Home / Rumah Tangga / Hari-hari Dimanjakan Paman / Chapter 1651 - Chapter 1660

All Chapters of Hari-hari Dimanjakan Paman: Chapter 1651 - Chapter 1660

2938 Chapters

Bab 1651

Silvia tersenyum dengan sinis dan berkata, "Siapa yang sebenarnya berulah? Putriku? Atau putri sulungmu?""Putri sulungmu itu yang menangis terlebih dahulu! Kamu nggak tega melihat dia menangis. Tapi, kalau Sonya yang menangis, kamu merasa bahwa dia berisik dan memalukan, hingga kamu memarahinya di hadapan semua orang!""Sophia, putri sulungmu itu, dialah yang benar-benar berulah, 'kan? Apakah aku perlu mengatakan apa saja yang sudah dia perbuat? Dua-duanya putrimu, tapi perlakuanmu terhadap mereka jauh berbeda!"Namun, Theo tidak memahami ucapan Silvia. Dia bertanya, "Perlakuanku terhadap mereka jauh berbeda? Memangnya aku nggak sayang sama Sonya? Tadi, kamu juga sudah dengar betapa kerasnya suara tangisan Sonya. Bukankah dia mengganggu orang-orang di restoran ini?"Silvia memelototi suaminya dan berkata, "Kenapa dia bisa menangis sekeras itu? Karena dia merasa sedih! Jangan kira Sonya nggak mengerti apa-apa karena dia masih muda. Anak-anak tahu semuanya! Dia tahu siapa yang lebih kam
Read more

Bab 1652

Awalnya, Theo hanya ingin mengadakan reuni keluarga yang menyenangkan, tetapi akhirnya malah menjadi seperti ini!Dia berpikir bahwa sebagai seorang pria, dia memiliki pengetahuan yang berbeda dengan wanita, jadi dia hanya perlu membujuk wanita ini ....Dia pun berkata, "Ehem, ehem! Silvia, aku akui, tadi, sikapku terhadap Sonya memang agak bermasalah, aku ...."Namun, Silvia tidak ingin mendengarkan ucapan pria ini lagi. Dia meraih tangan putrinya dan hendak meninggalkan ruangan ini. "Sonya, ayo pergi dengan Ibu! Ke depannya, kita nggak akan tinggal dengan pria ini lagi!"Sonya menganggukkan kepalanya sambil ikut berdiri.Melihat Silvia dan Sonya hendak pergi, Sophia sudah tidak bisa menahan senyumannya. Inilah hasil yang dia inginkan, dia menginginkan agar ayahnya mengusir ibu dan anak ini dari keluarga mereka!Dia tahu bahwa ayahnya memang pilih kasih terhadap dirinya. Namun, dia masih saja merasa tidak senang kalau ada yang merebut sedikit pun kasih sayang dan perhatian ayahnya!'S
Read more

Bab 1653

Sophia menggertakkan giginya. Sedangkan Silvia sudah pergi dengan Sonya tanpa menoleh sama sekali ....Melihat Silvia bukan hanya menakut-nakuti dirinya, melainkan benar-benar pergi, Theo bergegas berdiri untuk mengejar istrinya!Sophia pun berdiri untuk menghalangi ayahnya. "Untuk apa Ayah mengejar wanita itu? Apakah Ayah belum melihat sifat aslinya dengan jelas? Dulu, dia selalu bilang kalau dia mencintai Ayah dan nggak memedulikan yang lainnya! Sekarang, karena Ayah mau mewariskan seluruh harta Ayah padaku, dia langsung marah-marah! Katanya saja dia nggak peduli dengan harta! Ayah, jangan kejar dia lagi! Menurutku, dia juga nggak akan bisa memenangkan gugatan cerai itu. Dia bahkan nggak pernah bekerja keras demi harta Ayah, atas dasar apa dia mau mendapatkan setengahnya?! Mimpi, ya?!"Karena halangan putri sulungnya ini, Theo melewatkan kesempatannya untuk mengejar istrinya. Dia hanya bisa melihat istrinya membawa putri bungsunya meninggalkan restoran ini dengan mata kepalanya sendi
Read more

Bab 1654

Sophia memegang pipinya yang baru ditampar oleh ayahnya sambil berseru, "Alex, tentu saja aku nggak baik-baik saja! Kamu sendiri juga tahu kekuatan ayahku! Sekarang, telingaku bahkan masih berdengung ...."Alex memicingkan matanya dan bertanya, "Kenapa aku bisa tahu kekuatan ayahmu? Jangan-jangan aku pernah dipukul ayahmu, ya?"Ekspresi Sophia seketika menjadi kaku. Dia bergegas berkata, "Emm ... nggak! Mana mungkin! Maksudku, kamu seharusnya bisa menebak sekuat apa tangan seorang pria!"Dia khawatir Alex akan mengetahui bahwa kakinya Alex lumpuh akibat pukulan ayahnya ....Meskipun Alex belum mendapatkan kembali ingatannya, dia seharusnya sudah mengetahui hal-hal yang perlu dia ketahui.Akan tetapi, dia tidak menunjukkan perubahan ekspresi apa pun. Dengan ekspresi cuek, dia berkata, "Sudahlah, nanti kompres saja pakai es, pasti nggak sakit lagi."Mendengar ucapan pria ini, Sophia merasa sangat kecewa. "Alex, kamu masih belum mengerti, ya? Yang kuinginkan bukan kompres es batu, tapi pe
Read more

Bab 1655

Pamela merasa agak pusing. Dia pun mengurut pelipisnya sambil berkata, "Apa yang harus kulakukan agar aku tampak bersemangat? Berteriak sambil guling-guling di lantai?"Olivia memonyongkan bibirnya dan berkata, "Bukan begitu ... tapi rasanya reaksimu cuek sekali, sama sekali nggak seperti baru melihat kakakku setelah penantian selama tiga tahun ...."Pamela malas menjelaskan apa pun. Dia menyerahkan Heri pada Adsila, lalu duduk di posisi dekat jendela dan memandang pemandangan di luar jendela dalam diam.Olivia masih ingin menanyakan rencana Pamela ke depannya, tetapi dia ditahan oleh Marlon. "Nona Olivia, setibanya di rumah, kamu masih punya waktu untuk berbincang-bincang dengan kakak iparmu. Sekarang, biarkanlah dia berdiam diri dulu sebentar!"Pamela terlihat sangat tertekan, sehingga Olivia pun menuruti ucapan Marlon dan pergi ke tempat Adsila untuk menjaga anak-anak.Jason berpindah ke sisi Pamela dan mengelus kepala adiknya dengan sedih sambil berkata, "Segera. Kita akan segera m
Read more

Bab 1656

"Sonya, pergi pilih satu kamar tamu, ya! Ini rumah teman Ibu. Meskipun dia nggak tinggal di sini untuk sementara, kita juga nggak bisa asal menyentuh barangnya. Kita berdua bisa tinggal di satu kamar saja," kata Silvia.Sonya mengangguk dengan penuh pengertian, lalu bertanya, "Ibu, kalau begitu, bagaimana dengan buku dan pekerjaan rumahku? Semuanya masih di hotel itu!"Silvia membuang napas dan berkata, "Beberapa hari lagi, Ibu akan mencari cara untuk mengambil barang-barang itu untukmu.""Baik!"Setelah mengiakan ucapan ibunya, Sonya pun pergi memilih kamar dengan patuh ....Setelah putrinya pergi, Silvia duduk diam di sofa sambil memikirkan hubungan pernikahan antara dirinya dengan Theo. Kemudian, dia tiba-tiba mengingat gadis yang dia temui hari ini!Silvia berpikir, 'Gadis bernama Pamela itu benar-benar spesial. Pantas saja Alex yang sudah hilang ingatan pun nggak bisa menyukai Sophia.''Sophia terlalu egois, sama sekali nggak bisa dibandingkan dengan gadis bernama Pamela itu.'Sel
Read more

Bab 1657

Adsila mengerutkan bibirnya sambil berpikir, 'Tentu saja Bibi paling memedulikan keselamatan Paman! Tapi, Bibi juga pasti akan merasa kecewa karena Paman melupakannya semudah itu!'Justin menyilangkan tangannya dan berkata, "Sekarang, sebaiknya kalian nggak mengkhawatirkan hal ini. Bukankah kalian akan segera menikah? Cepat pergi siap-siap! Aku dan kakakku akan memikirkan cara untuk membantu Kak Agam, kami pasti akan membawanya kembali ke sisi Kak Pamela dengan aman!"Meskipun Justin berniat baik, dia malah mendapatkan tatapan kebingungan dari Marlon dan Adsila ....Jason sangat dapat diandalkan. Namun, tidak demikian dengan Justin! Begitu Justin ikut campur dalam hal ini, kemungkinan besar hal ini tidak akan berakhir dengan baik ....Tatapan mereka jelas-jelas meremehkan dirinya, sehingga Justin merasa sangat kesal. "Hei! Kenapa kalian menatapku seperti itu? Kalian nggak memercayai kemampuanku, ya?"Marlon dan Adsila pun menoleh secara bersamaan dan memandang ke luar jendela ....Just
Read more

Bab 1658

Justin berjalan ke hadapan gadis ini dan menjebaknya di pojok lift, lalu menarik dagunya sambil bertanya, "Menurutmu?"...Di Kediaman Dirgantara.Setelah ketiga anaknya tidur, Pamela juga bersiap-siap untuk mematikan lampu kamar dan tidur. Hari ini, dia merasa sangat lelah.Saat dia mengulurkan tangannya untuk mematikan lampu, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamarnya.Suara ketukan ini sangat pelan, jelas-jelas orang yang mengetuk pintu ini tidak ingin membangunkan anak-anak yang sudah terlelap.Pamela pergi membuka pintu dan melihat Olivia, adik iparnya, berdiri di depan pintu dengan ekspresi cemas."Ada apa? Kenapa kamu masih belum tidur semalam ini?" tanya Pamela.Olivia mengernyit dan menjawab, "Kak, anak-anak sudah tidur, ya?"Pamela menoleh dan melihat sekilas ke dalam kamar, lalu berkata, "Ya, baru saja ketiduran.""Kakek dan Nenek juga sudah tidur. Bisakah aku berbicara sebentar denganmu?" tanya Olivia.Pamela mengetahui apa yang ingin Olivia bicarakan dengannya. Sebenarnya
Read more

Bab 1659

Olivia bertanya "Kak Pamela, bisakah kamu memberitahuku rencanamu itu? Mungkin saja aku bisa membantu!"Pamela menggeleng dan berkata, "Kamu nggak bisa membantu dalam rencana ini. Bantuan terbesar yang bisa kamu berikan padaku adalah dengan menjaga ketiga anak dengan baik!"Olivia merasa tidak berdaya, dia berkata, "Baiklah kalau begitu! Kak Pamela, kalau ada bantuan yang kamu perlukan dariku, kamu harus mengatakannya padaku!"Pamela tersenyum sambil mengangguk dan berkata, "Tenang saja, aku nggak akan sungkan-sungkan padamu. Sudahlah, cepat tidur!"Olivia pun berdiri. "Kalau begitu, aku nggak mengganggumu beristirahat lagi, Kak. Cepat tidur, ya.""Ya."Setelah mengiakan ucapan Olivia, Pamela pun mengantarkan Olivia keluar dari kamarnya.Olivia terus mengernyit, dia mengkhawatirkan kakak iparnya, juga kakaknya yang sudah menghilang selama bertahun-tahun itu. Dia berharap agar kali ini, kakaknya bisa pulang dengan lancar dan tidak mengalami kecelakaan apa pun lagi, lalu hidup dengan bai
Read more

Bab 1660

Olivia mengiakan ucapan neneknya, lalu berlari kembali ke kamarnya dengan terburu-buru. Dia takut sikapnya akan tampak canggung, sehingga ketahuan oleh neneknya ....Begitu Olivia menutup pintu kamarnya, dia baru membuang napas dengan lega. Olivia menepuk-nepuk dadanya sendiri untuk menenangkan dirinya. Melihat ponselnya yang sedang menyala di atas meja di samping ranjang, dia langsung menerima panggilan itu."Halo? Kak Ricky!"Dari ujung telepon lainnya, pria itu berkata dengan sangat lembut, "Kenapa lama sekali angkatnya? Aku sudah telepon dua kali, tapi kamu nggak terima!"Dengan wajahnya yang memerah, Olivia menjawab dengan malu, "Tadi, aku pergi mengobrol dengan Kak Pamela, aku nggak bawa ponselku. Maaf, ya, seharusnya aku mengirimkan pesan untuk mengabarimu!"Ricky berkata dengan penuh kasih, "Nggak perlu minta maaf. Kamu masih saja sesungkan itu padaku. Kalau lain kali kamu masih terus begini, aku mungkin akan benar-benar marah!"Sambil tersenyum dengan sangat manis, Olivia berk
Read more
PREV
1
...
164165166167168
...
294
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status