Share

Bab 1679

Author: Hargai
Tubuh Alex seperti tersambar petir dan segera mendorongnya, "Ja ... jangan sentuh aku!"

Alex seolah-olah bicara dengan seluruh kekuatannya dan suaranya terdengar seperti orang yang kehabisan napas ....

Pamela mendekat setelah didorong menjauh, "Apa yang kamu lakukan? Aku baru saja menyelamatkanmu, kenapa kamu bersikap seperti ini padaku? Jangan nggak tahu berterima kasih!"

Alex tidak menjawab dan menundukkan kepalanya, seolah sedang menahan sesuatu ....

Pamela kebingungan dan hendak mengangkat tangannya untuk menyentuh wajah Alex, tapi segera dihentikan oleh Jason yang berdiri di belakang.

"Pak Jason, jangan buat masalah! Dia kelihatan aneh dan aku harus memeriksanya!"

Jason menatap adiknya yang pintar tapi sedikit bodoh pada saat ini, "Ibu dari empat anak nggak bisa lihat apa yang terjadi padanya saat ini?"

Pamela tidak mengerti dan mengerutkan keningnya, "Memangnya kamu tahu?"

Jason dengan dingin melirik Alex, "Sepertinya dia diberi suatu obat dan efek obatnya sangat kuat. Jadi dia l
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1680

    Pamela mengerutkan keningnya saat melihat Alex tidak ingin menatapnya, kedua tangan Pamela memegang wajah Alex dan membungkuk untuk mendekat, Pamela menempelkan kedua dahi mereka dan memaksa Alex untuk menatapnya ...."Lihat aku!"Dahinya juga terasa sangat panas, tubuh Alex bergetar saat tatapan mereka bertemu!Gadis ini benar-benar sangat dekat dengannya ....Alex hendak mendorong Pamela menjauh, tapi segera dihentikan olehnya, "Jangan bergerak! Kamu sudah seperti ini tapi masih saja nggak bisa diam!"Mata pria itu semakin memerah karena merasa malu, "Ce ... cepat keluar!"Pamela menaikkan sudut bibirnya, "Kamu malu? Kalau aku keluar, bagaimana denganmu?"Alex menggertakkan gigi dan merasa kesal dengan tubuhnya yang tidak memiliki tenaga, kalau tidak dia benar-benar ingin memukul pantat gadis ini!Pamela memegang wajah Alex dan dengan perlahan mengelusnya, "Bodoh! Untuk apa merasa malu denganku? Kamu sangat nggak tahu malu dalam hal ini sebelumnya!"Alex, "..."Apakah gadis ini tidak

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1681

    Marko menarik kembali pikirannya dan menatap Justin yang sedang menatap ponsel sambil tersenyum-senyum, bahkan wajahnya sampai memerah."Pesan dari siapa?" tanya Marko.Justin bereaksi kembali dan berkata sambil berdiri, "Uhuk, uhuk! Ayah, kamu duduklah sebentar di sini, aku telepon temanku dulu dan aku melanjutkan ceritaku tentang Kakak padamu!"Setelah selesai bicara, Justin segera keluar sambil memegang ponselnya tanpa menunggu reaksi ayahnya.Marko tahu bahwa putra bungsunya sudah memiliki orang yang dia sukai!Bahkan Justin sudah punya calon pacar, tapi Jason yang sudah berusia 30 tahun melewati kehidupannya seperti seorang pendeta dan tidak pernah ada wanita yang pernah muncul di sisinya ....Mungkin karena dia terpengaruh oleh kegagalan pernikahan orang tuanya, jadi Jason tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan.Huh!Justin keluar dari kamar pasien dan menyuruh pengawal di depan pintu untuk berjaga dengan baik, kemudian pergi ke tempat yang sedikit sepi untuk menelepon.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1682

    Ariel tiba di Rumah Sakit Rosivan pada 20 menit kemudian.Ariel segera berlari ke arah lift di tempat parkir setelah turun dari mobil, tapi tidak disangka dia akan bertemu dengan seorang kenalan begitu masuk ke dalam.Orang yang mencelakai Bos dengan begitu mengenaskan, Sophia!Sophia sehabis melakukan perawatan wajah di salon kecantikan dan tubuhnya dipenuhi dengan aroma produk kecantikan yang sangat kuat sehingga satu lift ini dipenuhi dengan aroma tubuhnya!Sophia sedang menunduk untuk melihat ponselnya dan sama sekali tidak memperhatikan Ariel saat Ariel masuk ke dalam lift.Apalagi dia pergi ke lantai satu dari lantai bawah tanah, jadi dia keluar dari lift tak lama kemudian.Ariel mengikuti Sophia keluar dari lift saat melihatnya keluar dan melihatnya berjalan ke arah koridor yang sangat bersih di lantai satu ....Ariel merasa kemunculan Sophia di rumah sakit sangat aneh, tapi tidak berpikir terlalu banyak karena tidak melihat orang lain di sisinya, jadi Ariel segera kembali ke da

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1683

    Justin sengaja membuat suaranya menjadi serak, "Aku juga nggak tahu, mungkin lukanya robek lagi saat meneleponmu dengan lengan ini sebelumnya?"Ariel mengerutkan keningnya dan menatap Justin dengan sangat serius, "Kamu bodoh? Memangnya nggak bisa telepon pakai tangan yang lain?"Justin menunjukkan ekspresi sedih, "Aku buru-buru meneleponmu dan sama sekali nggak kepikiran ....""Uhuk, uhuk, uhuk ...."Sebuah suara yang terdengar tidak jauh dari mereka menarik perhatian Ariel, dia mengangkat kepalanya dan melihat ada seorang pria paruh baya yang sedang duduk di sofa.Marko benar-benar tidak bisa menahan tawanya tadi, tidak disangka putranya yang begitu nakal bisa berakting sampai seperti ini di depan perempuan. Sayang sekali dia tidak membesarkan putranya sebagai seorang aktor ....Ariel kurang lebih bisa menebak identitas pria paruh baya melalui tampangnya dan ekspresinya terlihat sedikit canggung, "Apakah kamu adalah Tuan Marko? Maaf, aku nggak melihat Tuan tadi!"Marko melambaikan tan

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1684

    Ariel sudah mengetahui jawaban dari tebakannya saat melihat reaksi Justin."Baik, aku nggak akan panggil dokter," kata Ariel sambil duduk di kursi samping tempat tidur. "Kita nggak akan merepotkan dokter, jadi biarkan aku membuka kain kasamu dan lihat bagaimana kondisi lukamu sekarang?"Ekspresi Justin menegang, "Uh ... Kak Ariel, aku benaran baik-baik saja, kamu nggak perlu lihat ...."Ariel menyesuaikan letak kacamata berbingkai emasnya dengan ekspresi serius, "Kamu nggak mau diperiksa sama dokter dan juga aku, jangan-jangan kamu sama sekali nggak terluka?"Justin mengerjapkan matanya dan tatapan matanya segera menghindar ke arah yang lain, "A ... aku memang terluka! Bagaimana mungkin aku bisa duduk di tempat tidur pasien kalau nggak terluka!"Ariel menatap Justin, "Baik, kamu bilang kamu terluka, 'kan? Kalau begitu aku akan periksa catatan pasien di rumah sakit ini dan lihat apakah ada namamu atau nggak!"Ariel berdiri, kemudian berbalik dan ingin berjalan keluar setelah mengatakan

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1685

    Ariel sulit untuk membuat keputusan dan menghela napas dengan tidak berdaya, "Paman, rawat dirimu baik-baik, aku nggak seharusnya mengganggumu pada saat ini."Marko menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Nggak apa-apa, aku sangat senang saat lihat Justin punya pacar."Ariel terdiam, kemudian sedikit membungkuk dan berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu dan akan menjenguk Paman lagi."Ariel langsung berbalik dan berjalan keluar dari kamar pasien setelah mengatakan ini ....Justin segera berkata pada ayahnya saat melihat Ariel akan pergi, "Ayah, aku antar pacarku dulu ...."Marko mengangguk sambil tersenyum lebar, "Hm, pergilah!"Justin seperti masih mengkhawatirkan Marko, "Ayah, kamu ...."Marko tahu apa yang ingin dikatakan Justin dan menggelengkan kepalanya, "Pergilah dengan tenang, Ayah janji nggak akan melakukan hal bodoh."Justin baru merasa tenang dan segera mengejar Ariel.Di koridor rumah sakit ....Justin berhasil mengejar Ariel, kemudian menarik tangannya dan berkata, "Kak

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1686

    Entah kenapa Ariel merasa ada yang salah di dalam hatinya ....Jadi dia segera menelepon Pamela!Hanya saja panggilannya tidak dijawab setelah tersambung untuk waktu yang lama!Ariel segera menelepon Kediaman Dirgantara setelah panggilannya tidak dijawab, kemudian bertanya apakah Pamela ada di rumah tidak dan mendapatkan jawaban kalau Pamela tidak berada di rumah.Firasat buruk di dalam hati Ariel semakin kuat, dia menyimpan ponselnya dan segera bertanya pada Justin, "Kapan Bos pergi dari rumah sakit?"Justin berpikir sejenak, "Sepertinya satu jam sebelum kamu datang! Kakakku yang mengantarnya pulang! Kenapa?"Ariel mengerutkan keningnya, "Kamu telepon kakakmu sekarang dan tanya apakah Bos lagi sama dia nggak, cepat!"Justin sedikit tidak bisa memahami sikap Ariel, tapi dia menurut dengan patuh saat melihat kecemasannya dan segera menelepon Jason ....Sebenarnya dia tidak berani menelepon kakaknya saat ini, karena takut diomeli.Hanya saja, panggilannya juga tidak dijawab!Ariel menata

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 1687

    Tiba-tiba Ariel melihat sebuah genangan air di lantai, entah siapa yang tidak sengaja menumpahkan air atau minuman di sini!Hal pentingnya adalah genangan air bekas diinjak oleh seseorang, akan ada jejak kaki yang tertinggal di lantai setelah menginjaknya.Ariel melihat banyak jejak kaki yang masih basah di depan genangan air, terlihat jelas bahwa itu adalah jejak dari sepatu hak tinggi!Ariel melihat Sophia mengenakan sepatu hak tinggi dengan bentuk hak yang tipis saat bertemu dengannya di lift.Ariel dan Justin menemukan sebuah ruang konsultasi setelah mengikuti jejak kaki itu!Pintu ruang konsultasi sedikit terbuka dan mereka berdua diam-diam melihat bagian dalam ....Benar saja, mereka melihat Sophia sedang duduk di dalam ruang konsultasi sambil berbicara dengan seorang dokter yang mengenakan jas putih.Sophia menaikkan salah satu kakinya ke kaki lain dan melihat waktu dengan tidak sabar, "Dokter Joko, masih belum selesai? Memangnya sesulit itu?"Dokter itu berkata, "Nona Sophia, j

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status