“Jadilah orang dungu, Brian. Jangan tunjukan kepintaran kamu buat membantah Papa. Kamu cukup jadi si dungu yang selalu meng-iyakan semua perintah Papa, maka Papa pun gak akan ganggu siapapun dan apapun yang kamu lindungi,” pinta Adnan, yang justru terdengar seperti sebuah ancaman.Brian diam.Semua kalimat yang diucapkan oleh Adnan itu hanya masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri tanpa benar-benar melekat di hatinya. Walau kenyataannya, Brian Sendiri pun tak menolak permintaan itu.“Jawab ucapan Papa, Brian,” tegur Adnan dengan suara yang terdengar tenang.“Hm,” gumam Brian sebagai jawabannya.Dengan ogah-ogahan, Brian menyatap sarapannya. Kalau saja ia tidak berpikir kalau tubuhnya perlu asupan energi agar bisa pergi bekerja, dan agar kondisi tubuhnya pun prima, ia tak ingin memakan sarapannya lagi.“Sayang,” panggil Sandra memecah keheningan yang sebelumnya sempat melingkupi suas
Baca selengkapnya