Di dalam lift, Justin berpesan lagi pada Pamela, "Kak, nanti, ucapkan lebih banyak kata-kata baik, ya. Kamu bisa menghibur Ayah, biar aku awasi keadaan di luar!"Pamela mengernyit dan melirik adiknya sambil berkata, "Mengawasi keadaan? Kenapa? Memangnya perihal aku datang menjenguk ayahmu di rumah sakit sangat tercela, ya? Hingga kamu harus berjaga-jaga di luar?"Justin menggeleng dan berkata, "Bukan, bukan, aku takut dilihat Kak Jason! Kemarin, dia sudah memperingatkanku berkali-kali untuk nggak memberitahumu hal ini, agar aku nggak mengganggumu. Aku ... demi ayahku, aku hanya bisa berbuat seperti ini! Jadi, sebaiknya, Kak Jason nggak tahu. Kalau nggak, aku pasti akan dihajar!"Pamela hanya bisa mengerutkan bibirnya. "Huh!""Ting!" Pada saat ini, pintu lift terbuka ....Justin membawa Pamela ke ruang rawat Marko.Saat Justin membuka pintu, pembantu rumah mereka sedang membujuk Marko untuk makan. Namun, Marko seakan-akan tidak mendengar apa pun, dia hanya bergeming dengan tatapan koson
Read more