Beranda / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Kekasih Rahasia CEO: Bab 121 - Bab 130

256 Bab

Insiden Kecil Tapi Besar

Starla menyesap juice alpukatnya dalam-dalam. Aliran dingin dari sari buah itu menyegarkan tenggorokannya yang berlanjut menuju lambungnya.Tepat di depannya Gathan duduk dengan tubuh tegak dan tampak menatapnya dengan lurus.Mereka berada di cafe ini setelah pengakuan mengejutkan Starla. Hal sekrusial itu tidak bisa dibicarakan hanya dengan sambil lalu. Maka Gathan memutuskan untuk berhenti dulu agar bisa berbicara serius dengan Starla.Starla tidak tahu apa kelanjutan episode hidupnya setelah pengakuan yang begitu frontal. Tapi saat melihat respon Gathan tadi memberianya keyakinan bahwa Gathan tidak akan mengumbar rahasia terbesarnya walau keyakinan itu lemah.“Jadi dia berjanji akan menceraikan Ajeng kalau terbukti anak itu bukan anaknya?” Starla memberi anggukan. “Kalau ternyata anak itu terbukti sebagai anak kandungnya, gimana? Kamu yakin dia tetap akan menceraikan Ajeng?”Pengandaian Gathan membuat Starla kehilangan kata. Ia tidak mampu menjawab karena memang tidak tahu apa ja
Baca selengkapnya

Bintang Kehidupan

Sudah sejak tadi Starla duduk gelisah menunggu Radev. Meski pertemuan dengan lelaki itu tidak dikehendakinya, tapi dirinya juga tidak bisa mengelak. Lalu selagi menanti kedatangan Radev, pikiran Starla mulai memetakan begitu banyak hal. Saat tengah larut dalam lamunannya, suara bel terdengar nyaring, membuat Starla harus beranjak dari duduk. Pintu Starla buka, memperlihatkan sosok yang dirindukannya selama ini. Suaminya.Tanpa berkata apa-apa lelaki itu membawa Starla ke pelukannya. Membuang segala kerinduan yang tak terbendung. Meski memeluk Starla tidak lagi seleluasa dulu karena terhalang perutnya yang besar.Suara deheman Kia mengurai dekapan mereka sehingga keduanya saling melepas pagutan lalu masuk ke dalam apartemen.“Pak Radev, saya tinggal sebentar ya,” ucap Kia tahu diri.“Lo di sini aja, Ki,” jawab Starla melarang sahabatnya itu pergi. Sedangkan Radev mengirim tatapan agar Kia beranjak dari mereka.Kia menggaruk lehernya, bingung harus menuruti perintah siapa.“Tolong be
Baca selengkapnya

Eksekusi Sekarang!

“Aku nggak bisa, Mi, aku kan lagi kerja.”“Gimana? Kerja? Istri lagi kritis dan kamu lebih memilih pekerjaan kamu? Ajeng itu lagi pendarahan, Dev. Bisa saja nanti kamu kehilangan anak. Jangan sampai kamu menyesal!” Suara di seberang sana terdengar meraung di telinga Radev.“Ya udahlah, Mi, nggak usah pake marah-marah. Mami kan udah di sana. Mami atau aku akan sama artinya.”“Mami nggak mau tahu ya, Dev. Mami tunggu secepatnya!”Panggilan diputus sepihak sebelum Radev sempat menjawab. Lelaki itu hanya bisa menghela napas lalu menyimpan ponselnya.Melihat raut kusut Radev dan sekilas yang tadi didengar, Starla tahu lelaki itu akan pergi meninggalkannya.“La, kata Mami Ajeng mengalami pendarahan berat,” beritahu Radev pada istrinya.Starla kaget lalu duduk dengan cepat. “Gimana bisa?”“Entahlah, aku juga nggak tahu. Mami nggak cerita detailnya. Tapi dia minta aku untuk datang ke rumah sakit sekarang. Jadi ... aku harus ninggalin kamu dulu.”“Pergilah, Dev,” jawab Starla pengertian. Walau
Baca selengkapnya

Yang Dinanti Sejak Lama

Selagi menanti, Radev memainkan ponselnya. Tiba-tiba saja lelaki itu kepikiran untuk membuka aplikasi market place. Satu bulan lagi anaknya akan lahir. Jadi Radev bermaksud untuk membelikan sesuatu untuknya.Radev melihat-lihat perlengkapan bayi. Hatinya langsung terpikat melihat selimut bayi berwarna biru. Menurut keterangan yang dipajang, selimut itu sangat lembut dan nyaman untuk bayi baru lahir. Dan yang lebih istimewa lagi di selimut tersebut bisa request untuk nama si bayi.Tanpa pikir panjang Radev langsung memesannya lalu mengisi form singkat. Ia menuliskan nama anaknya, ‘Bintang Casanova’. Seulas senyum tipis membingkai bibir lelaki itu setelah berhasil check out dan membayar. Ia tinggal menunggu paketnya datang ke rumah.“Dev ...”Radev mengangkat muka sambil buru-buru menutup aplikasi saat mendengar Megan memanggil. Ibunya itu sudah berada di dekatnya.“Iya, Mi?”“Kayaknya bakalan lama. Kamu pulang aja dulu, lanjutin pekerjaan kamu.”“Nggak apa-apa aku pulang? Nanti Mami n
Baca selengkapnya

Kehilangan

“Ng ... Ng ...”Gumaman samar itu memecah bisunya ruangan.Lalu dengan perlahan kelopak matanya terbuka. Sorotnya yang awalnya redup lamat-lamat dipenuhi tanda tanya.‘Aku di mana? Apa yang terjadi?’ Perempuan itu—Starla mencoba mengumpulkan kepingan ingatannya saat menemukan diri terbaring di ranjang di sebuah ruangan bernuansa putih kusam.Samar-samar Starla mendapatkannya. Tadi ia bermaksud ke toko tempatnya bekerja. Tapi tiba-tiba saat di perjalanan dirinya tertabrak sepeda motor lalu ada mobil berhenti. Pengendaranya berbaik hati menolong Starla untuk membantu mengantar ke rumah sakit.Starla tersentak. Segera saja tangannya turun ke perut. Ia terkejut mendapati perutnya sudah kempes.‘Jadi Bintang sudah lahir?’ batinnya dengan napas menderu. Tapi di mana anak itu sekarang? Kenapa tidak ada di sebelahnya? Starla menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari tahu sesuatu tapi ia tidak menemukan apa-apa. Ruangan kecil itu kosong. Hanya ada dirinya sebagai satu-satunya makhluk ber
Baca selengkapnya

Bitter Truth

Starla menggerakkan badannya mengarah pada Kia. “Jangan, lo nggak usah ke sana,” larang Starla menahan sahabatnya itu agar tidak pergi dengan mencekal pergelangan tangannya.“Kenapa gue nggak boleh pergi? lo juga istri dia. Dia berhak tahu apa yang lo alami sekarang.”“Tapi gue nggak mau mengganggu dia.”“Bodoh amat!” balas Kia tidak peduli. “Gue pergi bentar. Lo jangan aneh-aneh. Jangan ke mana-mana. Tunggu sampe gue pulang.”Kia menyambar kunci mobil lalu melesat cepat mengambil city car-nya di parkiran basement. Dalam sekejap gadis itu sudah berada di jalan raya.Selama perjalanannya Kia memikirkan cara untuk bertemu dengan Radev. Bahkan ia tidak tahu Ajeng dirawat di kamar mana. Tapi mengingat siapa perempuan itu Kia yakin Ajeng pasti menempati kamar termahal di sana.Setiba di rumah sakit Kia langsung mencari lokasi kamar pasien. Lalu menyusurinya satu demi satu. Tapi ternyata tidak segampang yang ada di pikirannya. Jumlah kamar yang mencapai ratusan ruang menyulitkan Kia.Dan s
Baca selengkapnya

Kamu Boleh Tinggalkan Aku Sekarang

“Me-meninggal?” Pria itu tergagap setelah termangu cukup lama. Satu kata yang melibas habis khayalan manis saat di mobil tadi.Starla mengangguk lemah. Sorot kecewa yang terbingkai dengan jelas di wajah suaminya membuat perempuan itu semakin dibelenggu perasaan bersalah.Radev termenung kembali. Pikirannya meresapi penjelasan Starla. Kata demi kata. Bait demi bait. Lalu setelah menyadari bahwa putra mereka benar-benar tidak ada, perasaan sedih serta kecewa yang tidak terjabarkan memukulnya dengan telak. “Bagaimana bisa ini terjadi? Kamu melakukan sesuatu yang dilarang oleh dokter? Melakukan aktivitas fisik yang berat misalnya?” tanyanya penuh selidik.Starla menidakkan. Kemudian secara singkat diceritakannya kronologi peristiwa pahit itu. Kenyataan tersebut membuat Radev terpukul.“Kenapa harus kerja? Kenapa kamu nggak minta izin sama aku dulu? Kenapa kamu menyembunyikannya? Apa yang kamu cari? Uang yang aku kasih lebih dari cukup. Jangan katakan kamu kerja hanya agar kamu ada aktivi
Baca selengkapnya

Ditinggal Pergi

Radev terbangun saat tengah malam dan menemukan Starla masih berada di sebelahnya.Pria itu akan mengeratkan dekapan di tubuh istrinya ketika satu ingatan menamparnya. Sudah sejak tadi dirinya meninggalkan rumah sakit. Radev bukan mencemaskan Ajeng, tapi ia hanya tidak ingin kedua orang tuanya curiga.Embusan napas berat meluncur dari mulutnya. Dipandanginya Starla sepuasnya lalu menciumi dahinya dengan begitu perlahan agar gerakannya tidak mengusik istrinya itu. Andai saja kalau bukan karena terpaksa Radev tidak akan meninggalkan Starla.Menyingkap selimut yang menyelubungi tubuh mereka berdua, Radev turun dari ranjang dengan hati-hati. Matanya mengedar mencari sesuatu. Begitu menemukan pena dan kertas, ia menuliskan pesan untuk Starla di sana. Lalu dengan berat hati ia keluar dari kamar itu setelah meninggalkan satu kecupan lagi di dahi istrinya.Dengan menggunakan taksi Radev tiba di rumah sakit. Ia mendapati Ajeng masih pulas dalam tidurnya seperti tadi saat Radev tinggalkan. Syuk
Baca selengkapnya

Desiran Aneh

Setelah menjalani perawatan yang intensif akhirnya bayi laki-laki yang diberi nama Bintang Casanova itu diizinkan pulang.Tidak seperti bayi prematur lain, Bintang ternyata anak yang kuat. Meski lahir sebelum waktunya tapi anak itu mampu bertahan di titik-titik rendah kehidupannya.Seluruh anggota keluarga menyambut bahagia pangeran kecil mereka. Sebuah kamar bayi bernuansa biru telah disiapkan untuknya. Kamar itu berada tepat di sebelah kamar Radev dan Ajeng.Sejak anak itu tiba di rumah tidak sekali pun Radev sudi melihatnya apalagi menyentuhnya, terlebih setelah orang-orang menggunakan nama Bintang yang Radev persiapkan untuk nama anaknya dengan Starla. Radev sudah melarang tapi mereka tidak peduli sehingga suara Radev tertelan sendiri.Ajeng yang kondisinya juga sudah membaik sangat menikmati hari-harinya sebagai ibu baru. Seperti saat ini contohnya, perempuan itu sibuk mengambil foto dengan berbagai pose bersama Bintang lalu memposting ke sosial media miliknya.“Dev, sini yuk, ki
Baca selengkapnya

Hasil Tes DNA

“Buat apa pakai tes DNA segala? Mami yakin Bintang anak kamu, Dev.” Megan masih berusaha menentang keinginan Radev sesaat sebelum mereka pergi.“Sudahlah, Mi, biarin Radev dengan keinginannya. Biar dia puas dan nggak penasaran lagi,” kata Marvel menimpali dengan sunggingan senyum di bibirnya.Hari ini mereka akan berangkat ke rumah sakit untuk melakukan prosedur tes tersebut. Ajeng yang pada mulanya menolak keras, belakangan tidak lagi membantah setelah menyadari bahwa Radev dan Bintang memiliki wajah yang begitu mirip. Tidak mungkin Bintang anak Gathan. Perempuan itu yakin jika Bintang adalah darah daging Radev sepenuhnya.“Ya sudah, kalian berangkat, Papi nggak bisa menemani kalian,” suruh Marvel agar Radev dan yang lain segera ke rumah sakit.Lalu mereka berlima—Radev, Ajeng, Megan dan Rai serta si kecil Bintang berangkat ke rumah sakit.Radev yang duduk di depan tepat di sebelah supir mengambil ponselnya dari saku lalu mengirimi Starla pesan.“La, aku lagi di jalan mau ke rumah s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
26
DMCA.com Protection Status