Share

Kembali Pulang

Author: Lystania
last update Last Updated: 2024-06-17 00:53:09

Aya menatap Eric penuh tanda tanya. Gadis itu tidak mengerti maksud dan tujuan Eric mengatakan hal itu. Keningnya berkerut memperhatikan wajah Eric yang ekspresinya susah dijelaskan.

“Menikah. Kita menikah,” ulang Eric menunjuk ke arah Aya dan dirinya bergantian.

“Pak Eric, tolong jangan yang aneh-aneh. Bukan karena kita satu kamar dan satu tempat tidur, lalu Bapak seenaknya bicara kaya gitu. Saya gak mungkin nikah sama Pak Eric,” ucap Aya berapi-api.

“Jangan terlalu cepat mengambil keputusan Aya. Aku siap menunggu sampai kamu bilang iya untuk ajakan aku tadi,” sahut Eric tersenyum.

Aya menggelengkan kepala cepat. “Saya gak bakal bilang iya, Pak. Sudah pernah saya bilang kalau saya bukan istri Bapak. Jadi, stop memperlakukan saya seperti mendiang istri Bapak.”

Eric terdiam sejenak menghela nafasnya. Ia lalu meraih tangan Aya dan mengelus lembut punggung tangan gadis itu. Tak ingin terbuai, Aya menarik paksa tangannya.

“Aku tahu kalian orang yang berbeda,” kata Eric pelan. Hanya sekali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Sakit

    Mengirimkan surat ketidakhadirannya, hari ini Aya izin untuk tidak masuk kantor dengan alasan sakit. Sebenarnya ia malas bertemu Eric ditambah lagi badannya masih pegal. Pukul setengah delapan ia masih uring-uringan di kamar, padahal perutnya sudah mulai keroncongan. Teringat banyaknya pakaian kotor yang belum dicuci, Aya terpaksa bangun dari tidurnya. Sebelumnya ia sudah memesan nasi uduk untuk sarapan paginya kali ini.Gadis itu berjalan ke ruang depan dan membuka jendela. Ia lalu beranjak ke belakang dan menyalakan mesin cuci.“Banyak banget ini uangnya,” kata Aya kaget saat merogoh kantong celana Eric dan menemukan tujuh lembar uang berwarna merah yang terlipat. Merogoh kantong celana yang lain, Aya menemukan kertas. Perlahan ia membuka kertas putih yang terlipat itu dan menemukan namanya tertulis di sana.“Eric, Fayra, Farah,” ucap Aya membaca tiga nama yang tertulis di kertas itu, “pake gambar ini lagi,” lanjut Aya melihat gambar betul hati di ujung kertas. Menyimpan uang dan ke

    Last Updated : 2024-06-17
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Farah dan Ajeng Pergi

    “Mama pulang besok ya, Ric,” kata Ajeng sambil membelai rambut Farah yang mulai mengantuk dipangkuannya. Tadinya gadis kecil itu mengantuk, tapi tiba-tiba ia bangun dan duduk di samping Ajeng, membuat kaget mereka yang ada di ruang tengah.“Kok bangun lagi? Tadi bukanya ngantuk,” kata Ajeng heran.“Pa, satu minggu ini Farah libur. Farah ikut sama Oma ya,” ucap Farah seketika membuat Eric mengerutkan kening.“Boleh aja, sih,” sahut Eric ragu.“Memangnya Farah nanti gak kangen sama Tante Aya?” tanya Ajeng sengaja. Ia ingin melihat reaksi Eric saat mendengar jawaban Farah.“Kangen, tapi nanti kan bisa video call Tante Aya lewat Papa. Nanti Farah juga bawa oleh-oleh biar Tante Aya senang,” kata Farah menatap Eric dan Farah bergantian.Hitung-hitung Farah bisa liburan sebentar bersama Ajeng dan Tari. Eric lantas mengiyakan permintaan gadis kecilnya itu dan langsung memesan tiket untuk pener besok siang.Sekolah Farah selama seminggu ke depan memang diliburkan karena semua guru di sekolahn

    Last Updated : 2024-06-18
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Gantinya Rapat

    Eric langsung menarik tangan Aya kala wanita itu mulai berjalan menjauhinya. Jalan keluar yang seharusnya tinggal lurus saja, tapi langkah kaki Aya malah menuju menuju ke sebelah kiri tempat orang biasa memesan taksi bandara."Kamu mau kemana?" tanya Eric."Saya pulang naik taksi aja ya, Pak." Aya menatap Eric dengan tangan yang masih disandera oleh pria itu.Eric mengerutkan keningnya. Ia lantas melepaskan tangan Aya kala ponsel milik gadis itu berdering. Berjalan beberapa langkah menjauhi Eric, ia mengangkat telepon yang ternyata dari Via."Kenapa kamu nyari Pak Eric ke aku?" protes Aya saat Via bertanya dimana Eric berada."Yang terakhir ketemu Pak Eric kan kamu, tadi kan kamu ke ruangan Pak Eric. Aku telepon dari tadi gak diangkat, di chat juga gak dibaca," ucap Via."Gak tahu, emang kenapa?" tanya Aya.Via kemudian menjelaskan perihal ia mencari Eric karena ingin menanyakan pertemuan dengan klien hari ini jadi atau dibatalkan saja."Ya kamu batalin aja lah, wong Pak Eric juga gak

    Last Updated : 2024-06-22
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Kecupan Manis

    Santai sehabis makan malam, Aya duduk di sofa ruang tamu sambil melihat foto-foto kegiatan outbond kemarin. Tidak berselang lama sebuah pesan dari Wisnu masuk. Keningnya berkerut melihat folder foto yang Wisnu kirimkan.“Astaga, Wisnu!” pekik Aya tidak percaya. Matanya melotot melihat satu per satu foto yang tersaji di layar ponselnya. Apalagi kalau bukan foto ia bersama dengan Eric yang diambil tanpa sepengetahuan dirinya. Begitu serius ia melihat foto-foto itu, hingga ia berjalan membuka pintu sambil terus menatap layar ponselnya, saat ada yang mengetuk pintu dari luar.“Siapa?” tanya Aya tak melihat ke arah depan tapi malah fokus ke layar ponselnya.“Eh. Lo kok, Pak Eric? Aduh, itu balikin ponselnya saya, Pak.” Aya syok lantas menguber Eric yang membawa ponselnya masuk dan duduk di ruang tamu.Pria itu memasang senyum sambil mengusap layar ponsel Aya, selang beberapa menit kemudian Eric mengembalikan ponsel milik Aya.“Jadi kamu suka?”“Suka apanya, Pak? Ini juga mau dihapus,” ucap

    Last Updated : 2024-06-25
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Tolong, Ay

    “Masuk aja, Ay. Aku lagi ribet nih, banyak banget jadwal Pak Eric minggu ini. Pusing aku ngaturnya. Biasanya juga kamu langsung-langsung aja kalau mau ketemu bos," celoteh Via yang serius menatap layar komputernya saat Aya minta tolong untuk mengantarkan beberapa berkas yang harus ditanda tangani oleh Eric."Kamu, ih," sahut Aya merengut. Ia sempat terdiam di depan pintu ruangan Eric sebelum akhirnya masuk. Dengan wajah tertunduk, Aya menyerahkan berkas itu lantas berdiri menunggu Eric selesai menandatanganinya. Ia tidak berani mengangkat wajahnya menatap Eric, gadis itu masih teringat kejadian semalam di mobil."Makasih, Pak," sahut Aya langsung menarik tangannya saat tak sengaja bersentuhan.Tangannya sampai gemetaran menutup pintu ruangan Eric. Begitu tiba di ruangannya, Aya langsung menelungkupkan wajahnya di meja. Rasanya begitu malu mengingat kejadian semalam. Aya sibuk menebak isi pikiran Eric, karena semalam ia tidak melakukan perlawanan saat Eric menciumnya."Ada apa, Ay? Sak

    Last Updated : 2024-06-30
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Menjemput Farah

    “Sabar-sabar, Ay. Nanti Wisnu masuk, kamu izin bolos," gumam Aya dalam hati. Sore ini yang seharusnya gadis itu pulang on time, batal karena ia harus ikut menjemput Farah. Ke bandara? bukan. Ia ikut menjemput Farah ke Jakarta. Pasalnya Ajeng atau Tari tidak bisa mengantar Farah balik karena kesibukan masing-masing. Ajeng harus mengerjakan pesanan kue, sementara Tari belum bisa bolos kuliah karena sedang ujian. Ia sudah mencari alasan agar tidak perlu ikut, tapi Eric terlanjur bilang kalau Aya akan menjemputnya.“Sudah?” tanya Eric ketika Aya kembali dengan tas kecil yang ia pegang.“Iya,” sahut Aya singkat sambil masuk ke dalam mobil.Ia masih heran kenapa ia harus selalu diikutkan kalau menyangkut masalah Farah. Memang ia sayang dengan Farah, tapi gak kayak gini juga. Apa-apa harus Aya harus terlibat.Memarkirkan mobilnya di parkir inap yang ada di bandara, mereka lantas masuk dan segera check in.“Tante jadi datang jemput Farah kan?” tanya Farah bersemangat saat panggilan videonya s

    Last Updated : 2024-07-03
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Terharu

    Hampir sepuluh menit Aya mondar mandir di dalam kamar, takut serta bingung mau keluar dari kamar. Takut karena ruangan di luar kamar gelap, serta bingung harus mencari tasnya kemana. Jam di layar ponselnya menunjukkan pukul setengah lima pagi dan kondisi baterai ponselnya sudah benar-benar lemah. Ia yakin beberapa menit lagi pasti akan mati.“Coba keluar aja lah,” kata Aya memberanikan diri. Ia bisa meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu.Berbekal cahaya lampu dari kamarnya, Aya berjalan pelan. Baru beberapa langkah menjauh dari kamarnya ia tidak sengaja menabrak seseorang yang membuatnya reflek berteriak.“Ngapain teriak-teriak? Aku Eric. Kamu ngapain jam segini keluar?" Eric menekan saklar yang tidak jauh berada di dekatnya. Suara teriakan Aya yang cukup nyaring membuat Ajeng dan Tari sampai keluar kamar hendak mengecek apa yang terjadi. Ajeng benar-benar kaget saat melihat Aya ada di depannya."Kamu ngajak Aya ke sini?" tanya Mama dengan wajah heran.Mendengar nada suara da

    Last Updated : 2024-07-04
  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Sikap Eric

    Aya, Farah, dan Tari baru saja selesai makan siang di mall setelah mengajak Farah bermain di salah satu wahana permainan di sana. Tidak langsung pulang ke rumah, mereka mampir dulu ke toko roti Ajeng. Setibanya di sana Aya cukup terpana dengan desain toko roti Ajeng yang sangat cozy."Mama sudah makan kan?" tanya Tari membawa Aya dan Farah masuk ke ruangan Ajeng. Farah memeluk Ajeng sejenak kemudian membaringkan diri di sofa sambil bermain mainan barunya ditemani oleh Aya."Sudah, Tar. Eric gak ikut?" tanya Ajeng."Gak. Tadi Mas Eric pergi sendiri, gak tahu kemana," sahut Tari menghampiri dan duduk dekat Aya.Adik Eric itu memperhatikan Aya dengan seksama. Caranya memperlakukan Farah yang begitu lembut dan juga keibuan sama persis seperti Fania. Terlihat Farah yang begitu bahagia saat bersama Aya. Tari bahkan sampai tidak bisa berkata-kata saat Farah dengan santainya menyebut Aya dengan sebutan mama.Asyik bermain, Farah tahu-tahu tertidur di pangkuan Aya. Perlahan ia bergeser dan mem

    Last Updated : 2024-07-05

Latest chapter

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Terima Kasih Sayang

    Perlahan membuka matanya, Eric merasa kram di salah satu bahunya karena Aya tidur sangat dekatnya tepat di atas dadanya. Wajah Aya begitu tenang hingga Eric tidak tega untuk membangunnya. Dengan sangat hati-hati Eric menggeser Aya lantas menyelimuti istrinya itu. Bergegas ia mengenakan pakaian yang keluar dari kamar untuk mengecek Farah. Beruntung Bu Sri sudah datang dan membantu Farah bersiap-siap."Mama mana, Pa?" tanya Farah kala melihat Eric masuk ke dapur."Masih tidur. Papa antar sekarang?""Mama sakit, Pa? Farah mau lihat," kata Farah bersiap turun dari kursi."Gak usah, Sayang. Kasian nanti Mama kebangun, biar Mama istirahat dulu ya," ucap Eric cepat mencegah Farah yang ingin menghampiri Aya. Pasalnya Aya tidur hanya berbalutkan selimut.Setelah menghabiskan makanannya, Eric mengantar Farah untuk sekolah. Ia sempat bertemu dengan Mama di sekolah yang membawakan makanan untuk Eric dan juga Aya. Eric sempat berbincang sebentar dengan Mama sebelum memutuskan untuk pulang.Setiban

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Akhirnya Terjadi

    Sampai tamu bulanan Aya selesai, baik Eric maupun Aya lupa pergi ke dokter karena kesibukan di kantor. Beberapa janji dengan klien yang sudah deal harus batal karena terjadi masalah yang tidak pernah diduga sebelumnya."Pokoknya kalian harus tuntut, saya gak mau tahu. Mereka harus ganti rugi!" seru Eric penuh amarah kepada divisi legal di ruang rapat. Via yang berada di ruang rapat sampai takut melihat emosi Eric. Baru kali ini ia melihat Eric seperti itu.Selesai meluapkan emosinya, Eric keluar dari ruangan dengan membanting pintu. Via sampai mematung dibuatnya. Ia kemudian menghampiri staff legal yang masih ada di ruangan dan mendengarkan mereka berdiskusi."Astaga, kok bisa sampai kena tipu?" gumam Via dalam hati mendengar obrolan mereka. Begitu mereka meninggalkan ruang rapat, Via langsung keluar hendak menemui Aya tapi tidak jadi karena Aya tahu-tahu sudah ada di dekat ruang rapat. Ia langsung menarik tangan Via dan menanyakan kebenaran berita yang ia dengar."Iya, Vi," ucap Aya

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Sakit Itu

    "Kamu kenapa?" tanya Eric khawatir."Perut aku sakit, Mas," ucap Aya meremas perutnya.Eric meraih baju kimono kemudian memberikannya pada Aya. Tanpa komando Eric menggendong Aya yang tadi mengatakan ingin ke kamar mandi."Kamu di luar aja, Mas," ucap Aya kala Eric malah ikut masuk ke dalam kamar mandi. Dengan berat hati Eric keluar dari tempat itu tapi tidak menutup pintu itu dengan rapat. Beberapa menit kemudian, Aya muncul dari balik pintu dan minta diambilkan tasnya."Mau ngambil apa? Biar aku ambilkan," kata Eric ngotot hendak mengambilkan apa yang hendak Aya minta."Aku datang bulan, Mas," ucap Aya lirih dengan wajah menahan sakit.Cepat Eric mencari apa yang Aya minta. Ia juga sampai memasangkan benda itu pada tempatnya. Jelas saja itu membuat Aya malu."Ay, kamu kenapa lama? Aku masuk ya," ucap Eric mendorong sedikit pintu kamar mandi. Tidak ada jawaban, tapi beberapa detik kemudian Aya keluar dengan wajah menunduk. Eric lantas duduk di samping Aya yang sudah membaringkan diri

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Makan Malam Bersama

    Mereka baru saja mendarat di Jakarta dan langsung bergegas menuju rumah Eric. Rasa lelah setelah pesta kemarin masih sangat terasa. Menempati kamar tidur Eric, Aya segera merebahkan diri setelah selesai berganti pakaian.“Katanya tadi lapar?” tanya Eric baru saja masuk kamar setelah menidurkan Farah di kamarnya.“Kayaknya tidur aja deh, Mas. Ngantuk banget,” sahut Aja menguap lebar dan masuk ke dalam selimut.Pria itu kemudian bergegas mengganti pakaiannya dan ikut membaringkan diri di samping Aya. Sambil memandangi Aya yang sepertinya sudah terlelap tidur, senyum mengambang dari bibir pria itu. Salah satu tangan Eric mengelus perutnya yang lapar. Bayangannya tadi ia masih makan bersama dengan Aya, tapi istrinya itu malah tidur duluan. Ia kemudian memutuskan untuk mengambil beberapa bungkus roti dari luar dan membawanya masuk ke dalam kamar.Meski sudah sangat pelan membuka bungkus roti itu, ternyata Aya masih bisa mendengar dan akhirnya terbangun.“Kamu gak tidur, Mas?” tanya Aya men

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Menikah Denganmu

    Setelah menunggu beberapa bulan sesuai dengan permintaan Mama, hari ini akhirnya tiba. Pernikahan Aya dan Eric akan dilangsungkan di salah satu ballroom hotel berbintang yang ada. Aya begitu beruntung karena tak perlu repot mengurus segala persiapan pernikahannya. Semua sudah diatur oleh Eric. Tamu yang datang didominasi oleh orang-orang kantor serta keluarga dan teman-teman Aya juga Mama. Penuh senyum Aya dan Eric menerima setiap tamu yang datang dan memberikan selamat."Selamat ya, Ay," ucap Via sembari memeluk Aya yang ini resmi menjadi istri bosnya itu."Jangan lupa cerita nanti gimana ya malam pertamanya," bisik Via membuat Aya melotot.Dari atas pelaminan, Aya dapat melihat kalau beberapa sepupu serta keluarga dari mendiang papanya datang dan turut mengantri hendak naik ke atas. Aya benar-benar berterima kasih karena mereka tidak berbuat yang aneh-aneh di acaranya hari ini. Meski tak ada senyum saat mereka memberikan selamat.Hingga pesta yang di mulai pukul empat sore akhirnya

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Berubah Panggilan

    Setelah terus ditanya oleh Eric, Aya akhirnya mau menceritakan sedikit mengenai keluarga papanya. Mendengar apa yang Aya ceritakan, Eric malah minta untuk dipertemukan agar ia bisa meminta izin. Jelas saja Aya menolak. Ia sudah kenyang mendengar cacian demi cacian."Tapi tetap aja kita harus minta izin, Sayang," ucap Eric mencoba membujuk."Gak penting, Pak. Minta izin atau enggak ya sama aja. Kalau kita ke sana itu namanya cari penyakit. Saya gak mau, Pak," tolak Aya tegas menatap Eric tajam.Tak ingin membuat gadis itu tambah bete, Eric kemudian melemah dan mengajaknya untuk pergi makan siang keluar.Hubungan Aya dan Eric sudah diketahui oleh semua orang kantor, jadi Eric tidak segan untuk menunjukkan perhatiannya pada Aya di depan umum. Namun hal itu terbading terbalik dengan Aya. Gadis itu masih segan bahkan enggan menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan dengan Eric. Beberapa kali ia mendengar omongan yang tidak enak dari beberapa karyawan kantor."Kata Mama, Farah ikut pulang ke r

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Lamaran

    Sama seperti Eric, Aya juga langsung menginterogasi Mama begitu tiba di rumah. Pertanyaan-pertanyaan yang bersarang di otaknya spontan keluar dari mulutnya. Bertubi-tubi hingga Mama tidak bisa menjawabnya."Satu-satu dong tanyanya, Ay? Kamu pikir Mama robot? Robot juga belum tentu bisa langsung jawab banyak pertanyaan," seloroh Mama melenggang menuju dapur membawa satu kardus cukup besar yang sepertinya makanan."Ya habisnya Aya heran aja, kok bisa Mama bisa akrab gitu sama Ibunya Pak Eric," ucap Aya mengekor Mama ke dapur."Namanya juga satu pesawat terus duduk sebelah-sebelah, ya kita pasti ngobrol lah," sahut Mama."Terus Mama ngomongin apa?""Urusan orang tua, Ay. Kamu banyak tanya deh," kata Mama memicingkan mata menatap anak gadisnya itu."Aya kan mau tahu, masa gak boleh?""Ini masih jam kerja, kamu gak balik kantor?"Mendengar jawaban Mama yang seperti itu, Aya memanyunkan bibirnya. Ia kemudian pamit balik ke kantor karena memang belum jam pulang kantor.Mobil Eric sudah terpa

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Jemput Di Bandara

    Begitu jam di dinding menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit, Aya menghampiri Wisnu dan pamit hendak ke bandara mau menjemput Mama. Tapi sebelum itu ia minta tolong untuk tidak memberitahukan tujuannya pada Eric kalau pria itu bertanya. Ia cepat menuruni tangga dan masuk ke mobil. Namun perjalanannya menuju bandara harus terhambat karena di depannya ada kecelakaan truk terbalik. Mau tidak mau ia harus menunggu hingga truk itu bisa dievakuasi, karena posisinya yang tidak memungkinkan untuk putar balik."Ma, tunggu ya. Ini lagi ada macet," kata Aya menghubungi Mama."Iya, gak apa-apa," sahut Mama yang ternyata sedang menunggu di salah satu tempat makan bersama seorang wanita yang sempat duduk bersebelahan di dalam pesawat.Mama kemudian meletakkan ponselnya di atas meja dan kembali berbincang."Ada macet, jadi disuruh tunggu," ucap Mama memberitahu wanita yang tidak lain adalah Ajeng.Omanya Farah itu sengaja tidak memberitahukan kedatangannya pada Eric. Saat bertemu di pesawa

  • MENIKAH DENGAN BOS DUDA   Mie Kuah

    Tak berselang lama, Aya tiba di rumah Eric dengan membawakan pesanana makanan gadis kecil itu. Ada sup buah hingga ayam goreng."Papanya Farahnya mana?" tanya Aya masuk dan meletakkan bungkusan itu di meja tamu."Papa di kamar, Tante. Kayaknya baru selesai mandi," ucap Farah dengan wajah yang tidak sabar ingin makan makanan yang Aya bawa.Aya sedikit heran mendengar jawaban Farah tadi, karena kalau ia sakit ia pasti jarang mandi. Gaditu kemudian ke dapur dan membawa beberapa piring mangkuk serta sendok garpu ke ruang tamu depan. Langkahnya sempat terhenti saat melihat Eric sudah duduk di samping Farah dengan wajah yang terlihat sudah segar."Tapi badannya masih demam," gumam Aya dalam hati saat tak sengaja menyentuh tangan Eric saat memindahkan bungkusan sup buah ke mangkuk."Gak usah pakai es yang, Farah," kata Aya menyodorkan semangkuk penuh sup buah berwarna pink. Dengan wajah tersenyum dan menganggukan kepala, gadis kecil itu menerima mangkuk dari Aya lantas menyantapnya."Aku mau

DMCA.com Protection Status