Home / Urban / Tinggal Bersama Bos Cantikku / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Tinggal Bersama Bos Cantikku: Chapter 461 - Chapter 470

2906 Chapters

Bab 462

"Hehe, abaikan saja ucapanku," ucap pria trendi sambil mengangkat bahunya.Di saat ini, Rosa tertawa dan berkata, "Baiklah, terima kasih atas waktunya, tetua sekalian, sampai jumpa."Rosa menarik energi spiritual dan menyimpan kasetnya, kemudian berkata, "Semakin dilihat, semakin mirip. Kalau benar-benar keturunan Ketua, apakah benar-benar ada rubah tua yang mau menyerahkan posisi ketua?"...Di dalam kantor Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural, Naka sedang melakukan panggilan yang terenkripsi."Pak, terdeteksi kejanggalan, kekuatannya sangat mirip dengan Ajaran Dewa Darah.""Utusan ketujuh sudah menyelinap ke Kota Juwana, dia akan segera bergerak.""Mungkin kekuatanku dan Pak Surya nggak akan cukup untuk melawan utusan, kami perlu bantuan," ucap Naka."Nggak ada bantuan. Suruh Surya yang urus, kamu bertanggung jawab untuk mengawasi. Aku ingin dia mengerahkan seluruh atribut dan juga kekuatannya.""Ini sangat berbahaya ..." ucap Naka."Memang sangat berbahaya, tap
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 463

Bagian bawah tubuh iblis yang dipanggil oleh utusan ketujuh, terendam di dalam air darah, sementara bagian atas tubuhnya terlihat sangat mengerikan."Apakah ini kekuatan dari darah segar? Dewa Darah yang mulia, aku adalah bawahanmu yang setia, utusan ketujuh, Cadilaya. Aku mempersembahkan pesta darah segar untukmu, silakan dinikmati!" teriak Cadilaya yang sudah berubah menjadi bentuk iblis.Di saat ini, Surya terduduk, kemudian bergegas keluar dari kamarnya dan berteriak, "Naka!"Segera setelah itu, Naka muncul di depan Surya sambil membawa koper. Di saat yang sama, Rosa juga datang.Surya bergegas pergi ke arah pusat kota, lalu berkata, "Aku sudah menemukan orang itu."Naka langsung mengikuti Surya, begitu juga dengan Rosa. Mereka bertiga berlari bersama.Rosa berkata, "Tuan Surya, aku membutuhkan benda yang ada pada orang itu di pertarungan kali ini.""Kalau bisa, sana ambil," jawab Surya dengan ambigu. Mendengar itu, Rosa pun tidak bisa berkata-kata.Di saat yang sama.Tiba-tiba, mu
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 464

Cadilaya tidak tertekan sedikitpun meski dikepung oleh tiga orang tingkat suci. Sebaliknya, dia mengayunkan kapak raksasa di tangannya sambil berteriak, "Manusia rendahan, beraninya kalian melawan keagungan Dewa Darah. Serahkan Telur Dewa Darah dan sesali perbuatan kalian di hadapan Dewa Darah yang agung!""Enak saja!" teriak Surya. Lantai yang diinjak olehnya pun retak, Surya melancarkan serangan lebih dulu pada Cadilaya.Sosok Surya yang aneh seketika langsung menerjang ke sisi kiri Cadilaya, Pedang Petir-nya melaju dengan kemiringan yang luar biasa dan langsung mengenai bagian pinggang Cadilaya.Kekuatan Pedang Petir yang meledak mengeluarkan suara yang sangat keras. Jika orang di bawah tingkat suci terpukul atau bahkan tergores sedikit saja oleh Pedang Petir, mereka pasti akan mati.Di saat bersamaan, Rosa berteriak dan menerjang ke depan sebelum melompat. Pedang bergerigi yang terbakar api energi spiritual langsung menusuk jantung dan menebas leher Cadilaya.Di saat ini, Constanti
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 465

Pasti ada sesuatu di dalam ini. Cadilaya pasti menggunakan cara yang tidak diketahui mereka untuk menjaga kondisinya yang berubah menjadi iblis dan memiliki kekuatan yang tidak ada habisnya.Berpikir sampai sini, Surya mengaktifkan Mata Kebenaran.Kristal Naga berputar dengan sangat cepat, energi spiritual yang ada di dalam tubuh Surya mengalir keluar dan kedua mata Surya pun berubah warna jadi kuning emas.Di saat ini, Surya mendapati bahwa seisi balai, bahkan beberapa ratus meter di bawah tanah balai, tersebar kabut darah yang tidak terlihat.Kabut darah itu melambung dan berkumpul di tubuh Cadilaya, lalu terus mengisi kekuatannya dan juga memulihkan baju zirahnya.Kemudian, Surya melihat ke bawah tanah dan mendapati genangan air darah di saluran pembuangan air bawah tanah.Darah itu adalah sumber kekuatan Cadilaya yang berubah menjadi iblis."Di bawah tanah ada kolam darah. Selama kolam darah itu nggak kering, kekuatannya nggak akan habis!" teriak Surya sambil bertarung.Constantin
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 466

Kapak raksasa Cadilaya dan pedang bergerigi besar milik Rosa bertabrakan dengan keras, menimbulkan suara ledakan yang menggema.Kedua kaki Cadilaya terdorong, membuat bagian atas kakinya tenggelam ke tanah. Namun, Rosa juga terkena empasan serangan oleh kekuatan besar. Dia terbang mundur lebih dari sepuluh meter dengan darah mengalir dari sudut mulutnya.Selain itu, Surya juga menghantam Cadilaya beberapa kali dengan pedangnya.Diiringi dengan beberapa ledakan, retakan mulai muncul di baju besi Cadilaya, darah segar juga terus mengalir keluar.Surya berteriak, "Selama dia terluka cukup parah, dia nggak akan punya waktu untuk pulih!""Ini namanya memaksaku mempertaruhkan nyawa." Rosa menyeka darah dari sudut mulutnya, lalu bergegas maju lagi.Surya segera bergerak mengelilingi Cadilaya, mengayunkan Pedang Petir, lalu berkata pada Constantin, "Lebih cepat, sialan."Constantin bergeming. Dia tetap membuka tangannya sambil melantunkan mantra dari mulutnya.Pada saat ini, di salah satu gedu
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 467

Namun, pada saat ini Cadilaya tertawa terbahak-bahak, lalu berteriak sambil mengayunkan kapak raksasa, "Kalian para makhluk rendahan, mau mencoba menantang keagungan Dewa Darah? Terimalah kematian yang diberikan oleh Dewa Darah! Ini adalah kehormatan bagi kalian."Pada saat ini, Cadilaya yang telah menjelma menjadi wujud kedua menjadi makin gila. Dia terus mengayunkan kapak raksasa di tangannya dengan kekuatan yang makin dahsyat. Di balai kota, sudah muncul retakan besar di berbagai area, membuat sebagian area mulai runtuh."Sialan." Surya mengumpat, lalu meningkatkan serangannya lagi.Makhluk ini adalah iblis gila yang tidak memiliki emosi selain bertarung, membunuh dan haus darah.Selain itu, ukurannya yang besar dan juga kekuatan bertahannya yang kuat membuat mustahil bagi siapa pun untuk menyerangnya. Dia sungguh sangat kuat.Constantin sudah sangat lemah. Dia hanya sesekali mengeluarkan semburan api suci yang sepertinya juga tidak memiliki kemampuan bertarung signifikan.Namun, Ca
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 468

Rosa dan Constantin mengerutkan kening pada saat bersamaan.Saat ini, Cadilaya tertawa terbahak-bahak sambil bertanya, "Makhluk rendahan, bagaimana rasanya Perangkap Darah ini?"Pada saat itu, Surya baru menyadari bahwa darah yang mengalir dari tubuh Cadilaya telah menutupi seluruh balai kota.Darah tersebut mengeluarkan tarikan medan yang kuat, menarik kaki dan tubuh Surya, menyebabkan gerakannya melambat tanpa disadari."Sialan! Kamu ternyata punya banyak trik." Surya tidak bisa menahan umpatannya.Cadilaya tertawa liar sambil mendekati Surya dengan langkah besar.Tanah mulai bergetar, tubuh besar Cadilaya menekan ke arah Surya saat Cadilaya mengangkat tinjunya yang besar.Surya yang terjebak, tidak bisa lagi menggunakan keuntungan dari kecepatannya. Dia hanya bisa menghadapi serangan itu secara langsung.Namun, tak disangka saat ini Surya malah menyimpan Pedang Petir. Dia menyatukan kedua telapak tangannya, lalu menggunakan Penjara Guntur Empat Arah.Akan tetapi, rantai guntur dari
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 469

Cadilaya dalam wujud ketiga telah mencapai tingkat suci tahap puncak dalam hal kecepatan, kekuatan dan juga energi spiritual.Terlebih lagi, tulang duri di tubuhnya juga memiliki tiga sifat, yaitu keganasan, menembus baju besi dan membuat cedera serius. Jika terkena sedikit saja, akan berakibat fatal.Orang biasa di tingkat suci tidak ada apa-apanya di hadapan Cadilaya yang sudah dalam wujud ketiga karena saat ini dia sudah benar-benar kehilangan akal sehatnya. Dia tidak mengenal rasa sakit, juga tidak akan mundur. Dalam kondisi haus darah dan penuh keganasan ini, hampir tidak ada yang berani menghadapinya secara langsung.Rosa dan Constantin juga terlihat gugup. Mereka tidak bisa menebak apakah Surya bisa melawan Cadilaya dalam wujud ketiganya atau tidak.Begitu Surya dikalahkan, dengan keadaan Cadilaya yang menggila saat ini, mungkin seluruh penduduk Kota Juwana akan menjadi korban.Constantin ragu-ragu, lalu melepaskan Rantai Iman di tangannya.Rosa menggertakkan giginya. Dia diam-d
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 470

Setelah semua orang pergi, Yenny membawa beberapa orang ke lokasi pertempuran.Melihat bekas-bekas pertempuran yang mengerikan di tempat itu, mereka tidak bisa membendung kekaguman mereka....Surya dan Naka baru saja kembali ke Pulau Aora. Saat ini, mereka sedang berjalan di atas jembatan.Tiba-tiba, sesosok tubuh bergegas mendekat sambil berteriak minta tolong.Surya berbalik. Dia melihat bahwa di bawah sinar bulan, Revia berlari ke arahnya sambil mengeluarkan darah dari sudut mulutnya.Revia melompat ke atas jembatan, lalu jatuh dengan keras ke Pulau Aora.Di belakang Revia, sebuah sosok tiba-tiba berhenti, lalu bersembunyi di balik pohon.Surya meraih senapan super Naka, lalu membidik dan menembak dengan cepatSuara dentuman keras terdengar, lalu pohon besar itu terbelah separuh. Sosok di belakang pohon menjerit, lalu terlempar lebih dari sepuluh meter ke belakang. Sosok itu meninggalkan jejak darah saat tergesa-gesa pergi."Apa mau dikejar?" tanya Naka.Surya mendengus dingin, lal
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 471

Setelah Surya masuk, ular naga api berlari ke arah Surya dengan gembira, lalu menggosokkan diri pada Surya. Surya hanya menendangnya sebelum menghampiri tubuh Cadilaya.Saat ini, mayat Cadilaya masih dalam wujud ketiga.Seharusnya, tidak peduli seberapa gilanya seseorang selama hidup, kekuatannya akan lenyap begitu dia meninggal. Dia akan berubah ke penampilan aslinya.Namun, Cadilaya jelas tidak seperti itu.Hanya saja, hari ini Surya sudah menggunakan Mata Kebenaran, jadi dia tidak bisa menggunakannya lagi untuk mengamati keadaan mayat Cadilaya.Oleh karena itu, Surya menggunakan kekuatan pikirannya untuk mulai menyelidiki.Meski penyelidikan dengan kekuatan pikiran tidak memberikan hasil menyeluruh seperti Mata Kebenaran, dia tetap bisa mendapatkan informasi yang cukup jelas.Setelah memeriksa sekilas, Surya tersenyum puas.Benar saja, semua ini sesuai dugaannya. Ada sebutir Telur Dewa Darah di tubuh Cadilaya.Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa Cadilaya bisa tetap mempertahank
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
291
DMCA.com Protection Status