Share

Bab 1670

Author: Hargai
Di dalam lift, Justin berpesan lagi pada Pamela, "Kak, nanti, ucapkan lebih banyak kata-kata baik, ya. Kamu bisa menghibur Ayah, biar aku awasi keadaan di luar!"

Pamela mengernyit dan melirik adiknya sambil berkata, "Mengawasi keadaan? Kenapa? Memangnya perihal aku datang menjenguk ayahmu di rumah sakit sangat tercela, ya? Hingga kamu harus berjaga-jaga di luar?"

Justin menggeleng dan berkata, "Bukan, bukan, aku takut dilihat Kak Jason! Kemarin, dia sudah memperingatkanku berkali-kali untuk nggak memberitahumu hal ini, agar aku nggak mengganggumu. Aku ... demi ayahku, aku hanya bisa berbuat seperti ini! Jadi, sebaiknya, Kak Jason nggak tahu. Kalau nggak, aku pasti akan dihajar!"

Pamela hanya bisa mengerutkan bibirnya. "Huh!"

"Ting!" Pada saat ini, pintu lift terbuka ....

Justin membawa Pamela ke ruang rawat Marko.

Saat Justin membuka pintu, pembantu rumah mereka sedang membujuk Marko untuk makan. Namun, Marko seakan-akan tidak mendengar apa pun, dia hanya bergeming dengan tatapan koson
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1671

    Pamela menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Kebencian hanya bisa muncul dengan adanya ingatan. Tuan Marko, aku sama sekali nggak memiliki ingatan apa pun tentangmu. Aku nggak membencimu, tapi aku juga nggak ingin berhubungan denganmu."Marko menatap putrinya dengan sedih. Meskipun putrinya mengucapkan kata-kata yang menyindir dirinya, dia merasa bahwa saat ini adalah saat paling bahagia yang dia rasakan selama 20 tahun terakhir.Setelah terdiam sejenak, Marko tersenyum dan berkata, "Pamela, kamu benar-benar mirip dengan ibumu. Dia juga berbicara seperti itu padaku."Pamela mengernyit dan menjulingkan matanya dengan kesal. "Jangan ungkit ibuku, kamu nggak layak untuk menyebut tentang Ibu!" seru Pamela.Marko tidak terkejut dengan sikap Pamela karena putra sulungnya juga pernah mengucapkan kata-kata ini padanya. Dia membuang napas dan berkata, "Maaf, aku ...."Pamela sudah tidak ingin mendengar penjelasan Marko yang tidak berguna lagi. Dia bergegas berkata, "Sudahlah! Sekarang, aku dat

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1672

    Dengan tatapan yang dingin dan tegas, Jason berseru, "Jangan beromong-kosong lagi! Cepat minggir!"Justin benar-benar ketakutan, tetapi dia tidak bergerak, dia sudah ketakutan hingga dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan ....Jason sudah tidak sabar dan tidak tahan lagi. Dia mengangkat tangannya dan mendorong adiknya, lalu membuka pintu dan memasuki ruangan!Pada saat ini, Pamela sedang duduk di samping ranjang sambil menyuapi Marko makan bubur. Adegan ini sangat harmonis, hingga Jason tidak memercayai matanya sendiri. Tanpa disadari, amarah di wajahnya juga menghilang ....Justin yang jatuh karena didorong kakaknya pun berdiri dan melihat ke dalam. Dia juga seketika terkejut!Awalnya, Pamela sangat menolak untuk datang ke rumah sakit. Tak disangka, dia malah bersedia menyuapi ayahnya makan bubur?Namun, tidak ada yang tahu bahwa Pamela sebenarnya tidak bersedia melakukannya. Hanya saja, tadi, Marko tidak bisa memegang mangkuk itu dengan baik, darah juga terus merembes ke kain kasa

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1673

    Justin sedang berbicara dengan Pamela. Melihat Jason keluar, Justin langsung bersembunyi di belakang Pamela.Jason menatap adiknya yang tidak patuh itu dengan tatapan dingin, tetapi dia tidak berniat untuk menghiraukan adiknya itu. Dia menghampiri mereka dan berkata pada Pamela dengan lembut, "Pamela, ayo jalan, biar Kakak antar kamu pulang."Pamela menganggukkan kepalanya dan pergi dengan Jason.Sebelum pergi, Jason memperingatkan Justin lagi. "Jaga dia dengan baik di sini! Jangan sampai terjadi apa-apa lagi padanya!"Justin mengangguk dan berkata, "Tenang saja, Kak! Aku nggak akan meninggalkan Ayah!"Jason mengalihkan tatapannya dengan cuek dan membawa Pamela ke arah lift ....Melihat kedua kakaknya naik lift bersama, Justin baru berani membuang napas dengan lega!'Syukurlah, Kak Jason sudah pergi!' pikir Justin.Dia mengira bahwa kakaknya pasti akan menghajarnya!Sambil merasa bersyukur bahwa dia tidak dihajar, Justin berjalan memasuki ruang rawat ayahnya dan berkata, "Ayah, aku sud

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1674

    Tempat ini jelas-jelas sangat sepi, tidak seperti tempat berobat biasa.Pamela merasa bahwa Sophia pasti ingin berulah lagi. Dia pun mendekati pintu ruangan itu untuk menguping suara di dalam.Untungnya, ruangan di rumah sakit ini tidak terlalu kedap suara, sehingga dia bisa mendengar dengan jelas suara di dalam ruangan.Di dalam ruangan, Sophia berkata dengan sangat sopan, "Dokter Joko, kemarin, saya membuat janji dengan Anda untuk memeriksa kaki suami saya. Saya ingin tahu, apakah dia masih bisa berdiri atau nggak."Dokter itu menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Ya, saya tahu. Anda Nona Sophia, ya. Kami sudah melakukan persiapan di sini. Suami Anda bisa langsung pergi melakukan pemeriksaan terlebih dahulu."Sophia berkata dengan sangat berterima kasih, "Baik, terima kasih, Dokter Joko!"Kemudian, dia berkata pada pria yang duduk di kursi roda itu dengan lemah lembut, "Alex, biar Dokter Joko periksa kakimu, ya! Dia adalah dokter ortopedi yang paling terkenal di industri ini. Sekeci

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1675

    Tanpa menunda-nunda, Pamela langsung berbalik dan hendak menerjang ke dalam ruang pemeriksaan khusus itu ....Namun, Jason langsung menahan Pamela dan bersembunyi di sebuah ruangan kosong.Begitu mereka memasuki ruangan ini, Sophia berjalan keluar dari ruang konsultasi sebelumnya ....Dokter yang mengenakan jas putih mengantarkan Sophia keluar sambil berkata, "Nona Sophia bisa jalan-jalan dulu di sekitar. Empat puluh menit kemudian, kami akan menyelesaikan hal yang Anda pesankan pada kami."Sophia melihat sekilas ke ruang pemeriksaan khusus itu dengan tatapan rumit. Setelah terdiam sejenak, dia berkata, "Jangan terlalu kasar padanya."Dokter itu tersenyum sambil mengangguk dan berkata, "Tenang saja! Kami lebih mendukung pasien untuk melakukannya secara pribadi. Tapi, kalau nggak ada reaksi, kami baru akan turun tangan.""Baiklah. Kalau begitu, aku serahkan pada kalian, ya!" kata Sophia dengan perasaan yang sangat rumit. Kemudian, dia meninggalkan tempat ini.Melihat kepergian Sophia, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1676

    Terdapat rasa bersalah dan cemas di wajah perawat itu yang terlihat dengan jelas, perawat itu tertawa, "Ternyata seperti itu! Nggak masalah!"Alex meletakkan gelas air itu di samping, dia yakin ada sesuatu di dalam air ini dan tidak akan meminumnya.Pintu ruang pemeriksaan dibuka pada saat ini dan Dokter Joko datang.Perawat itu segera mendekat dan berkata, "Dokter Joko, Tuan Alex bilang dia sudah minum air sebelum datang ke sini dan nggak perlu minum air lagi."Dokter Joko menatap Alex, lalu menatap gelas kertas sekali pakai yang diletakkan oleh Alex di atas lemari, kemudian mengerutkan keningnya dan berkata sambil tertawa kecil, "Nggak masalah! Tuan Alex nggak perlu minum air lagi kalau memang sudah minum di rumahnya! Pergilah siapkan obatnya, kita sudah bisa mulai memeriksa Tuan Alex!"Perawat itu memahami maksud Dokter Joko, dia mengangguk lalu berjalan ke lemari obat di dalam, kemudian mengeluarkan beberapa botol cairan dan mengambil sedikit dari beberapa botol dengan jarum suntik

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1677

    Sedangkan perawat wanita itu wajahnya memerah dan terlihat sedikit malu-malu ....Dokter Joko tidak berbicara lagi dengan Alex, dia menoleh untuk memerintah perawat wanita itu, "Masalah ini kuserahkan padamu! Rapikan barang-barangmu dan berikan padaku setelah semua ini berakhir!"Perawat itu mengangguk sambil tersipu, "Dokter Joko, tenang saja! Serahkan hal ini padaku, aku janji akan melakukan tugasku dengan baik!"Dokter Joko melirik perawat itu, lalu berjalan keluar sambil tersenyum.Perawat melirik Alex yang masih tidak membuat reaksi apa pun, "Tuan Alex, nggak perlu takut, sebentar lagi kamu akan merasakan efek obat ini!"Perawat itu mengunci pintu ruang pemeriksaan, kemudian berbalik dan tersenyum dengan mesra pada Alex, "Tuan Alex, aku akan putarkan sebuah film untukmu, kamu bisa panggil aku kalau sudah siap dan aku akan membantumu!"Alex mengerutkan keningnya, samar-samar bisa merasakan rasa panas di dalam tubuhnya dan ada perasaan aneh yang naik dari bagian bawah tubuh Alex seb

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1678

    Seluruh tubuh Alex tidak memiliki tenaga, tapi masih terdapat tatapan mengejek di matanya, "Demi kebaikanku? Apakah dia akan menyuruh kalian melakukan hal ini padaku kalau memang benar memikirkan kebaikanku?"Perawat wanita itu menatap wajah tampan Alex dan jantungnya berdetak dengan cepat.Perawat ini benar-benar sangat iri pada Sophia karena bisa menjadi istri dari pria yang begitu tampan, sayang sekali kedua kakinya lumpuh dan suatu bagian dari dirinya tidak bisa berfungsi dengan baik ....Dia akan membantu Tuan Alex untuk mendapatkan kembali martabat seorang pria hari ini!"Tuan Alex, Nona Sophia benar-benar sangat mencintaimu! Dia hanya ingin melahirkan anak milik kalian berdua dan meminta bantuan kami! Sedangkan kami adalah orang profesional, kamu hanya perlu rileks dan aku ... aku akan menyelesaikannya dengan cepat ...."Pupil Alex bergetar, akhirnya dia mengetahui tujuan mereka melakukan hal ini!Sophia selalu berkata ingin melahirkan seorang anak lagi, tapi dia selalu menghind

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status