Sophia memegang pipinya yang baru ditampar oleh ayahnya sambil berseru, "Alex, tentu saja aku nggak baik-baik saja! Kamu sendiri juga tahu kekuatan ayahku! Sekarang, telingaku bahkan masih berdengung ...."Alex memicingkan matanya dan bertanya, "Kenapa aku bisa tahu kekuatan ayahmu? Jangan-jangan aku pernah dipukul ayahmu, ya?"Ekspresi Sophia seketika menjadi kaku. Dia bergegas berkata, "Emm ... nggak! Mana mungkin! Maksudku, kamu seharusnya bisa menebak sekuat apa tangan seorang pria!"Dia khawatir Alex akan mengetahui bahwa kakinya Alex lumpuh akibat pukulan ayahnya ....Meskipun Alex belum mendapatkan kembali ingatannya, dia seharusnya sudah mengetahui hal-hal yang perlu dia ketahui.Akan tetapi, dia tidak menunjukkan perubahan ekspresi apa pun. Dengan ekspresi cuek, dia berkata, "Sudahlah, nanti kompres saja pakai es, pasti nggak sakit lagi."Mendengar ucapan pria ini, Sophia merasa sangat kecewa. "Alex, kamu masih belum mengerti, ya? Yang kuinginkan bukan kompres es batu, tapi pe
Read more