Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1671 - Chapter 1680

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1671 - Chapter 1680

2938 Chapters

Bab 1671

Pamela menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Kebencian hanya bisa muncul dengan adanya ingatan. Tuan Marko, aku sama sekali nggak memiliki ingatan apa pun tentangmu. Aku nggak membencimu, tapi aku juga nggak ingin berhubungan denganmu."Marko menatap putrinya dengan sedih. Meskipun putrinya mengucapkan kata-kata yang menyindir dirinya, dia merasa bahwa saat ini adalah saat paling bahagia yang dia rasakan selama 20 tahun terakhir.Setelah terdiam sejenak, Marko tersenyum dan berkata, "Pamela, kamu benar-benar mirip dengan ibumu. Dia juga berbicara seperti itu padaku."Pamela mengernyit dan menjulingkan matanya dengan kesal. "Jangan ungkit ibuku, kamu nggak layak untuk menyebut tentang Ibu!" seru Pamela.Marko tidak terkejut dengan sikap Pamela karena putra sulungnya juga pernah mengucapkan kata-kata ini padanya. Dia membuang napas dan berkata, "Maaf, aku ...."Pamela sudah tidak ingin mendengar penjelasan Marko yang tidak berguna lagi. Dia bergegas berkata, "Sudahlah! Sekarang, aku dat
Read more

Bab 1672

Dengan tatapan yang dingin dan tegas, Jason berseru, "Jangan beromong-kosong lagi! Cepat minggir!"Justin benar-benar ketakutan, tetapi dia tidak bergerak, dia sudah ketakutan hingga dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan ....Jason sudah tidak sabar dan tidak tahan lagi. Dia mengangkat tangannya dan mendorong adiknya, lalu membuka pintu dan memasuki ruangan!Pada saat ini, Pamela sedang duduk di samping ranjang sambil menyuapi Marko makan bubur. Adegan ini sangat harmonis, hingga Jason tidak memercayai matanya sendiri. Tanpa disadari, amarah di wajahnya juga menghilang ....Justin yang jatuh karena didorong kakaknya pun berdiri dan melihat ke dalam. Dia juga seketika terkejut!Awalnya, Pamela sangat menolak untuk datang ke rumah sakit. Tak disangka, dia malah bersedia menyuapi ayahnya makan bubur?Namun, tidak ada yang tahu bahwa Pamela sebenarnya tidak bersedia melakukannya. Hanya saja, tadi, Marko tidak bisa memegang mangkuk itu dengan baik, darah juga terus merembes ke kain kasa
Read more

Bab 1673

Justin sedang berbicara dengan Pamela. Melihat Jason keluar, Justin langsung bersembunyi di belakang Pamela.Jason menatap adiknya yang tidak patuh itu dengan tatapan dingin, tetapi dia tidak berniat untuk menghiraukan adiknya itu. Dia menghampiri mereka dan berkata pada Pamela dengan lembut, "Pamela, ayo jalan, biar Kakak antar kamu pulang."Pamela menganggukkan kepalanya dan pergi dengan Jason.Sebelum pergi, Jason memperingatkan Justin lagi. "Jaga dia dengan baik di sini! Jangan sampai terjadi apa-apa lagi padanya!"Justin mengangguk dan berkata, "Tenang saja, Kak! Aku nggak akan meninggalkan Ayah!"Jason mengalihkan tatapannya dengan cuek dan membawa Pamela ke arah lift ....Melihat kedua kakaknya naik lift bersama, Justin baru berani membuang napas dengan lega!'Syukurlah, Kak Jason sudah pergi!' pikir Justin.Dia mengira bahwa kakaknya pasti akan menghajarnya!Sambil merasa bersyukur bahwa dia tidak dihajar, Justin berjalan memasuki ruang rawat ayahnya dan berkata, "Ayah, aku sud
Read more

Bab 1674

Tempat ini jelas-jelas sangat sepi, tidak seperti tempat berobat biasa.Pamela merasa bahwa Sophia pasti ingin berulah lagi. Dia pun mendekati pintu ruangan itu untuk menguping suara di dalam.Untungnya, ruangan di rumah sakit ini tidak terlalu kedap suara, sehingga dia bisa mendengar dengan jelas suara di dalam ruangan.Di dalam ruangan, Sophia berkata dengan sangat sopan, "Dokter Joko, kemarin, saya membuat janji dengan Anda untuk memeriksa kaki suami saya. Saya ingin tahu, apakah dia masih bisa berdiri atau nggak."Dokter itu menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Ya, saya tahu. Anda Nona Sophia, ya. Kami sudah melakukan persiapan di sini. Suami Anda bisa langsung pergi melakukan pemeriksaan terlebih dahulu."Sophia berkata dengan sangat berterima kasih, "Baik, terima kasih, Dokter Joko!"Kemudian, dia berkata pada pria yang duduk di kursi roda itu dengan lemah lembut, "Alex, biar Dokter Joko periksa kakimu, ya! Dia adalah dokter ortopedi yang paling terkenal di industri ini. Sekeci
Read more

Bab 1675

Tanpa menunda-nunda, Pamela langsung berbalik dan hendak menerjang ke dalam ruang pemeriksaan khusus itu ....Namun, Jason langsung menahan Pamela dan bersembunyi di sebuah ruangan kosong.Begitu mereka memasuki ruangan ini, Sophia berjalan keluar dari ruang konsultasi sebelumnya ....Dokter yang mengenakan jas putih mengantarkan Sophia keluar sambil berkata, "Nona Sophia bisa jalan-jalan dulu di sekitar. Empat puluh menit kemudian, kami akan menyelesaikan hal yang Anda pesankan pada kami."Sophia melihat sekilas ke ruang pemeriksaan khusus itu dengan tatapan rumit. Setelah terdiam sejenak, dia berkata, "Jangan terlalu kasar padanya."Dokter itu tersenyum sambil mengangguk dan berkata, "Tenang saja! Kami lebih mendukung pasien untuk melakukannya secara pribadi. Tapi, kalau nggak ada reaksi, kami baru akan turun tangan.""Baiklah. Kalau begitu, aku serahkan pada kalian, ya!" kata Sophia dengan perasaan yang sangat rumit. Kemudian, dia meninggalkan tempat ini.Melihat kepergian Sophia, d
Read more

Bab 1676

Terdapat rasa bersalah dan cemas di wajah perawat itu yang terlihat dengan jelas, perawat itu tertawa, "Ternyata seperti itu! Nggak masalah!"Alex meletakkan gelas air itu di samping, dia yakin ada sesuatu di dalam air ini dan tidak akan meminumnya.Pintu ruang pemeriksaan dibuka pada saat ini dan Dokter Joko datang.Perawat itu segera mendekat dan berkata, "Dokter Joko, Tuan Alex bilang dia sudah minum air sebelum datang ke sini dan nggak perlu minum air lagi."Dokter Joko menatap Alex, lalu menatap gelas kertas sekali pakai yang diletakkan oleh Alex di atas lemari, kemudian mengerutkan keningnya dan berkata sambil tertawa kecil, "Nggak masalah! Tuan Alex nggak perlu minum air lagi kalau memang sudah minum di rumahnya! Pergilah siapkan obatnya, kita sudah bisa mulai memeriksa Tuan Alex!"Perawat itu memahami maksud Dokter Joko, dia mengangguk lalu berjalan ke lemari obat di dalam, kemudian mengeluarkan beberapa botol cairan dan mengambil sedikit dari beberapa botol dengan jarum suntik
Read more

Bab 1677

Sedangkan perawat wanita itu wajahnya memerah dan terlihat sedikit malu-malu ....Dokter Joko tidak berbicara lagi dengan Alex, dia menoleh untuk memerintah perawat wanita itu, "Masalah ini kuserahkan padamu! Rapikan barang-barangmu dan berikan padaku setelah semua ini berakhir!"Perawat itu mengangguk sambil tersipu, "Dokter Joko, tenang saja! Serahkan hal ini padaku, aku janji akan melakukan tugasku dengan baik!"Dokter Joko melirik perawat itu, lalu berjalan keluar sambil tersenyum.Perawat melirik Alex yang masih tidak membuat reaksi apa pun, "Tuan Alex, nggak perlu takut, sebentar lagi kamu akan merasakan efek obat ini!"Perawat itu mengunci pintu ruang pemeriksaan, kemudian berbalik dan tersenyum dengan mesra pada Alex, "Tuan Alex, aku akan putarkan sebuah film untukmu, kamu bisa panggil aku kalau sudah siap dan aku akan membantumu!"Alex mengerutkan keningnya, samar-samar bisa merasakan rasa panas di dalam tubuhnya dan ada perasaan aneh yang naik dari bagian bawah tubuh Alex seb
Read more

Bab 1678

Seluruh tubuh Alex tidak memiliki tenaga, tapi masih terdapat tatapan mengejek di matanya, "Demi kebaikanku? Apakah dia akan menyuruh kalian melakukan hal ini padaku kalau memang benar memikirkan kebaikanku?"Perawat wanita itu menatap wajah tampan Alex dan jantungnya berdetak dengan cepat.Perawat ini benar-benar sangat iri pada Sophia karena bisa menjadi istri dari pria yang begitu tampan, sayang sekali kedua kakinya lumpuh dan suatu bagian dari dirinya tidak bisa berfungsi dengan baik ....Dia akan membantu Tuan Alex untuk mendapatkan kembali martabat seorang pria hari ini!"Tuan Alex, Nona Sophia benar-benar sangat mencintaimu! Dia hanya ingin melahirkan anak milik kalian berdua dan meminta bantuan kami! Sedangkan kami adalah orang profesional, kamu hanya perlu rileks dan aku ... aku akan menyelesaikannya dengan cepat ...."Pupil Alex bergetar, akhirnya dia mengetahui tujuan mereka melakukan hal ini!Sophia selalu berkata ingin melahirkan seorang anak lagi, tapi dia selalu menghind
Read more

Bab 1679

Tubuh Alex seperti tersambar petir dan segera mendorongnya, "Ja ... jangan sentuh aku!"Alex seolah-olah bicara dengan seluruh kekuatannya dan suaranya terdengar seperti orang yang kehabisan napas ....Pamela mendekat setelah didorong menjauh, "Apa yang kamu lakukan? Aku baru saja menyelamatkanmu, kenapa kamu bersikap seperti ini padaku? Jangan nggak tahu berterima kasih!"Alex tidak menjawab dan menundukkan kepalanya, seolah sedang menahan sesuatu ....Pamela kebingungan dan hendak mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah Alex, tapi segera dihentikan oleh Jason yang berdiri di belakang."Pak Jason, jangan buat masalah! Dia kelihatan aneh dan aku harus memeriksanya!"Jason menatap adiknya yang pintar tapi sedikit bodoh pada saat ini, "Ibu dari empat anak nggak bisa lihat apa yang terjadi padanya saat ini?"Pamela tidak mengerti dan mengerutkan keningnya, "Memangnya kamu tahu?"Jason dengan dingin melirik Alex, "Sepertinya dia diberi suatu obat dan efek obatnya sangat kuat. Jadi dia l
Read more

Bab 1680

Pamela mengerutkan keningnya saat melihat Alex tidak ingin menatapnya, kedua tangan Pamela memegang wajah Alex dan membungkuk untuk mendekat, Pamela menempelkan kedua dahi mereka dan memaksa Alex untuk menatapnya ...."Lihat aku!"Dahinya juga terasa sangat panas, tubuh Alex bergetar saat tatapan mereka bertemu!Gadis ini benar-benar sangat dekat dengannya ....Alex hendak mendorong Pamela menjauh, tapi segera dihentikan olehnya, "Jangan bergerak! Kamu sudah seperti ini tapi masih saja nggak bisa diam!"Mata pria itu semakin memerah karena merasa malu, "Ce ... cepat keluar!"Pamela menaikkan sudut bibirnya, "Kamu malu? Kalau aku keluar, bagaimana denganmu?"Alex menggertakkan gigi dan merasa kesal dengan tubuhnya yang tidak memiliki tenaga, kalau tidak dia benar-benar ingin memukul pantat gadis ini!Pamela memegang wajah Alex dan dengan perlahan mengelusnya, "Bodoh! Untuk apa merasa malu denganku? Kamu sangat nggak tahu malu dalam hal ini sebelumnya!"Alex, "..."Apakah gadis ini tidak
Read more
PREV
1
...
166167168169170
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status