Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1661 - Chapter 1670

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1661 - Chapter 1670

2938 Chapters

Bab 1661

Di Kediaman Yanuar.Jason baru pulang negeri. Setelah makan malam dengan adiknya, dia langsung pergi ke perusahaan.Meskipun tidak ada urusan mendesak di perusahaan, karena suasana hatinya kurang baik, dia memilih untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk di perusahaan, supaya pikirannya teralihkan.Sudah larut malam saat kesibukannya berakhir.Jason mematikan komputernya dan mengurut keningnya. Kemudian, dia berdiri, mengambil jas luarnya dan berjalan ke luar ....Baru saja dia membuka pintu kantornya, dia melihat Calvin yang baru mengakhiri sebuah panggilan dan berbalik dengan terburu-buru!Melihat Jason keluar dari kantornya, Calvin bergegas berkata, "Tuan, kesibukan Anda sudah selesai, ya! Saya baru saja mau pergi melaporkan sesuatu pada Anda!"Jason mengernyit sambil menatap Calvin yang tampak panik dan bertanya, "Ada apa?""Ada masalah di rumah! Tadi, pengurus rumah menghubungi saya, katanya Tuan Marko menghilang dan panggilan Anda nggak terhubung, jadi dia menghubungi saya dan
Read more

Bab 1662

Jika bukan karena ayahnya, ibunya dan adiknya tidak akan meninggalkan rumah dan hidup sesusah ini!Jason menenangkan kakek dan neneknya, tetapi nada bicaranya terdengar sinis. "Selama beberapa tahun terakhir, Ayah hidup dengan baik. Sekarang, Ayah nggak mungkin tiba-tiba berpikiran buruk. Tenang saja, aku akan membawa Ayah pulang dengan utuh."Seusai berbicara, Jason menoleh dan berterima kasih kepada dua petugas kepolisian yang berada di samping, lalu naik ke lantai atas dengan tenang ....Melihat Jason sedingin ini, Johan dan Anisa saling bertatapan, tatapan mereka penuh akan rasa bersalah.Dulu, mereka berdualah yang mengusir ibunya Jason. Meskipun Jason tidak mengucapkannya, dia pasti masih menyimpan dendam terhadap mereka dalam hatinya ....Sejak kepergian ibunya Jason, Marko menderita penyakit psikologis yang berat, sehingga dia harus bergantung pada obat-obatan untuk bisa hidup seperti orang normal.Pada saat itu, Marko sedang dalam masa jayanya. Namun, karena penyakit psikologi
Read more

Bab 1663

Dia berjalan cepat ke dalam rumah dan melihat kakek dan neneknya yang sedang menunggu di ruang tamu dengan ekspresi cemas."Kakek, Nenek! Ayah belum ditemukan, ya?" tanya Justin.Saat Johan dan Anisa melihat cucu bungsu mereka, mata mereka berkilau sesaat. Namun, mereka langsung menggeleng dengan tidak berdaya.Anisa berkata, "Belum. Sampai sekarang, ayahmu masih saja nggak bisa dihubungi."Justin mengernyit sambil bertanya, "Sudah lapor polisi?"Johan menjawab, "Pihak kepolisian baru saja pergi. Katanya, kasus ini baru bisa dilaporkan 48 jam setelah ayahmu menghilang."Justin pun bertanya lagi dengan cemas, "Kak Jason di mana?"Mendengar Justin mengungkit kakaknya, kedua orang tua itu membuang napas dan berkata, "Kakakmu di lantai atas. Coba tanyakan pada kakakmu, apakah orangnya mendapatkan petunjuk apa pun atau nggak."Justin tidak sempat menjawab, dia sudah langsung berlari ke lantai atas dengan terburu-buru ....Setelah dia mengetuk pintu kamar kakaknya, dia langsung mendapatkan s
Read more

Bab 1664

Tentu saja, Johan dan Anisa juga baru pertama kalinya mengetahui keberadaan ruangan rahasia ini. Namun, mereka sudah menebak apa yang terjadi.Mereka saling bertatapan, lalu membuang napas tanpa menjawab pertanyaan Justin. Mereka juga tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan itu.Mereka tidak mungkin mengatakan bahwa ayahnya mungkin diam-diam membangun ruangan rahasia itu untuk berpisah ranjang dengan ibunya, 'kan?Akhirnya, mereka mengerti bahwa ternyata, selama beberapa tahun terakhir, putra mereka tidak pernah tidur seranjang dengan wanita yang mereka jodohkan secara paksa padanya ....Justin tidak memaksakan sebuah jawaban dari kakek dan neneknya, dia hanya menatap ruangan rahasia kecil itu dengan tatapan mendalam, seperti sedang memikirkan sesuatu.Para pembantu segera membawakan sup untuk Marko. Saat mereka menyuapi Marko minum sup, Marko tersedak, sehingga dia terbatuk dan terbangun.Melihat putra mereka sudah sadarkan diri, kedua tetua Keluarga Yanuar membuang napas denga
Read more

Bab 1665

Kemudian, Johan dan Anisa meninggalkan kamar ini, menyisakan Marko dan putranya, Justin, di dalam kamar.Justin menarik sebuah kursi dan duduk di samping ranjang ayahnya sambil bertanya dengan penuh perhatian, "Ayah, bagaimana kondisi Ayah? Haus nggak? Mau aku bawakan air, nggak?""Ayah baik-baik saja," jawab Marko sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian, dia menatap ke arah pintu dengan tatapan penuh arti dan bertanya, "Justin, kakakmu di mana? Dia belum pulang, ya?""Kakak sudah pulang, dia di kamarnya! Kakaklah yang memberitahuku bahwa Ayah mungkin berada di ruangan rahasia di kamar ini. Kalau nggak, kami juga nggak akan menemukan Ayah! Ayah bahkan nggak tahu 'kan kalau Kakek dan Nenek sudah lapor polisi karena mereka nggak menemukan Ayah! Lain kali, Ayah nggak boleh seperti ini lagi. Kalau mau minum-minum, aku dan Kakak bisa minum dengan Ayah, jangan diam-diam minum sendiri!" kata Justin.Marko menatap putra bungsunya yang sudah menjadi jauh lebih dewasa daripada sebelumnya dengan
Read more

Bab 1666

Jason mengiakan ucapan Justin dan berkata, "Menurutmu, memangnya aku bisa nggak khawatir tentang masalah Pamela?"Justin memahami perasaan kakaknya. Di dunia ini, kakaknya paling memedulikan Pamela."Aih! Aku juga sangat mengkhawatirkan Kak Pamela, tapi aku punya firasat bahwa Kak Pamela pasti akan hidup berbahagia lagi dengan Kak Agam! Pasti!" kata Justin.Jason menatap adiknya untuk sesaat, lalu berkata dengan lembut, "Sudahlah, cepat tidur!"Justin merasa bahwa kakaknya tampak sangat lelah, jadi dia tidak ingin mengganggu kakaknya lagi. Dia pun menganggukkan kepalanya dan berbalik.Hanya saja, sebelum dia bisa keluar, pengurus rumah tiba-tiba membuka pintu dan berseru dengan panik, "Tuan Jason, Tuan Justin, gawat! Tuan Marko ... Tuan Marko ...."Wajah pengurus rumah ini pucat pasi, ucapannya juga terbata-bata, dia tidak bisa menyelesaikan ucapannya ....Jason dan Justin pun seketika mengernyit!Justin bertanya, "Ada apa lagi? Bukankah kita sudah menemukan Ayah?"Pengurus rumah ini s
Read more

Bab 1667

Marko tampak seakan-akan dia akan segera mengembuskan napas terakhirnya.Justin benar-benar ketakutan, dia bergegas mendorong kakaknya sambil berseru, "Kak! Sekarang, jangan ucapkan kata-kata seperti itu, kita harus menyelamatkan Ayah terlebih dahulu!"Jason mendengus dan berkata, "Dia nggak boleh mati! Dia harus tetap hidup untuk menebus dosa yang sudah dia perbuat!"Pada saat ini, terdengar suara ambulans dari luar .......Di rumah sakit.Saat Marko siuman, dia melihat dinding rumah sakit yang berwarna putih pucat dan mencium bau disinfektan."Ayah! Akhirnya Ayah bangun juga!" seru Justin sambil mendekati ayahnya. Dia tampak sangat cemas.Marko tercengang sesaat. Saat dia menyadari bahwa dia masih saja tidak bisa terbebas dari penderitaan kehidupan ini, tatapannya menjadi getir.Justin duduk di samping ranjang sambil berkata, "Ayah, ke depannya, jangan melakukan perbuatan bodoh seperti ini lagi. Apa yang membebani pikiran Ayah?! Sekarang, Kakek dan Nenek belum tahu kalau Ayah masuk
Read more

Bab 1668

Namun, Jason malah memperingatkan adiknya dengan suara rendah. "Dia sedang menanggung banyak masalah. Masalah Agam juga sudah sangat membebaninya. Jangan ganggu dia lagi."Justin tentu saja mengkhawatirkan kakaknya juga. Namun, dia juga mengasihani ayahnya yang sudah sekarat ini. "Tapi ....""Jangan hubungi dia!" seru Jason lagi.Justin hanya bisa mengiakan ucapan kakaknya dan membungkam dengan patuh. Namun, melihat ayahnya yang terbaring di atas ranjang, dia tetap memutuskan untuk memohon bantuan Pamela.Jason tidak mengizinkannya untuk menghubungi Pamela. Kalau begitu, dia akan langsung pergi mencari Pamela ke Kediaman Dirgantara!Dengan begitu, dia juga tidak melanggar ucapan Jason!...Keesokan harinya.Saat Marko bangun, dia menolak untuk memakan apa pun. Dia menatap Justin dengan sepasang matanya yang terlihat hampa dan bertanya, "Rembulan di mana? Kapan dia akan datang menjengukku?"Dengan sangat tidak berdaya, Justin berkata, "Ayah, makan dulu! Aku masih belum menghubungi Kakak
Read more

Bab 1669

"Kak, kumohon .... Sekarang, ayahku benar-benar sudah pasrah dengan hidup. Aku takut dia akan melakukan hal bodoh lagi. Kumohon ... tolong bantu aku ...."Mendengar ucapan Justin, ekspresi Pamela tidak berubah. "Maaf, nggak ada yang bisa kulakukan untuk membantumu!"Pamela tidak memiliki baik perasaan, ingatan, perhatian maupun kepedulian apa pun terhadap pria yang disebut sebagai ayahnya itu.Terlebih lagi, pria itulah yang membuat ibunya menghilang hingga sekarang. Jika dia pergi mencari pria itu, bukankah artinya dia mengkhianati ibunya?Dia tidak akan melakukan hal seperti ini!Setelah mengucapkan kata-kata itu pada Justin, Pamela pun berbalik dan hendak kembali ke dalam rumah ....Bruk!Tiba-tiba, seseorang menghalangi jalannya dan berlutut di hadapannya!Orang itu tidak lain adalah Justin!Pamela seketika tercengang. Dia mengernyit dan bertanya, "Kamu ngapain?!"Dengan berlinang air mata, Justin berkata, "Kak, kumohon ... tolong aku .... Bisakah kamu membantuku membujuk Ayah? Sek
Read more

Bab 1670

Di dalam lift, Justin berpesan lagi pada Pamela, "Kak, nanti, ucapkan lebih banyak kata-kata baik, ya. Kamu bisa menghibur Ayah, biar aku awasi keadaan di luar!"Pamela mengernyit dan melirik adiknya sambil berkata, "Mengawasi keadaan? Kenapa? Memangnya perihal aku datang menjenguk ayahmu di rumah sakit sangat tercela, ya? Hingga kamu harus berjaga-jaga di luar?"Justin menggeleng dan berkata, "Bukan, bukan, aku takut dilihat Kak Jason! Kemarin, dia sudah memperingatkanku berkali-kali untuk nggak memberitahumu hal ini, agar aku nggak mengganggumu. Aku ... demi ayahku, aku hanya bisa berbuat seperti ini! Jadi, sebaiknya, Kak Jason nggak tahu. Kalau nggak, aku pasti akan dihajar!"Pamela hanya bisa mengerutkan bibirnya. "Huh!""Ting!" Pada saat ini, pintu lift terbuka ....Justin membawa Pamela ke ruang rawat Marko.Saat Justin membuka pintu, pembantu rumah mereka sedang membujuk Marko untuk makan. Namun, Marko seakan-akan tidak mendengar apa pun, dia hanya bergeming dengan tatapan koson
Read more
PREV
1
...
165166167168169
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status