangkah masuk dengan langkah gontai. Hingga sampai di depan pintu sebuah ruangan, langkahnya terhenti. Matanya menatap pintu di hadapannya dengan sorot kosong. Itu adalah ruang kamar yang dulunya dia tempati saat Arka tak mengijinkan tidur bersama. Liora memutuskan untuk kembali memasuki kamar itu. Sesampainya di dalam, dia diam sesaat sambil memperhatikan sekitar. Ruangan itu sudah kosong, hanya ada lemari, meja, dan kasur yang tersisa. Arka sudah memindahkan semua barang-barangnya ke kamar mereka. Namun ada satu benda lagi yang masih ada di sana, dan mungkin Arka tak tau keberadaan benda tersebut.Liora mulai menghampiri sebuah nakas yang tak terlalu jauh dari kasur. Dia kemudian menarik satu laci, dan benar sebuah cincin cantik dengan permata biru masih ada di sana. Mata Liora kembali menggenang. Hatinya selalu saja merasa perih saat melihat keberadaan cincin itu. Dengan tangan gemetar dia mulai menga
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
22
DMCA.com Protection Status