“Masuk aja, Ay. Aku lagi ribet nih, banyak banget jadwal Pak Eric minggu ini. Pusing aku ngaturnya. Biasanya juga kamu langsung-langsung aja kalau mau ketemu bos," celoteh Via yang serius menatap layar komputernya saat Aya minta tolong untuk mengantarkan beberapa berkas yang harus ditanda tangani oleh Eric."Kamu, ih," sahut Aya merengut. Ia sempat terdiam di depan pintu ruangan Eric sebelum akhirnya masuk. Dengan wajah tertunduk, Aya menyerahkan berkas itu lantas berdiri menunggu Eric selesai menandatanganinya. Ia tidak berani mengangkat wajahnya menatap Eric, gadis itu masih teringat kejadian semalam di mobil."Makasih, Pak," sahut Aya langsung menarik tangannya saat tak sengaja bersentuhan.Tangannya sampai gemetaran menutup pintu ruangan Eric. Begitu tiba di ruangannya, Aya langsung menelungkupkan wajahnya di meja. Rasanya begitu malu mengingat kejadian semalam. Aya sibuk menebak isi pikiran Eric, karena semalam ia tidak melakukan perlawanan saat Eric menciumnya."Ada apa, Ay? Sak
Read more