Share

Bab 1665

Penulis: Hargai
Kemudian, Johan dan Anisa meninggalkan kamar ini, menyisakan Marko dan putranya, Justin, di dalam kamar.

Justin menarik sebuah kursi dan duduk di samping ranjang ayahnya sambil bertanya dengan penuh perhatian, "Ayah, bagaimana kondisi Ayah? Haus nggak? Mau aku bawakan air, nggak?"

"Ayah baik-baik saja," jawab Marko sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian, dia menatap ke arah pintu dengan tatapan penuh arti dan bertanya, "Justin, kakakmu di mana? Dia belum pulang, ya?"

"Kakak sudah pulang, dia di kamarnya! Kakaklah yang memberitahuku bahwa Ayah mungkin berada di ruangan rahasia di kamar ini. Kalau nggak, kami juga nggak akan menemukan Ayah! Ayah bahkan nggak tahu 'kan kalau Kakek dan Nenek sudah lapor polisi karena mereka nggak menemukan Ayah! Lain kali, Ayah nggak boleh seperti ini lagi. Kalau mau minum-minum, aku dan Kakak bisa minum dengan Ayah, jangan diam-diam minum sendiri!" kata Justin.

Marko menatap putra bungsunya yang sudah menjadi jauh lebih dewasa daripada sebelumnya dengan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1666

    Jason mengiakan ucapan Justin dan berkata, "Menurutmu, memangnya aku bisa nggak khawatir tentang masalah Pamela?"Justin memahami perasaan kakaknya. Di dunia ini, kakaknya paling memedulikan Pamela."Aih! Aku juga sangat mengkhawatirkan Kak Pamela, tapi aku punya firasat bahwa Kak Pamela pasti akan hidup berbahagia lagi dengan Kak Agam! Pasti!" kata Justin.Jason menatap adiknya untuk sesaat, lalu berkata dengan lembut, "Sudahlah, cepat tidur!"Justin merasa bahwa kakaknya tampak sangat lelah, jadi dia tidak ingin mengganggu kakaknya lagi. Dia pun menganggukkan kepalanya dan berbalik.Hanya saja, sebelum dia bisa keluar, pengurus rumah tiba-tiba membuka pintu dan berseru dengan panik, "Tuan Jason, Tuan Justin, gawat! Tuan Marko ... Tuan Marko ...."Wajah pengurus rumah ini pucat pasi, ucapannya juga terbata-bata, dia tidak bisa menyelesaikan ucapannya ....Jason dan Justin pun seketika mengernyit!Justin bertanya, "Ada apa lagi? Bukankah kita sudah menemukan Ayah?"Pengurus rumah ini s

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1667

    Marko tampak seakan-akan dia akan segera mengembuskan napas terakhirnya.Justin benar-benar ketakutan, dia bergegas mendorong kakaknya sambil berseru, "Kak! Sekarang, jangan ucapkan kata-kata seperti itu, kita harus menyelamatkan Ayah terlebih dahulu!"Jason mendengus dan berkata, "Dia nggak boleh mati! Dia harus tetap hidup untuk menebus dosa yang sudah dia perbuat!"Pada saat ini, terdengar suara ambulans dari luar .......Di rumah sakit.Saat Marko siuman, dia melihat dinding rumah sakit yang berwarna putih pucat dan mencium bau disinfektan."Ayah! Akhirnya Ayah bangun juga!" seru Justin sambil mendekati ayahnya. Dia tampak sangat cemas.Marko tercengang sesaat. Saat dia menyadari bahwa dia masih saja tidak bisa terbebas dari penderitaan kehidupan ini, tatapannya menjadi getir.Justin duduk di samping ranjang sambil berkata, "Ayah, ke depannya, jangan melakukan perbuatan bodoh seperti ini lagi. Apa yang membebani pikiran Ayah?! Sekarang, Kakek dan Nenek belum tahu kalau Ayah masuk

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1668

    Namun, Jason malah memperingatkan adiknya dengan suara rendah. "Dia sedang menanggung banyak masalah. Masalah Agam juga sudah sangat membebaninya. Jangan ganggu dia lagi."Justin tentu saja mengkhawatirkan kakaknya juga. Namun, dia juga mengasihani ayahnya yang sudah sekarat ini. "Tapi ....""Jangan hubungi dia!" seru Jason lagi.Justin hanya bisa mengiakan ucapan kakaknya dan membungkam dengan patuh. Namun, melihat ayahnya yang terbaring di atas ranjang, dia tetap memutuskan untuk memohon bantuan Pamela.Jason tidak mengizinkannya untuk menghubungi Pamela. Kalau begitu, dia akan langsung pergi mencari Pamela ke Kediaman Dirgantara!Dengan begitu, dia juga tidak melanggar ucapan Jason!...Keesokan harinya.Saat Marko bangun, dia menolak untuk memakan apa pun. Dia menatap Justin dengan sepasang matanya yang terlihat hampa dan bertanya, "Rembulan di mana? Kapan dia akan datang menjengukku?"Dengan sangat tidak berdaya, Justin berkata, "Ayah, makan dulu! Aku masih belum menghubungi Kakak

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1669

    "Kak, kumohon .... Sekarang, ayahku benar-benar sudah pasrah dengan hidup. Aku takut dia akan melakukan hal bodoh lagi. Kumohon ... tolong bantu aku ...."Mendengar ucapan Justin, ekspresi Pamela tidak berubah. "Maaf, nggak ada yang bisa kulakukan untuk membantumu!"Pamela tidak memiliki baik perasaan, ingatan, perhatian maupun kepedulian apa pun terhadap pria yang disebut sebagai ayahnya itu.Terlebih lagi, pria itulah yang membuat ibunya menghilang hingga sekarang. Jika dia pergi mencari pria itu, bukankah artinya dia mengkhianati ibunya?Dia tidak akan melakukan hal seperti ini!Setelah mengucapkan kata-kata itu pada Justin, Pamela pun berbalik dan hendak kembali ke dalam rumah ....Bruk!Tiba-tiba, seseorang menghalangi jalannya dan berlutut di hadapannya!Orang itu tidak lain adalah Justin!Pamela seketika tercengang. Dia mengernyit dan bertanya, "Kamu ngapain?!"Dengan berlinang air mata, Justin berkata, "Kak, kumohon ... tolong aku .... Bisakah kamu membantuku membujuk Ayah? Sek

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1670

    Di dalam lift, Justin berpesan lagi pada Pamela, "Kak, nanti, ucapkan lebih banyak kata-kata baik, ya. Kamu bisa menghibur Ayah, biar aku awasi keadaan di luar!"Pamela mengernyit dan melirik adiknya sambil berkata, "Mengawasi keadaan? Kenapa? Memangnya perihal aku datang menjenguk ayahmu di rumah sakit sangat tercela, ya? Hingga kamu harus berjaga-jaga di luar?"Justin menggeleng dan berkata, "Bukan, bukan, aku takut dilihat Kak Jason! Kemarin, dia sudah memperingatkanku berkali-kali untuk nggak memberitahumu hal ini, agar aku nggak mengganggumu. Aku ... demi ayahku, aku hanya bisa berbuat seperti ini! Jadi, sebaiknya, Kak Jason nggak tahu. Kalau nggak, aku pasti akan dihajar!"Pamela hanya bisa mengerutkan bibirnya. "Huh!""Ting!" Pada saat ini, pintu lift terbuka ....Justin membawa Pamela ke ruang rawat Marko.Saat Justin membuka pintu, pembantu rumah mereka sedang membujuk Marko untuk makan. Namun, Marko seakan-akan tidak mendengar apa pun, dia hanya bergeming dengan tatapan koson

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1671

    Pamela menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Kebencian hanya bisa muncul dengan adanya ingatan. Tuan Marko, aku sama sekali nggak memiliki ingatan apa pun tentangmu. Aku nggak membencimu, tapi aku juga nggak ingin berhubungan denganmu."Marko menatap putrinya dengan sedih. Meskipun putrinya mengucapkan kata-kata yang menyindir dirinya, dia merasa bahwa saat ini adalah saat paling bahagia yang dia rasakan selama 20 tahun terakhir.Setelah terdiam sejenak, Marko tersenyum dan berkata, "Pamela, kamu benar-benar mirip dengan ibumu. Dia juga berbicara seperti itu padaku."Pamela mengernyit dan menjulingkan matanya dengan kesal. "Jangan ungkit ibuku, kamu nggak layak untuk menyebut tentang Ibu!" seru Pamela.Marko tidak terkejut dengan sikap Pamela karena putra sulungnya juga pernah mengucapkan kata-kata ini padanya. Dia membuang napas dan berkata, "Maaf, aku ...."Pamela sudah tidak ingin mendengar penjelasan Marko yang tidak berguna lagi. Dia bergegas berkata, "Sudahlah! Sekarang, aku dat

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1672

    Dengan tatapan yang dingin dan tegas, Jason berseru, "Jangan beromong-kosong lagi! Cepat minggir!"Justin benar-benar ketakutan, tetapi dia tidak bergerak, dia sudah ketakutan hingga dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan ....Jason sudah tidak sabar dan tidak tahan lagi. Dia mengangkat tangannya dan mendorong adiknya, lalu membuka pintu dan memasuki ruangan!Pada saat ini, Pamela sedang duduk di samping ranjang sambil menyuapi Marko makan bubur. Adegan ini sangat harmonis, hingga Jason tidak memercayai matanya sendiri. Tanpa disadari, amarah di wajahnya juga menghilang ....Justin yang jatuh karena didorong kakaknya pun berdiri dan melihat ke dalam. Dia juga seketika terkejut!Awalnya, Pamela sangat menolak untuk datang ke rumah sakit. Tak disangka, dia malah bersedia menyuapi ayahnya makan bubur?Namun, tidak ada yang tahu bahwa Pamela sebenarnya tidak bersedia melakukannya. Hanya saja, tadi, Marko tidak bisa memegang mangkuk itu dengan baik, darah juga terus merembes ke kain kasa

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1673

    Justin sedang berbicara dengan Pamela. Melihat Jason keluar, Justin langsung bersembunyi di belakang Pamela.Jason menatap adiknya yang tidak patuh itu dengan tatapan dingin, tetapi dia tidak berniat untuk menghiraukan adiknya itu. Dia menghampiri mereka dan berkata pada Pamela dengan lembut, "Pamela, ayo jalan, biar Kakak antar kamu pulang."Pamela menganggukkan kepalanya dan pergi dengan Jason.Sebelum pergi, Jason memperingatkan Justin lagi. "Jaga dia dengan baik di sini! Jangan sampai terjadi apa-apa lagi padanya!"Justin mengangguk dan berkata, "Tenang saja, Kak! Aku nggak akan meninggalkan Ayah!"Jason mengalihkan tatapannya dengan cuek dan membawa Pamela ke arah lift ....Melihat kedua kakaknya naik lift bersama, Justin baru berani membuang napas dengan lega!'Syukurlah, Kak Jason sudah pergi!' pikir Justin.Dia mengira bahwa kakaknya pasti akan menghajarnya!Sambil merasa bersyukur bahwa dia tidak dihajar, Justin berjalan memasuki ruang rawat ayahnya dan berkata, "Ayah, aku sud

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status