Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 471 - Chapter 480

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 471 - Chapter 480

2906 Chapters

Bab 472

"Kakak, Kakak." Surya buru-buru berkata, "Aku hanya bercanda. Ini adalah barang yang sangat bagus, harganya sungguh sepadan."Saat ini, sebuah suara terdengar langsung di jiwa Surya."Pemberi pengorbanan, penampilanmu akhir-akhir ini sangat bagus. Sekarang aku akan memberimu gelar Kesayangan Dewa. Teruslah bekerja keras, pada akhirnya kamu akan menjadi keberadaan yang luar biasa."Pada saat yang sama, kata-kata Kesayangan Dewa muncul di dalam kesadaran Surya.Saat ini, semua aura menghilang seperti air pasang. Ruang penyimpanan menjadi tenang kembali.Surya tertegun untuk waktu yang lama. Apa itu Kesayangan Dewa? Sepertinya tidak ada kemampuan khusus apa pun.Mungkinkah itu hanya sebuah gelar?Saat memikirkan hal ini, Surya tidak bisa menahan diri untuk mengutuk lagi.Sebagai makhluk yang luar biasa, naga tua itu seharusnya tidak menjanjikan hal yang besar. Naga tua itu memberinya sebuah gelar ilusi, lalu masih berharap dia membahayakan nyawa untuk terus memberi pengorbanan?Namun, set
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 473

"Bunga?" Surya bertanya dengan bingung, "Ada apa?"Bunga di ujung lain telepon berkata dengan cemas, "Senior, setelah kami kembali ke Kota Yogu, kakakku bersikeras menghadapi Shelly untuk meminta pertanggungjawaban. Siapa sangka nggak lama kemudian, kakakku ditahan oleh seseorang yang dipekerjakan Shelly. Mereka mengatakan kami sudah memfitnahnya. Mereka mau kami meminta maaf secara terbuka, lalu memberikan ganti rugi. Kalau nggak, aku nggak akan pernah melihat kakakku lagi."Setelah mendengarkan, Surya merenung sejenak.Bunga dikutuk oleh Shelly, kemudian Surya juga sudah membantu Bunga melepas kutukan itu. Mereka sudah termasuk tidak berutang lagi terhadap satu sama lain.Sekarang Bunga meminta bantuannya lagi. Sejujurnya, Surya tidak ingin ikut campur.Ada begitu banyak hal yang terjadi di dunia ini, bisakah Surya mengurus semuanya? Namun, Keluarga Lasmani sudah memberikan harta keluarga mereka untuknya. Rasanya tidak baik kalau Surya mengabaikan mereka.Melihat Surya tidak mengatak
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 474

Dwi mengerutkan kening sambil bertanya, "Bukannya itu nggak pantas? Kupikir sebaiknya menundanya untuk sementara waktu sampai dia memiliki rasa terhadap Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural. Dengan begitu, segalanya akan berjalan dengan lancar.""Jadi, kamu juga sama sekali nggak yakin?" tanya pria berjanggut putih.Dwi menghela napas, lalu berkata, "Bisa dikatakan begitu. Tapi, bakat seperti itu jarang ada. Sebaiknya kita jangan mudah memancingnya. Jangan sampai kita malah mendapatkan hasil yang berlawanan."Kedua pria tua itu saling berpandangan, kemudian perlahan berkata, "Kami menghormati pendapatmu. Tapi, kalau ada yang nggak beres sama Surya, kamu sendiri nanti yang akan bertanggung jawab penuh.""Aku bersedia memikul semua tanggung jawab. Jangan khawatir. Aku pasti nggak akan melibatkan kalian," kata Dwi sambil tersenyum.Kedua pria tua itu berdiri, lalu membungkuk sedikit ke arah Dwi, sebelum meninggalkan ruangan tersebut.Dwi tersenyum dan berkata dalam h
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 475

Mendengar hal tersebut, Surya langsung tersenyum dan berkata, "Senior, kalau itu nggak usah lagi.""Anak muda, di hadapan seorang tingkat suci, tingkah lakumu yang seperti ini benar-benar nggak sopan," kata pria tua itu sambil mengerutkan keningnya.Surya menghela napas, lalu berkata, "Bukannya aku bermaksud untuk merendahkanmu. Aku hanya berpikir kalau kita berdua nggak saling kenal, jadi nggak baik begitu.""Benar-benar kurang ajar. Aku ingin menjadikanmu muridku, itu sudah merupakan kehormatan bagimu. Kalau kamu nggak mau, ya sudah. Aku nggak akan memaksa. Tapi, kamu harus menerima sedikit penderitaan. Tingkat suci nggak boleh dihina. Ini adalah hukuman kecil untukmu."Setelah pria tua itu selesai berbicara, dia langsung melambaikan tangannya yang besar. Energi spiritual yang dahsyat dengan disertai angin kencang yang menderu-deru, tiba-tiba saja memancar keluar.Surya mengerutkan kening. Dia memutar satu tangannya ke depan. Energi spiritual yang kuat milik pria tua itu pun langsung
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 476

"Serangan Pemungkas."Pria tua itu berteriak keras dan langsung melancarkan tiga jurus pemungkasnya secara berturut-turut.Tombak perang tersebut membawa energi spiritual yang begitu dahsyat. Di tengah-tengah ayunannya, tombak perang tersebut membentuk tiga bunga senjata yang terbang ke arah Surya.Patukan Elang.Jika satu dari tiga bunga senjata ini berhasil mengenai lawan, lawan akan lumpuh selama satu detik. Dalam pertarungan antar para ahli, waktu satu detik saja sudah cukup untuk menimbulkan akibat yang fatal.Dalam keadaan putus asa, Surya tidak punya pilihan selain memanggil Pedang Petir.Hanya saja, kali ini Surya tidak mengalirkan kekuatan petir pada Pedang Petir tersebut. Jadi, yang dikeluarkan Surya sebenarnya hanyalah Pedang Pembunuh.Surya hanya bergerak melintang saja, tiga bunga senjata milik pria tua itu sudah langsung menancap pada permukaan Pedang Pembunuh.Namun, tiba-tiba saja tombak perang pria tua itu memanjang beberapa meter dan menusuk ke wajah Surya disertai su
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 477

Mendengar itu, Surya berkata sambil tersenyum, "Kemampuan bela diri Senior memang luar biasa.""Kamu nggak perlu memujiku. Dalam hal ilmu bela diri, kamu memang lebih unggul dariku. Tapi, sekarang aku akan berusaha sekuat tenaga. Jadi, sebaiknya kamu berhati-hati," kata pria tua itu.Surya mengerutkan kening, lalu berkata, "Nggak perlu sampai seperti itu, bukan, Senior?""Kalau kamu bertemu dengan seorang ahli, bagaimana mungkin kamu nggak bertarung habis-habisan dengannya? Ayolah, anak muda. Kalau kamu bisa bertahan selama tiga menit di medanku, janjiku sebelumnya masih berlaku," ujar pria tua itu.Surya tidak bisa menahan diri untuk menggelengkan kepalanya dan tersenyum getir. "Apa kamu benar-benar begitu ingin menerima seorang murid?""Anak muda, ini adalah sesuatu yang diimpikan oleh begitu banyak orang. Kamu benar-benar nggak menghargainya. Sekarang, aku akan menunjukkan kekuatanku yang sesungguhnya." Pria tua itu menarik tombak perangnya sambil berteriak dengan lantang. "Tombak S
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 478

Surya mengerutkan dahinya sambil menebas cepat dengan Pedang Petir. Tombak Naga Elang Terbang pun langsung hancur menjadi bubuk.Pria tua itu maju satu langkah ke depan, kemudian menggerakkan Tombak Kepala Harimau Emas-nya yang diiringi dengan auman harimau ke arah Surya.Surya menegakkan kedua pedang di tangannya sambil mengeluarkan energi spiritual.Tombak Kepala Harimau Emas itu langsung terbelah menjadi dua, kemudian berubah menjadi energi spiritual dan tersebar ke mana-mana."Terima satu seranganku lagi."Pria tua itu maju delapan langkah ke depan, kemudian melemparkan Tombak Dewa Lima Kail ke arah Surya.Dalam lajunya, Tombak Dewa Lima Kail berubah menjadi lima kail yang empat di antaranya mengelilingi Surya, sementara satunya langsung menyerang ke tenggorokan Surya.Surya berteriak keras sambil membuat lingkaran dengan Pedang Petir-nya dan meledakkan energi spiritual yang langsung menghancurkan Tombak Dewa Lima Kail.Pria tua itu menjadi marah besar. Dia maju sembilan langkah la
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 479

Namun, saat pria tua itu membentuk Tombak Tak Terkalahkan, Surya sudah membuat beberapa segel mantra berturut-turut. Seiring dengan energi spiritual di tubuhnya yang melonjak, sebuah aura menakutkan mulai menyebar.Setelah Surya menyelesaikan segel mantra, dia merapatkan kedua tangannya sambil berteriak, "Peluru Batu Naga Bumi!"Seiring dengan teriakan itu, tanah di depan Surya langsung muncul kepala naga yang besar.Kepala naga itu membuka mulutnya lebar-lebar, lalu memuntahkan sebuah peluru batu.Dulu Yarno, murid Tarna, pernah menggunakan Peluru Batu Naga Bumi.Namun, Peluru Batu Naga Bumi milik Surya jelas jauh lebih kuat daripada miliknya Yarno.Peluru api berdiameter setengah meter itu tersulut dengan api energi spiritual yang membara. Di atasnya, terdapat mantra yang tak terhitung jumlahnya. Ia mengarah ke Tombak Tak Terkalahkan dengan kekuatan yang mengerikan.Kemudian, terdengar ledakan yang memekakkan telinga. Tombak Tak Terkalahkan seketika menjadi hancur berkeping-keping.S
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 480

Tak lama kemudian, Bunga kemari dengan buru-buru. Mereka pun duduk di ruang tamu."Senior, akhirnya kamu datang," kata Bunga yang langsung mengalirkan air mata.Surya menenangkannya, "Jangan menangis. Coba ceritakan dulu, sebenarnya apa yang terjadi?"Surya tidak terlalu mengerti. Keluarga Lasmani di Kota Yogu seharusnya juga mempunyai sedikit reputasi, kenapa bisa ditindas sampai seperti ini?Bunga menenangkan emosinya dengan susah-payah, kemudian baru bercerita, "Senior, setelah kembali ke Kota Yogu, kakakku berdebat dengan Shelly. Tapi Shelly sama sekali nggak mengakuinya, juga bilang kalau kakakku yang memfitnahnya."Surya terdiam. Masalah ini kalau tidak ada bukti, lalu orang itu juga tidak mengakuinya, memang sulit diurus."Shelly nggak mengakuinya, kakakku juga nggak mau menyerah. Mereka bertengkar beberapa kali. Nggak disangka akhirnya Julianto turun tangan. Dia langsung memenjarakan kakakku. Katanya kakakku sudah memfitnah artis perusahaannya, juga ingin aku meminta maaf dan m
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 481

Bunga duduk begitu saja di samping ranjang, tampak sangat lemah, membuat Surya menjadi tidak tahu harus berbuat apa."Senior, kamu nggak merasa kalau aku nggak sopan, 'kan?" tanya Bunga dengan malu-malu.Surya terbatuk sekali, lalu berkata, "Sudah mau masuk musim hujan, hati-hati masuk angin.""Senior, sebenarnya aku tahu kalau aku nggak layak untukmu, tapi kalau kamu butuh, lakukan saja. Aku nggak akan mengikat Senior, malah akan merasa sangat terhormat. Selain itu, aku masih perawan," kata Bunga sambil menggigit bibirnya dengan wajah merah merona.Mendengar itu, Surya mengerutkan dahinya, lalu berjalan perlahan ke hadapan Bunga.Bunga memejamkan matanya, lalu perlahan-lahan berbaring di ranjang.Detik berikutnya, Surya menutupi Bunga dengan selimut, lalu berkata, "Kalau lelah, istirahatlah sebentar. Nanti kita berangkat tepat waktu."Bunga langsung dibuat kebingungan dengan selimut itu. Dia hanya membalas dengan suara kecil, "Oke, Senior."Surya menggelengkan kepalanya, lalu duduk di
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more
PREV
1
...
4647484950
...
291
DMCA.com Protection Status