All Chapters of Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova: Chapter 91 - Chapter 100

137 Chapters

Bab 91 (21+) Sisi Liar Alana

Alana selesai mandi ketika Alesio membawa sebotol wine dan dua buah gelas masuk ke dalam kamar “Mau?” Tawar Alesio Alana menggeleng “Akan merepotkan kalau aku mabuk” Balas Alana mengingat pengalaman sebelumnya “Hanya satu gelas tidak akan membuatmu mabuk sayang. Lagipula kita harus merayakan kelulusanmu” Jawab Alesio dengan senyum tipis Mata Alana menyipit, menatap Alesio penuh selidik “katakan tujuanmu.” Todongnya Alesio terkekeh, dia meletakan botol wine dan gelas itu diatas meja lalu membawa wajah Alana mendekat, secara perlahan melumat bibir pucat Alana. Setiap sentuhan bibirnya mengirimkan gelombang panas ke seluruh tubuh Alana, membuatnya merasakan sensasi yang tak terlukiskan. “Kau ingin aku melanjutkannya?” Suara Alesio semakin serak, diiringi dengan hembusan napas hangat yang menggelitik kulit Alana “Atau ingin minum?” Alesio memberikan pilihan Alana membuang pandangannya, dia tahu jika akhirnya akan sama diantara dua pilihan itu jadi Alana lebih suka untuk memancing.
Read more

Bab 92 Jangan Berhenti Mencintaiku

Cahaya matahari menyapa dengan malu-malu. Alana membuka matanya perlahan kemudian melirik Alesio yang masih tidur disampingnya. Tatapan Alana sangat rumit, sulit untuk menjelaskan perasaannya sekarang.“Selamat pagi, istri” Sapa Alesio dengan lembut, senyuman tipis terukir diwajah tampannya.“Pagi” Alana membalas dengan sedikit kikuk, panggilan itu terasa menggelikan namun dia suka.“Shh.. badanku remuk” Desis Alana merasakan rasa sakit menjalar diseluruh tubuhnya terutama bagian bawah miliknya saat mencoba bergerak untuk menjauhkan Alesio yang memeluk tubuh polosnya dibalik selimut.“Mau kupijat?” Tawar AlesioAlana menggeleng pelan “Tidak mau, bukannya nyaman. Yang ada kamu menyerangku lagi” ucapnya sambil tertawa kecil, mencoba menyamarkan rasa sakitnya dengan candaan.Alesio hanya terkekeh, mencium lembut dahi Alana. “Baiklah, kalau begitu. Apa aku terlalu kasar?”
Read more

Bab 93 (21+) Memanjakan Alesio

“Jika aku mencintaimu, apa kau siap dengan konsekuensinya?” Tanya Alesio. Pandangan keduanya bertemu dengan lekat “Kamu berbicara seperti mengancamku” Alana tertawa renyah “Aku serius, banyak hal yang tersembunyi Alana. Kau tidak tahu segila apa aku” “Apa lebih gila daripada semalam?” Tanya Alana dengan nada bercanda Alesio tersenyum, ia menarik Alana dalam pelukannya “Bukannya kamu sakit?” tanya Alana. Wanita itu menggoda Alesio dengan mengalungkan lengannya ke leher Alesio dan mendekatkan wajahnya. "Tidak, aku baik-baik saja" jawabnya dengan suara serak. Alesio memandang Alana dengan mata penuh keinginan, bibirnya bergerak pelan mendekati bibir Alana yang lembut. Namun Alana menutup mulut Alesio dengan telapak tangannya Alana bisa melihat ekspresi kesal Alesio “Cepat sekali kepalamu sembuh” Ejek Alana Alesio mengangkat bahu, ia mengulum senyumnya dan menyandarkan dahinya pada dahi Alana "Yang aku butuhkan sekarang adalah kamu." Ketika Alesio berbisik meminta sesuatu yang t
Read more

Bab 94 Menginginkanmu Seutuhnya

“Minum obatmu” ucap Alana, dia meraih botol obat diatas meja dan mengarahkannya pada Alesio“Tanganku tidak berguna” Ucap Alesio“Hah?”“Masukan obatnya” Ucap Alesio menatap Alana kemudian membuka mulutnya, salah satu matanya mengerling nakal membuat Alana sedikit syok. Dasar Casanova menyebalkan!“Tanganmu masih utuh” Decak Alana. Dia hendak meraih tangan kanan Alesio namun pria itu menepisnya“Suapi aku kalau tidak, aku tidak akan minum obatnya” Desak Alesio“Ck, Buka mulutmu” Alana kembali berdecakAlesio membuka mulutnya patuh sesuai permintaan Alana. Alana mengambil obat dari dalam botol dan memegangnya di telapak tangannya. Dengan jari telunjuk dan ibu jarinya, Alana memegang obat itu dan memasukkannya ke dalam mulut Alesio.Alesio menahan pergelangan tangan Alana, matanya tidak lepas dari wajah Alana yang penuh dengan ketenangan. Mulutnya
Read more

Bab 95 Kekhawatiran Alesio

“Ale?” Suara Alana terdengar mengantuk. Matanya terbuka sayu, menatap Alesio yang duduk di pinggir ranjang sambil menatapnya lekat. Pria itu mengenakan kaos hitam dan celana panjang dengan warna senada Alana tidak tahu jam berapa saat ini, cahaya lampu tidur menerangi kamar dengan samar-samar, membuat mata biru Alesio terlihat cerah dan menakjubkan di tengah kegelapan malam. “Aku pergi” Ucapnya sebelum mendaratkan bibirnya di bibir Alana Alana menatap kepergian Alesio dalam diam. Pikirannya masih belum terjaga, dia membutuhkan tidur lagi. Sebuah pesawat pribadi sudah mendarat di landasan. Pintu pesawat itu terbuka. Seorang pria dengan wajah jelmaan dewa yang sempurna terlihat keluar dari pesawat. Kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya, membingkai wajah tampan itu “Selamat datang Tuan Alesio” Sapaan serentak terdengar Alesio mengangguk acuh, dia berjalan menuju mobil hitam dengan pengawalan disisi kiri dan kanan hingga tiba pada sebuah tempat dengan penjagaan berlapis. Den
Read more

Bab 96 Kemarahan Alana

Alana menggoyangkan gelas mocca-lattenya sambil melamun. Sampai seorang wanita elegan muncul tiba-tiba di ambang pintu. Wanita itu berjalan kearahnya dengan senyum menyeringai lalu tak lama beberapa pengunjung yang ada di café itu diminta keluar oleh petugas café menyisakan Alana dan wanita didepannyaAlana melirik kesekitar, suasana yang sepi, seolah sempurna untuk melakukan kejahatan “Ingin menculikku atau membuatku kecelakaan lagi?” Tanya Alana dengan satu alis terangkat ketika Yulina baru duduk didepannya.Yulina tersenyum sinis “Kamu tidak punya bukti, Alana”Alana tersenyum tipis, kembali menyesap kopinya “Jadi bisa cepat katakan alasanmu mengajak bertemu? Kamu taukan aku sedang sibuk dengan perusahaan”Tangan Yulina mengepal kesal lalu terkekeh pelan “Alana.. Alana… sampai kapan kamu akan senaif ini?”Alana menatap Yulina dengan tajam, mencoba membaca ekspresi ibu tirinya i
Read more

Bab 97 Tak Tertandingi

California, USAAlesio berada di perusahaan utama Kingston, mengurus lembaran kertas bernilai jutaan dollar didepannya, membubuhkan tanda tangannya pada kertas putih itu.“Tuan Alesio”“Kenapa?” Tanya Alesio tanpa menatap Markus yang masuk kedalam ruang kerjanya.“Pengawal Zeo yang ditugaskan menjaga Nyonya melaporkan jika Nyonya menggali makam ibunya” Lapor MarkusGerakan Alesio terhenti, tatapannya kini fokus pada Markus sepenuhnya “Alana sudah tahu peti itu kosong?”“Sudah Tuan”“Bagaimana dia bereaksi?" tanya Alesio, suaranya terdengar serius.Markus menggeleng. "Zeo belum memberikan laporan lebih lanjut, Tuan. Tapi, sepertinya nyonya dalam kondisi yang tidak stabil.""Kau kembalilah ke Indonesia. Perketat keamanan Alana dan pastikan tidak ada yang menyakitinya lalu awasi segala pergerakan Yulina, cari tahu apakah wanita itu berhubungan dengan Clark at
Read more

Bab 98 Alana dan dendamnya

Yulina menatap layar handphone dengan wajah pucat dan matanya membelalak kaget. Hatinya berdegup kencang, merasa terkepung oleh ancaman Alana yang tak terduga ini.“Selain menjadi selingkuhan papa, kamu juga berselingkuh dengan pria lain, astaga..” Ucap Alana dengan ekspresi syok yang dibuat-buat"Alana!!" ucap Yulina dengan suara gemetar, mencoba meredakan ketegangan yang terasa semakin memuncak. "Akan kubunuh kau!."Alana tersenyum semakin lebar “Oh lakukan saja, tapi kupastikan namamu akan terpampang disemua laman berita sebagai wanita murahan, Ohya bukankah pria ini salah satu letnan angkatan darat… kudengar istrinya orang yang lebih berpengaruh” Kekeh Alana. Ekspresi Yulina membuat Alana semakin senang“Jadi bagaimana jika kita akhiri transaksi disini. Katakan dimana mayat mamaku dan kupastikan nama baikmu bersih dan tenang saja Henry akan tetap menjadi wakil direktur” Ucap Alana panjangYulina tidak merespon namun melihat ekspresi dan wajah pucat Yulina membuat Alana puas “Kamu
Read more

Bab 99 Alana dan Tekadnya

“Alana..” Panggil HenryAlana tak bergeming namun dia jelas menangkap sosok Henry dan Linda yang berdiri tak jauh dibelakangnya “Bisakah kamu pergi? aku tidak ingin berdebat dihari seperti ini” Ucap Alana“Maafkan aku” Ucap Henry. Alana melirik sekilas sebelum kembali fokus pada makam didepannya“Kali ini apa lagi yang kamu rencakan?” Alana bertanya sinis“Kak Ana” Linda mengambil alih “Maaf untuk kesalahan mama dan papa. Aku tahu mereka sudah keterlaluan, tapi bisakah kak Ana memaafkan Kak Henry. Aku tidak memiliki siapapun selain kak Henry sekarang” Ucap LindaAlana menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri sebelum akhirnya berdiri. Matanya terus tertuju pada batu nisan yang megah, di mana nama "Saras Wijaya" terpahat dengan indah di permukaannya. Dia menatap tulisan nama itu, sebuah nama yang begitu berarti dalam kehidupannya, dan dia merasa sebuah kehangatan menyelin
Read more

Bab 100 Aksi Para Mafia

Alesio bersandar dipinggir kabin kapal. Matanya menatap pada kegelapan tak berujung didepannya. Dengan kaos hitam yang meletak ditubuhnya tidak membuat Alesio kedinginan karena angin laut tetapi justru sebaliknya, Alesio merasakan kenyamanan, seolah angin itu memeluknya “Sejak kapan kau melankonis begini?” tanya seorang pria bernetra hijau yang kini berusia 50-an Alesio tersenyum tipis “Sejak menikah” Jawabnya "Apa aku harus memberimu beberapa nasihat tentang bagaimana menjalani pernikahan yang bahagia?" Ucap Max “Ayolah, kau tidak akan paham karena belum menikah” Max tertawa melihat reaksi Alesio. Dia tidak tersinggung dengan ucapan Alesio karena itulah kenyataannya, Max tidak tertarik dengan romansa bernama ‘cinta’ baginya perasaan itu hanyalah semu sejak hubungannya dengan Erika Tylor kandas. "Bajingan kecil ini. Jadi bagaimana rasanya menikah? sudah hampir setahun bukan?" Tanya Max memastikan Alesio menggeleng “Baru delapan bulan lewat” “Kau bahagia?” Tanya Max sambil menat
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status